Presentasi Jurnal Gerontik 2014

download Presentasi Jurnal Gerontik 2014

of 16

Transcript of Presentasi Jurnal Gerontik 2014

PRESENTASI JURNAL KEPERAWATAN GERONTIK

PRESENTASI JURNALKEPERAWATAN GERONTIK

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI PADA KELOMPOK SENAM LANSIA DI BANJAR KAJA SESETAN DENPASAR SELATAN

LATAR BELAKANGkelompok lanjut usia (lansia) yang berumur 60 tahun keatas mengalami pertumbuhan dengan cepat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia ini disebabkan antara lain karena tingkat sosial ekonomi masyarakat yang meningkat, kemajuan di bidang pelayanan kesehatan, dan tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat (Ponorogo, 2010). Diperkirakan pada tahun 2015 akan mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan pada tahun 2011 menjadi lebih dari 432 ribu orang atau 11,4 persen dari jumlah penduduk (BPS, 2011).Latihan fisik seperti senam yang teratur juga membantu mencegah keadaan keadaan atau penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) (Once, 2011). Senam dapat meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Jenis latihan fisik yang dapat dilakukan oleh lansia adalah senam. Senam lansia sangat penting untuk para lanjut usia untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.TUJUANUntuk memenuhi salah satu tugas pada stase keperawatan gerontik.Untuk membantu lansia menurunkan tekanan darah tinggi secara non farmakologiUntuk menjaga kebugaran tubuh lansia di masa tua

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan menggunakan pre-eksperimental dengan rancangan one - group pretest - posttest design, yang memungkinkan untuk membandingankan hasil intervensi yang diberikan.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia pada kelompok senam lansia di banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan yang berjumlah 55 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling yaitu 24 sampel.

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar pengkajian. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah spygnomanometer pegas dan stetoskop.

INSTRUMEN PENELITIANmemberikan informed consent. Peneliti melakukan pengkajian dan pengukuran tekanan darah pada lansia di Banjar Kaja Sesetan Denpasar 10 menit sebelum latihan nafas dalam dan senam lansia dan 30 menit setelah dilakukan senam lansia. Pada pertemuan pertama sebagai pretest, pertemuan keenam sebagai posttest.Pada penelitian ini dilakukan uji beda untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap lansia dengan hipertensi dengan tingkat kemaknaan/kesalahan 5 persen (0,05). Sebelum dilakukan uji beda, dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui kenormalitasan data dengan uji Saphiro Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50. Data tidak berdistribusi normal maka dianalisis dengan uji Wilcoxon.

HASIL PENELITIANDari hasil pengamatan karakteristik responden ditemukan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 62,50 % dan laki-laki sebanyak 37,50 %. Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah pada anak laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, sedangkan setelah menopouse wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut (Potter & Perry, 2005).sebelum dan setelah diberikan senam lansia terdapat penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebanyak 21,67 mmHg dari 149,17 mmHg menjadi 127,50 mmHg dengan nilai p = 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi penurunan nilai rata-rata tekanan darah sistolik setelah dilakukan senam lansia.Pada tekanan darah diastolik sebelum dan setelah diberikan latihan nafas dalam dan senam lansia terdapat penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebanyak 12,50 mmHg dari 91,25 mmHg menjadi 78,75 mmHg dengan nilai p = 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi penurunan nilai rata-rata tekanan darah diastolik setelah dilakukan latihan nafas dalam dan senam lansia.

ANALISA JURNALKelebihan JurnalJurnal ini merupakan jurnal trending topic masalah keperawatan gerontik dimana hal yang biasa dilakukan untuk menanganani hipertensi adalah dengan farmakologiPenggunaan napas dalam dan senam lansia merupakan terapi komplementer penanganan hipertensi nonfarmaologi selain dengan mengguanaka bahan-bahan sederhana seperti mentimun dan belimbing.Penelitian jurnal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan rata-rata tekanan darah sistol dan diastol.Peneliti memasukkan saran kepada peneliti lanjutan atau pembaca jurnal mencoba ulang desain penelitian dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok intervensi dan menambah jumlah sampel.Hasil penelitian ini sangat aplikatif untuk lansia yang menderita hipertensi

Kekurangan JurnalDalam jurnal ini tidak dicantumkan manfaat penelitian bagi mahasiswa, institusi pendidikan maupun institusi pelayanan kesehatanDalam jurnal ini tidak disebutkan kriteria inklusi dan eksklusi secara spesifik.Jurnal ini tidak mencantumkan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian.Jurnal ini tidak mencantumkan hipotesa yang akan diuji/diteliti dalam penelitian. Keterbatasan penelitian tidak dicantumkan dalam jurnal ini.Dalam jurnal ini tidak dilampirkan contoh lembar pengkajian yang digunakan selama penelitian.Dalam jurnal ini tidak sijelaskan senam lansia yang digunakan pada penelitian.APLIKASI JURNALWAKTU & TEMPATSumber Jetis RW 07 Sumber, Surakarta pada tanggal 20 April 2014.PERSIAPAN ALAT & BAHANStetoskopspygnomanometer Alat tulisKRITERIA RESPONDEN BERDASARKAN JURNAL-Lansia yang memiliki tekanan darah tinggi 140/90 mmHg 179/100 mmHg-Lansia yang bersedia mengikuti senam lansiaPROSEDUR APLIKASI-Mengukur dan mencatat tekanan darah lansia 10 menit sebelum latihan nafas dalam dan senam lansia .-Mengukur dan mencatat tekanan darah lansia 30 menit setelah dilakukan senam lansia .

NOUSIAJKTEKANAN DARAHSEBELUMSESUDAH145P140/110130/100248P150/90146/90347P170/100160/110452L150/80150/80549P150/110146/90657L145/98140/90762P162/80158/100869P170/100160/100954P150/100150/901050L156/100155/901148P160/90150/1001251P160/110155/901370P180/100176/1001466P154/90160/100KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pennaganan hipertensi secara non farmakologi selain mengguanakan bahan-bahan tradisional dapat dilakukan napas dalan dan senam hipertensi guna menurunkan tekanan darah.

SARANPerawat perlu mengintegrasikan hasil penelitian ini sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensiPerawat juga perlu mensosialisasikan penggunaan napas danlam dan senam lansia kepada pasien, keluarga, dan masyarakat melalui pemberian pendidikan kesehatan.Jurnal ini menunjukkan bahwa dengan diberikannya intervensi senam lansia pada lansia yang mengalami hipertensi dapat mengurangi nyetekanan darah tinggi. Hal ini sangat aplikatif jika dilakukan dengan rutin setiap pagi hari sebelum sarapan selama kurang lebih 15-45 menit, karena dengan melakukan senam lansia yang rutin dapat melatih kemampuan otot sendi dan menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia.Dengan mengetahui pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi maka perawat diharapkan dapat memberikan dan menyarankan intervensi non farmakologis latihan nafas dan senam lansia sebanyak 3 kali seminggu dalam meminimalkan risiko terjadinya komplikasi hipertensi.

Silahkan bertanya....