BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN ...
Transcript of BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN ...
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI KELAS III SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA
Jalan Sultan Muhammad Salahuddin Bima/ Kode Pos 84173 Telp.0374 42315 / Email: [email protected], Website: www.stametbima.com
ANALISIS BANJIR DESA SANDUE KECAMATAN SANGGAR KAB BIMA
TANGGAL 18 DESEMBER 2019
I. INFORMASI
LOKASI Lokasi terjadinya banjir adalah di Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, Kabupaten
Bima.
TANGGAL Rabu tgl 18 Desember 2019. Pkl 16.00 WITA.
DAMPAK Bencana banjir mengakibatkan:
1. Puluhan rumah terendam banjir.
Gambar 1 a
Gambar 1 c
Gambar 1 b
II. DATA CURAH HUJAN
POS HUJAN Ch (mm/hari) Kategori
16 DES 2019 17 DES 2019 18 DES 2019
SANGGAR 23 1 63 LEBAT
III. ANALISIS METEOROLOGI
INDIKATOR KETERANGAN
1. Suhu Muka Laut
dan Anomali
Data model analisis SST tanggal 18 Desember 2019 menunjukkan bahwa
suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia khususnya perairan Pulau
Sumbawa cukup hangat berkisar antara 30-32°C. Anomali suhu muka laut
di Perairan sekitar wilayah Pulau Sumbawa terpantau berkisar antara +1
s/d 3 °C. Kondisi ini menunjukan potensi penguapan yang cukup tinggi
untuk membentuk awan hujan di wilayah Pulau Sumbawa.
2. MJO
(Madden Julian
Oscilation )
Monitoring Madden Julian Oscillation tanggal 18 Desember 2019 berada
pada fase 3 (wilayah Samudera Hindia) dalam kondisi netral, sehingga
tidak berpengaruh terhadap peningkatan aktifitas pertumbuhan awan
hujan di wilayah Indonesia.
3. SOI
(South Oscilation
Index) dan Nino
3.4
Nilai Indeks Osilasi Selatan ( SOI ) tgl 18 Desember 2019 adalah -5.7,
aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia Timur
tidak signifikan. Sedangkan nilai indeks Nino 3.4 mingguan yaitu +0.33,
menunjukkan bahwa Nino 3.4 tidak mempengaruhi peningkatan hujan
harian di wilayah Indonesia.
4. Pola Tekanan Data analisis terhadap tekanan udara tanggal 18 Desember 2019 pukul
00.00 UTC menunjukkan tekanan udara wilayah Bima dan Dompu berada
pada kondisi cukup rendah yaitu kisaran 1006-1010 hPa.
5. Pola Angin Analisis data angin gradient tanggal 18 Desember 2019 jam 00.00 UTC.
Menunjukkan adanya pola belokan angina (shearline) di sekitar wilayah
Pulau Sumbawa yang menyebabkan terjadinya perlambatan angina dan
pengumpulan massa udara basah di sekitar wilayah pulau Sumbawa,
khususnya wilayah bima dan Dompu yang meningkatkan potensi
terbentuknya awan-awan konvektif dan awan hujan wilayah Bima dan
Dompu.
6. Kelembapan
Relatif
Berdasarkan data Kelembapan udara lapisan 200 mb tanggal 18
Desember 2019 untuk wilayah sekitar Pulau Sumbawa sebagai berikut :
Lapisan RH Pukul 06.00 UTC
1000 hPa 50 – 70 %
850 hPa 60 – 80 %
700 hPa 30 – 40 %
Gambar 1. (a), (b), (c) Dampak banjir di desa Sandue, Kecamatan Sanggar
500 hPa 10 – 30 %
200 hPa 30 - 50 %
Kondisi kelembapan atmosfer wilayah Bima dan Dompu cukup basah dari
lapisan permukaan hingga lapisan 850hPa. Pada lapisan 700hPa hingga
lapisan 500 hPa wilayah Bima dan Dompu terpantau cukup kering dan di
lapisan 200 hPa wilayah Bima dan Dompu terpantau cukup kering.
Kondisi kelembaban udara tersebut masih cukup mendukung untuk
mendukung pertumbuhan awan hujan wilayah Bima dan Dompu.
7. K Indeks, L Indeks
dan Showalter
indeks
Analisis K indeks, L indeks dan showalter indeks tgl 18 Desember 2019
pukul 00.00 UTC
K indeks L indeks Showalter indeks
30-35 -3 s/d -2 0 s/d -1
• K-Indeks menunjukkan nilai 30 - 35. Kondisi tersebut menunjukkan
adanya aktifitas konveksi yang kuat.
• Lifted Indeks menunjukkan nilai -3 s/d -2. Kondisi tersebut
menunjukan kondisi udara yang labil dan berpotensi terjadinya Petir
(Thunderstrom).
• Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut
merupakan kondisi atmosfer yang labil dan berpeluang terjadinya
pertumbuhan awan konvektif ( kemungkinan thunderstorm).
Kondisi diatas menunjukan kondisi atmosfer yang labil di wilayah Bima
dan Dompu.
8. Citra Satelit Cuaca
Berdasarkan citra satelit tanggal 18 Desember 2019 pukul 14.00 WITA
terlihat adanya pertumbuhan awan konvektif diwilayah Kecamatan Kilo,
awan tersebut terus berkembang dan bergerak menuju ke barat, yaitu
menuju ke wilayah Kecamatan Sanggar. Pada pukul 14.40 WITA awan
tersebut mencapai fase matang dengan suhu puncak awan mencapai -62
℃ - -72 ℃. Awan tersebut terus bergerak dan memasuki fase punah pada
pukul 16.40 WITA. Pada pukul 18.10 WITA awan tersebut tampak telah
punah. Berdasarkan karakterik suhu puncak awan dan ketebalan awan di
ketahui bahwa awan tersebut adalah awan konvektif jenis Cumulonimbus
(Cb).
9. Citra Radar
Stamet Bima
Berdasarkan citra radar cuaca Bima pada tanggal 18 Desember 2019
pukul 14.00 terlihat adanya pertumbuhan awan hujan di wilayah
kecamatan Kilo. Awan tersebut terus berkembang dan makin meluas kea
rah barat hingga mencapai wilayah kecamatan Sanggar. Ketika mencapai
wilayah Kecamatan Sanggar awan tersebut terus berkembang dan
mendapai fase matang pada pukul 14.40 WITA dengan nilai refleksivitas
50-55 dBz. Setelah mencapai fase matang. Awan tersebut mulai mencapai
fase luruh pada pukul 16.40 WITA. Pada pukul 18.10 WITA awan tersebut
telah punah. Dilihat dari nilai reflektifitasnya yang cukup besar
menunjukan bahwa jenis awan yang terbentuk di atas wilayah Kecamatan
Manggalewa adalah awan Cumulunimbus (Cb).
Analisis terhadap produk PAC pukul 16.10 WITA citra radar
menunjukkan keberadaan awan konvektif tersebut menyebabkan
terjadinya hujan dalam durasi hujan yang cukup lama di beberapa
kecamatan yaitu di kecamatan Kilo, Manggalewa, Kempo, dan Sanggar.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan analisis secara Global, Suhu muka laut di perairan Indonesia termasuk
perairan disekitar pulau Sumbawa yang cukup hangat meningkatkan potensi penguapan
untuk pertumbuhan awan hujan.
2. Kelembapan udara yang cukup basah dari lapisan permukan hingga lapisan 850 hPa,
mendukung proses pertumbuhan awan konvektif di wilayah sekitar Bima dan Dompu.
3. Analisis terhadap streamline menunjukkan adanya belokan angin (shearline) disekitar
wilayah Bima dan Dompu yang meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.
4. Analisa citra Satelit menunjukan suhu puncak awan diatas wilayah Sanggar berkisar antara
- 62 s/d -72° C. Terindikasi merupakan awan konvektif jenis Cumulonimbus.
5. Berdasarkan analisis secara Lokal dari data K Indeks, L indeks dan Showalter indeks
menunjukkan bahwa kondisi atmosfer pada saat terjadinya banjir wilayah Sanggar adalah
labil.
6. Berdasarkan Citra Satelit dan Citra Radar Cuaca Bima menunjukkan adanya pertumbuhan
awan Cumulonimbus yang tumbuh secara aktif yang disebabkan oleh kondisi atmosfer
yang labil dan bergerak ke arah Barat wilayah Bima dan Dompu.
7. Analisis terhadap PAC citra radar menunjukkan terjadi hujan dalam durasi cukup lama
yang meningkatkan potensi terjadinya banjir.
V. PROSPEK KEDEPAN
Untuk 1-3 hari ke depan, perlu di waspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat
disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Tambora, Kempo, Dompu,
Donggo, Woja, Bolo, Soromandi, dan Kota Bima.
VI. PERINGATAN DINI
WAKTU ISI PERINGATAN DINI
18 Desember 2019
pkl.14:10 WITA
Peringatan Dini Cuaca Kabupaten Bima dan Dompu tgl. 18 Desember 2019
pkl.14:10 WITA berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai
Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pkl.14:20 WITA di Kilo, Kota
Bima, Kempo, Lantung, dan dapat meluas ke wilayah Huu, Bolo,
Palibelo, Donggo, Soromandi, Ambalawi, Dompu, Manggalewa, Woja, Pajo,
Dompu, Sanggar, Ropang, dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih
akan berlangsung hingga pkl.16:20 WITA.
Prakirawan-BMKG Bima
18 Desember 2019
pkl.16:30 WITA
UPDATE Peringatan Dini Cuaca Kabupaten Bima dan Dompu tgl. 18
Desember 2019 pkl.16:30 WITA berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat
yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada
pkl.16:40 WITA di Palibelo, Kota Bima, Manggalewa, Woja, Pajo,
Dompu, Huu, dan dapat meluas ke wilayah Kempo, Kilo, Bolo,
Soromandi, Madapangga, Kempo, Donggo, Ambalawi, Woha, Belo, Lambitu,
Maronge, Lape, dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih akan
berlangsung hingga pkl.18:40 WITA.
Prakirawan-BMKG Bima
LAMPIRAN
Gambar 2 Kondisi SST Perairan Indonesia tanggal 17 Desember 2019
Gambar 3 Kondisi Monitoring MJO Tanggal 18 Desember 2019
Gambar 4 a
Gambar 4 b
Gambar 4 (a) Monitoring SOI 30 hari (b) Monitoring NINO3 SST Index mingguan Tanggal 18 Desember 2019
Gambar 5 Kondisi Angin 3000 Feet Tanggal 18 Desember 2019
Gambar 6 Analisis MSLP tanggal 18 Desember 2019
Gambar 7 a
Gambar 7 b
Gambar 7 Kondisi kelembapan tanggal 18 Desember 2019 (a) atmosfer permukaan (b) lapisan 850 hPa
Gambar 7 c
Gambar 7 d
Gambar 7 e
Gambar 7 Kondisi kelembapan tanggal 18 Desember 2019 (c) lapisan 700 hPa (b) lapisan 500 hPa (c) lapisan 200 hPa
Gambar 8 a
Gambar 8 b
Gambar 8 c
Gambar 8 Kondisi Indeks Labilitas atmosfer tanggal 18 Desember 2019 (a) K-Indeks (b) Showalter Index (c) Lifted
Index
Gambar 9 a
Gambar 9 b
Gambar 9 c
Gambar 9 d
Gambar 9 Kondisi pantauan Citra satelit Himawari 8 tanggal 18 Desember 2019 pukul (a) 14.00WITA (b) 14.40WITA
(c) 16.40WITA (d) 18.00WITA
Gambar 10 Kondisi pantauan Citra radar tanggal 18 Desember 2019 pukul (a) 14.00WITA (b) 14.40WITA (c) 16.40WITA (d)
18.00WITA