Post on 15-Apr-2017
Proyek 35.000 MW
Kasat Mata 2.0
Ahmad Syauqi TK’15
Silva Amanat Taqwa TB’14
Outline
Pembangkitan Listrik1
Analisa Singkat Pembangkit Listrik2
Gambaran Proyek 35.000 MW3
Latar Belakang Proyek 35.000 MW4Strategi Implementasi Proyek 35000 MW5Progress Pembangunan Proyek 35000 MW6Kendala dan Solusi Proyek 35000 MW7
Pembangkitan Listrik
Pembangkit Listrik
Dari Pembakaran
Non-Pembakaran
Pembangkit Listrik Dari Pembakaran
Pembangkitan Listrik dari
Pembakaran
Internal Combustion
External Combustion
Combined Cycle
External Combustion Power Plant
http://water.usgs.gov/edu/graphics/wateruse/wupt-plantscherer.gif
Internal Combustion Power Plant
http://www.alternatives-magazine.com/images/combturbine.gif
Combined Cycle / Combined Cycle Gas Turbine (CCGT)
http://www.marchwoodpower.com/wp-content/uploads/2010/11/CCGT-cycle-diagram.png
Analisa Pembangkit Listrik
Capital Cost / Expanditure
(CAPEX)
Operational Cost /
Expanditure (OPEX)
Technology
Cost
Capacity
Risk
Proven?
Base Load
Lead Following Efficiency
Profitable?
Interest
Overnight Construction CostDemand
Analisa Pembangkit Listrik
Single
Unit PC
Combined Cycl
e NG
Biomas BFB
Wind Onshore
Photovolta
ic
Geotherm
al
Nuclear
Solid
Wast
eHyd
ro0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
650 620
50 100 15050
2,234
50
500
Nominal Capacity
Capa
city
(MW
)
Single
Unit PC
Combined Cycl
e NG
Biomas BFB
Wind Onshore
Photovolta
ic
Geotherm
al
Nuclear
Solid
Wast
eHyd
ro$0
$50
$100
$150
$200
$250
$300
$350
$400
$450
$38$13
$106
$40$25
$100 $93
$393
$14
O&M Cost
O&
M C
ost (
$/kW
-yr)
U.S Energy Information Administration, April 2013
Analisa Pembangkit Listrik
Single
Unit PC
Combined Cycl
e NG
Biomas BFB
Wind Onshore
Photovolta
ic
Geotherm
al
Nuclear
Solid
Wast
eHyd
ro$0
$1,000
$2,000
$3,000
$4,000
$5,000
$6,000
$7,000
$8,000
$9,000
$3,246
$917
$4,114
$2,213
$3,873$4,362
$5,530
$8,312
$2,936
Overnight Construction Cost
OVe
rnig
ht C
onst
ructi
on C
ost (
$/kW
)
Single Unit P
C
Combined Cycle NG
Biomas BFB
Wind Onshore
Photovolta
ic
Geothermal
Nuclear
Solid
Waste
Hydro
-25%
-20%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
-1%
-10%
3%
-13%
-22%
1%0%
-3%
-8%
% Difference OCC YoY (2012-2013)
%Di
ffere
nce
OCC
YoY
(%)
U.S Energy Information Administration, April 2013
Analisa Pembangkit Listrik Energy Information Administration's (EIA) Annual Energy Outlook released in 2015 (AEO2015)
Gambaran Proyek 35.000 MW
PLN78%
Swasta22%
2014
51 MWPLN59%
Swasta41%
Proyeksi 2019
86 MWKenaikan 68%Pasokan Listrik Indonesia
http://manajemenproyekindonesia.com/wp-content/uploads/2015/06/Peta-proyek-35000-MW.png
Latar Belakang Proyek 35.000 MW
Kenapa 35.000 MW?
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 6-7%
7.000 MW/tahun
Konsumsi Produksi
Strategi Implementasi Proyek 35000 MWMempercepat ketersediaan lahan dengan menerapkan Undang-undang 2/2012 tentang pembebasan lahan
Menyediakan proses negosiasi harga dengan menetapkan harga patokan tertinggi untuk swasta dan excess power
Mempercepat proses pengadaan dengan mengacu pada Permen ESDM 3/2012 dengan alternatif penunjukan langsung atau pemilihan langsung untuk energi baru terbarukan (EBT), mulut tambang, gas marjinal, ekspansi, dan excess power
Memastikan kinerja pengembang dan kontraktor andal dan terpercaya melalui penerpan uji tuntas (due diligence)
Mengendalikan proyek melalui project management office (PMO)
Memperkuat koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait
Procurement Flow Proyek 35000 MW
https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/id/Documents/finance/id-fas-35000mw-a-light-for-the-nation-noexp.pdf
Proyeksi Jokowi terhadap Proyek 35000 MW
11,000 MW power plants could be built
in 2015 and
another 10,000 MW plants in 2016
Remaining 14,000 MW plants between
2017 and 2019
(April 2015)
http://www.thejakartapost.com/news/2016/08/10/pln-upbeat-over-35000-mw-project.html
Progress Pembangunan Proyek 35000 MW– Per-Agustus 2016, kontrak pengembangan dari pembangkit listrik sudah selesai
dengan kapasitas total 16.515 MW (gabungan IPP dan PLN) dan PLN berharap dapat menandatangani kontrak pembangkit listrik sisanya (18.485 MW) pada akhir tahun 2016.
– Pembangunan PLTU (60% 35000 MW) ditargetkan menjadi 48 bulan setelah tanda tangan kontrak Power Puchase Agreement (PPA)
– Awalnya, 54 bulan setelah financial close (1 tahun setelah TTD PPA)
– Pembangunan PLTG/PLTD/PLTMG butuh waktu 24 bulan
Kendala Proyek 35000 MWAkuisisi Lahan
• Membutuhkan waktu lama (3-4 Tahun) namun dengan adanya PP No. 71/2012 proses akuisisi hanya membutuhkan waktu 319 hari dengan maksimal 583 hari
• Solusi: PLN membeli tanah terlebih dahulu, lalu saat IPP akan membeli lahan tersebut seharga yang dibeli PLN
Teknologi• Melihat dari program sebelumnya (Fast Track Program I dan Fast Track Program II) teknologi memegang
peranan penting dalam kesuksesan pembangunan powerplant• Kerusakan perlengkapan dan fasilitas dan human error pada kegiatan operasional adalah salah satu
masalah utama• Solusi: Indonesia harus mengejar negara tetangga dalam pengadopsian teknologi baru, capacity building
untuk setiap personil pada sektor energi perlu untuk kehalusan dalam pengadopsian teknologi baru
Uncertainty• Sisi pemerintah masih tidak tegas dalam pemberian kepastian pada investor, masih ada konflik sendiri di
dalam pemerintahan terhadap bagaimana untuk mengejar dan mengimplementasi megaproyek ini• Hal tersebut menimbulkan permasalahan seperti dilemma antara harga dan kualitas yang akan
memperlambat untuk menuju tahapan ttd kontrak
Pembangkitan listrik dapat dilakukan melalui pembakaran dan non-pembakaran
Proyek 35000 MW dilakukan untuk merubah Indonesia dari konsumen menjadi Produsen
Proyek 35000 MW tidak feasible untuk diselesaikan sampai produksi listrik pada 2019, namun tetap harus dikejar untuk diselesaikan segera mungkin
Kesimpulan
Terima Kasih