Geologi Regional Formasi Sambipitu

5
Laboratorium Geologi Citra Penginderaan Jauh 2014  Nama: Erlangga Dwi P. NIM : 111.120.016 Plug : 6 Page 1 GEOLOGI REGIONAL FORMASI SAMBIPITU I. Geologi Regional Zona pegunungan selatan merupak an pegunungan struktural yang memanjang dari barat ke timur searah dengan geometri Pulau Jawa, dan terbagi menjadi pegunungan selatan Jawa Timur dan pegunungan selatan jawa barat. Sehingga yang dimaksud dengan pegunungan selatan ialah pegunungan yang terletak pada bagian selatan Jawa Tengah, mulai dari bagian tenggara dari  provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, memanjang ke arah timur sepanjang  pantai selatan Jawa Timur. Secara morfologis daerah Pegunungan Selatan merupakan pegunungan yang dapat dibedakan menjadi 3 satuan morfologi utama, yaitu: 1. Satuan morfologi perbukitan berrelief sedang sampai kuat, yaitu daerah yang ditempati oleh batupasir dan breksi vulkanik dan batuan beku dari Formasi Semilir, Nglanggran atau Wuni dan Besole. Daerah ini terdapat mulai dari daerah sekitar Imogiri di bagian barat, memanjang ke utara hingga Prambanan, membelok ke timur (Pegunungan Baturagung) dan terus ke arah timur melewati Perbukitan Panggung, Plopoh, Kambengan hingga di kawasan yang terpotong oleh jalan raya antara Pacitan-Slahung. 2. Satuan dataran tinggi terdapat di daerah Gading, Wonosari, Playen hingga Semanu. Daerah ini rata-rata berketinggian 400 m di atas muka laut, dengan topografi yang hampir rata dan pada umumnya ditempati oleh batugamping. 3. Satuan perbukitan kerucut, meliputi daerah dari sebelah timur Parangtritis memanjang ke timur melewati daerah Baron, Sadang terus ke timur melewati Punung hingga ke daearh sekitar Pacitan. Daerah ini tersusun oleh bukit-bukit kecil maupun berbentuk kerucut, tersusun oleh batugamping klastik maupun  jenis batugamping yang lain. Diantara ketiga satuan morfologi tersebut diatas di sebelah selatan terdapat suatu dataran rendah luas, mulai Wonogiri di utara hingga Giritrontro- Pracimantoro di selatan. Dataran lini dikelilingi oleh unsur-unsur geologis Pegunungan Selatan, sedangkan bagian bawah dialasi oleh batugamping Formasi Kepek yang tertutup oleh endapan Kuarter. Dataran rendah ini disebut sebagai

description

GCPJ

Transcript of Geologi Regional Formasi Sambipitu

Laboratorium Geologi Citra Penginderaan Jauh 2014

Laboratorium Geologi Citra Penginderaan Jauh 2014

GEOLOGI REGIONAL FORMASI SAMBIPITU

I. Geologi RegionalZona pegunungan selatan merupakan pegunungan struktural yang memanjang dari barat ke timur searah dengan geometri Pulau Jawa, dan terbagi menjadi pegunungan selatan Jawa Timur dan pegunungan selatan jawa barat. Sehingga yang dimaksud dengan pegunungan selatan ialah pegunungan yang terletak pada bagian selatan Jawa Tengah, mulai dari bagian tenggara dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, memanjang ke arah timur sepanjang pantai selatan Jawa Timur.Secara morfologis daerah Pegunungan Selatan merupakan pegunungan yang dapat dibedakan menjadi 3 satuan morfologi utama, yaitu:1. Satuan morfologi perbukitan berrelief sedang sampai kuat, yaitu daerah yang ditempati oleh batupasir dan breksi vulkanik dan batuan beku dari Formasi Semilir, Nglanggran atau Wuni dan Besole. Daerah ini terdapat mulai dari daerah sekitar Imogiri di bagian barat, memanjang ke utara hingga Prambanan, membelok ke timur (Pegunungan Baturagung) dan terus ke arah timur melewati Perbukitan Panggung, Plopoh, Kambengan hingga di kawasan yang terpotong oleh jalan raya antara Pacitan-Slahung.2. Satuan dataran tinggi terdapat di daerah Gading, Wonosari, Playen hingga Semanu. Daerah ini rata-rata berketinggian 400 m di atas muka laut, dengan topografi yang hampir rata dan pada umumnya ditempati oleh batugamping.3. Satuan perbukitan kerucut, meliputi daerah dari sebelah timur Parangtritis memanjang ke timur melewati daerah Baron, Sadang terus ke timur melewati Punung hingga ke daearh sekitar Pacitan. Daerah ini tersusun oleh bukit-bukit kecil maupun berbentuk kerucut, tersusun oleh batugamping klastik maupun jenis batugamping yang lain.Diantara ketiga satuan morfologi tersebut diatas di sebelah selatan terdapat suatu dataran rendah luas, mulai Wonogiri di utara hingga Giritrontro-Pracimantoro di selatan. Dataran lini dikelilingi oleh unsur-unsur geologis Pegunungan Selatan, sedangkan bagian bawah dialasi oleh batugamping Formasi Kepek yang tertutup oleh endapan Kuarter. Dataran rendah ini disebut sebagai Depresi Wonogiri-Baturetno, yang saat ini sebagian besar merupakan daerah genangan Waduk Gajahmungkur.II. Stratigrafi RegionalDari penyimpulan hasil peneliti terdahulu, secara garis besar stratigrafi daerah Pegunungan dapat dinyatakan dalam dua macam urutan.Yang pertama adalah stratigrafi bagian barat, yang pada dasarnya bersumber kepada hasil penelitian Bothe (1929). Sedangkan bagian timur, yang terletak di sebelah selatan dan tenggara depresi Wonogiri-Baturetno urutan stratigrafinya disusun oleh Sartono (1958).III. Stratigrafi Pegunungan Selatan bagian baratPegunungan Selatan bagian barat secara umum tersusun oleh batuan sedimen volkaniklastik dan batuan karbonat. Batuan volkaniklastiknya sebagian besar terbentuk oleh pengendapan gayaberat (gravity depositional processes) yang menghasilkan endapan kurang lebih setebal 4000 meter. Hampir seluruh batuan sedimen tersebut mempunyai kemiringan ke selatan. Penamaan satuan litostratigrafi Pegunungan Selatan telah banyak dikemukakan oleh beberapa peneliti yang membedakan stratigrafi wilayah bagian barat (Parangtritis Wonosari) dan wilayah bagian timur (Wonosari Pacitan). Urutan stratigrafi Pegunungan Selatan bagian barat telah diteliti antara lain oleh Bothe (1929), van Bemmelen (1949), Sumarso dan Ismoyowati (1975), Sartono (1964), Nahrowi, dkk (1978) dan Suyoto (1992) serta Wartono dan Surono dengan perubahan (1994).

Urutan stratigrafi penyusun Pegunungan Selatan bagian barat dari tua ke muda adalah :1. Formasi Kebo-Butak2. Formasi Semilir3. Formasi Nglanggran4. Formasi Sambipitu5. Formasi Oyo-Wonosari6. Endapan Kuarter

IV. Stratigrafi Regional Formasi SambipituLokasi tipe formasi ini terletak di Desa Sambipitu pada jalan raya Yogyakarta-Patuk-Wonosari kilometer 27,8. Secara lateral, penyebaran formasi ini sejajar di sebelah selatan Formasi Nglanggran, di kaki selatan Subzona Baturagung, namun menyempit dan kemudian menghilang di sebelah timur. Ketebalan Formasi Sambipitu ini mencapai 230 meter.Batuan penyusun formasi ini di bagian bawah terdiri dari batupasir kasar, kemudian ke atas berangsur menjadi batupasir halus yang berselang-seling dengan serpih, batulanau dan batulempung. Pada bagian bawah kelompok batuan ini tidak mengandung bahan karbonat atau batupasirnya masih menunjukkan sifat vulkanik. Namun semakin ke atas sifat vulkanik ini berubah, terutama batupasir, mengandung bahan karbonat. Pada batupasir gampingan ini sering dijumpai fragmen dari koral dan forminifera besar yang berasal dari lingkungan terumbu laut dangkal, yang terseret masuk ke dalam lingkungan yang lebih dalam akibat pengaruh arus turbid. Formasi Sambipitu mempunyai kedudukan menjemari dan selaras di atas Formasi Nglanggran. Ke arah atas, Formasi Sambipitu berubah secara gradasional menjadi Formasi Wonosari (Anggota Oyo). Formasi Sambipitu terbentuk selama jaman Miosen, yaitu antara N4-N8 atau NN2-NN5.Kandungan fosil bentoniknya menunjukkan adanya percampuran antara endapan lingkungan laut dangkal dan laut dalam. Dengan hanya tersusun oleh batupasir tuf serta meningkatnya kandungan karbonat di dalam Formasi Sambipitu ini diperkirakan sebagai fase penurunan dari kegiatan gunungapi di Pegunungan Selatan pada waktu itu.

Nama: Erlangga Dwi P.NIM : 111.120.016Plug : 6Page 1