Post on 10-Jul-2016
Pola-Pola Pola-Pola HereditasHereditas
Kompetensi DasarKompetensi Dasar1.1. Menjelaskan konsep gen, DNA, dan Menjelaskan konsep gen, DNA, dan
kromosomkromosom2.2. Menjelaskan hubungan gen (DNA)- RNA-Menjelaskan hubungan gen (DNA)- RNA-
Polipeptida dan proses sintesis proteinPolipeptida dan proses sintesis protein3.3. Menjelaskan keterkaitan antara proses Menjelaskan keterkaitan antara proses
pembelahan mitosis dan meiosis dengan pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifatpewarisan sifat
4.4. Menerapkan prinsip hereditas dalam Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifatmekanisme pewarisan sifat
5.5. Menjelaskan peristiwa mutasi dan Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam salingtemasimplikasinya dalam salingtemas
Kelompok I Hukum Mendel IKelompok I Hukum Mendel I Kelompok II Hukum Mendel IIKelompok II Hukum Mendel II Kelompok III IntermedietKelompok III Intermediet Kelompok IV KodominanKelompok IV Kodominan Kelompok V Gen Alel DominanKelompok V Gen Alel Dominan Kelompok VI Gen Alel ResesifKelompok VI Gen Alel Resesif
PETA KONSEPPola-pola Hereditas
HukumPewarisan Sifat
Hukum II Mendel
Persilangan Monohibrid
Hukum IMendel
PersilangnDihibrid
Penyimpangan Hukum Mendel
InteraksiAlel
Interaksi Genetik
Tautan PindahSilang
- Dominansi Tidak Sempurna- Kodominan- Alel Ganda- Alel Letal
- Penurunan Sifat Poligenik- Kriptomeri- Epistasis- Hipostasis- Komplementer
- Tautan Autosomal- Tautan Seks
TerminologiTerminologiP →P → Parental ( Parental (individu tetuaindividu tetua))FF11 → → Filial 1 (Filial 1 (keturunan pertamaketurunan pertama))F2 → F2 → Filial 2 (Filial 2 (keturunan keduaketurunan kedua) ) Gen D → gen atau alel dominan Gen D → gen atau alel dominan GGen d → gen atau alel resesif en d → gen atau alel resesif Gen dominan → gen yang menutupi ekspresi alelnya Gen dominan → gen yang menutupi ekspresi alelnya Gen resesif → gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi Gen resesif → gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi
alelnya alelnya Heterozigot → Dd Heterozigot → Dd Fenotip → ekspresi gen yang lansung dapat diamati sebagai Fenotip → ekspresi gen yang lansung dapat diamati sebagai
suatu sifat pada suatu individu suatu sifat pada suatu individu Genotip → susunan genetik yang mendasari pemunculan Genotip → susunan genetik yang mendasari pemunculan
suatu sifatsuatu sifat
Hukum Pewarisan SifatHukum Pewarisan SifatMendel mempelajari hereditas pada tanaman Mendel mempelajari hereditas pada tanaman
kacang ercis kacang ercis (Pisum sativum) (Pisum sativum) dengan alasan:dengan alasan: 1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok.menyolok. 2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri 2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (Self polination).(Self polination). 3. Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan3. Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan silang.silang. 4. Segera menghasilkan keturunan.4. Segera menghasilkan keturunan.
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I disimpulkan dari persilangan monohibrid. Hukum ini disebut juga hukum segregasi (pemisahan) alal-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi
haploid.
• Monohibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan dua sifat yang berbeda.
Contoh Persilangan Monohibrid
• Persilangan pada induk P1R: bulatr: kisut
•persilangan: Biji bulat x biji keriput
• RR x rr Genotip: Rr Fenotip: Bulat Rasio genotip: Semua sama Rasio Fenotip: Semua sama
Hukum Mendel II• Hukum Mendel II disimpulkan dari perkawinan
dihibrid. Hukum Mendel juga dinamakan hukum penggabungan secara bebas.
• Hukum Mendel II menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas (misalnya alel B memisah dengan alel b, serta alel K memisah dengan alel k) akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang berbeda.
Uji Silang Persilangan antara 2 parental individu,
yang tidak diketahui genotipnya dengan induk yang genotipnya homozigot resesif.
Tujuan : untuk menguji apakah individu bersifat heterozigot atau bukan
Misal : kamu diberi segenggam biji bulat, dan sipemberi biji tidak tau pasti apakah biji bulat itu homozigot atau heterozigot.
Silang Balik Perkawinan antara organisme hibrida (keturunan
yang secara genetik tidak mirip dengan induk) atau organisme heterozigot dengan satu dari induknya (biasanya dengan fenotip dominan) atau dengan organisme yang secara genetik mirip dengan induknya
Tujuan : untuk mendapatkan fenotip yang mirip dengan induk, untuk perkawinan murni atau manipulasi genetik.
Persilangan Resiprok (Persilangan Tukar Kelamin ) Persilangan dimana fenotip tiap kelamin
ditukar sebagai perbandingan dengan persilangan asli
Tujuan untuk menguji peran dari jenis kelamin induk dalam pola penurunan sifat
Penyimpangan Semu Hukum Mendel1. Interaksi Alel1.1.Dominasi Tidak Sempurna• Dominasi tidak sempurna terjadi apabila
suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara (intermedier).
1.2. Kodominan
• Kodominan tidak memunculkan sifat antara pada individu heterozigot, tetapi menghasilkan sifat yang merupakan hasil ekspresi masing-masing alel.contoh: golongan darah1. type A = IAIA or IAi2. type B = IBIB or IBi3. type AB = IAIB4. type O = ii
Contoh: homozigot jantan Type B (IBIB) x Contoh: homozigot jantan Type B (IBIB) x heterozygot betina Type A (IAi) heterozygot betina Type A (IAi)
1.3. Alel Ganda Alel ganda merupakan fenomena adanya
tiga atau lebih alel dari suatu gen.
1.4. Alel Letal Alel Letal merupakan alel yang dapat
mengakibatkan kematian pada individu homozigot (embrio).
Gen letal DominanGen letal Dominan Gen letal dominan menyebabkan kematian pada Gen letal dominan menyebabkan kematian pada
keadaan homozigot dominan. Pada keadaan keadaan homozigot dominan. Pada keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami kelainankelainan
Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek. Dalam keadaan homozigot dominan, ayam pendek. Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki mati. Jika heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam normalhomozigot resesif ayam normal
Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan monohybrid
Gen letal resesif• Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada
dalam keadaan homozigot resesif. Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi pembawa (carier) gen letal
2.Interaksi Genetik• .1. Atavisme• Atavisme merupakan munculnya suatu
sifat sebagai akibat interaksi dari beberapa gen
2.2. Polimeri2.2. PolimeriPolimeri merupakan bentuk interaksi gen bersifat Polimeri merupakan bentuk interaksi gen bersifat
komulatif.komulatif.
2.3. KriptomeriKriptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi, jika gen tersebut berdiri sendiri. Namun, jika gen ini berinteraksi dengan gen lainnya, akan muncul sifat yang tersembunyi
tersebut.
2.4. EpistasisEpistasis merupakan gen yang sifatnya mempengaruhi gen lain.Ini adalah contoh dari epistasis dominan
• Contoh epistasis resesif
2.5. Hipostasis
Hipostasis merupakan gen yang dipengaruhi.2.6. Komplementer• Komplementer merupakan interaksi beberapa gen yang saling
melengkapi, jika salah satu gen tidak ada, pemunculan suatu karakter menjadi tidak sempurna atau terhalang.
• Gen C: membentuk pigmen warna• Gen c: tidak membentuk pigmen warna • Gen P: membentuk enzim pengaktif• Gen p: tidak membentuk enzim pengaktif•
Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna bunga hanya akan muncul jika kedua gen (penghasil pigmen dan penghasil enzim) bertemu. Jika tidak bertemu maka warna bunga yang terbentuk adalah putih
Berdasarkan hasil persilangan rasio fenotip = ungu : putih
= 9 : 7
3. TautanPautan adalah beberapa gen yang terletak dalam kromosom yang
sama, saling berkait atau berikatan, saat proses pembentukkan gamet, disebabkan gen-gen tersebut terletak dalam kromosom yang sama
• Dikembangkan oleh : Morgan dan Sutton pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll)
• Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah =
3 : 1
4. Pindah SilangPindah silang adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu
kromatid dengan gen-gen kromatid di homolognya.
• Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang. ..disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll).
• Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)
• Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip galur induk ( KP) dengan galur rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat : merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9