8/18/2019 Presentasi Puskesmas OA
1/7
PEMBAHASAN KASUS
Tn. A, umur 64tahun, cendana. Pasien datang ke puskesmas dengankeluhan nyeri pada lutut kanan. Nyeri sudah dirasakan sejak lebih dari 1 tahun,
nyeri dirasakan memberat pada saat berjalan. Lutut kanan dirasakan semakin nyeri
sejak 2minggu terakhir, disertai pembengkakan pada daerah lutut. Pasien
mengaku tidak mengknsumsi bat apapun bila dirasakan nyeri.
!erdasarkan pemeriksaan "isis ditemukan pasien kesadaran cmps
mentis, tekanan darah 11#$%#, nadi %# kali per menit, perna"asan 2# kali permenit.
Pada status lkalis ditemukan pada ekstremitas tampak pembengkakan pada genue
dekstra, hiperemis &'(. )ari palpasi teraba hangat pada genu dekstra, nyeri tekan
&'(, dari auskultasi ditemukan krepitasi &'(.
)alam penegakkan diagnsis pada pasien, tampak jelas dari anamnesis
dan pemeriksaan "isis bah*a pasien menderita +steartritis enue )ekstra. )apat
pula dilakukan pemeriksaan "t rentgen untuk menyingkirkan di"erensial
diagnsis yaitu gut arthritis atau pseudgut. Temuan radilgis dari
stearthritis antara lain menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya ste"it,
terbentuknya kista, dan sklersis subchndral.
-ndisi pasien belum mencapai tahap dimana diharuskan untuk dirujuk ke
dkter spesialis bedah rtpedi dengan syarat pasien gagal menjalani pengbatan
medis dan tetap kesakitan dengan keterbatasan "ungsi "isik yang menurunkan
kualitas hidup. anagemen dan terapi yang diberikan kepada pasien tersebut yaitu
terapi "armakterapi dan nn"armakterapi. Pilihan "armakterapi yang dapat
diberikan berupa +bat Anti /n"lamasi Nn0terid yang dapat menangani nyeri
pada stearthritis #3 lebih baik daripada paracetaml. Nn"armakterapi yang
diterapkan pada pasien berupa pantangan untuk menghindari$mengurangi aktiitas
yang menyebabkan kerja berlebihan pada sendi dan terbukti mengakibatkan nyeri
pada sendi lutut ,dan meningkatkan kekuatan tt penunjang kerja sendi lutut
untuk mengptimalkan "ungsinya sebagai "aktr prtekti" sendi. Pasien dapat pula
menggunakan tngkat sebagai usaha mengurangi beban pada lutut pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
1
8/18/2019 Presentasi Puskesmas OA
2/7
8/18/2019 Presentasi Puskesmas OA
3/7
gaya gesekan yang lebih tinggi pada lapisan basal dan hal inilah yang
menyebabkan peningkatan resik kerusakan sendi. elain itu, tt0tt yang
menunjang sendi menjadi semakin lemah dan memiliki respn yang kurang cepatterhadap impuls. Ligamen menjadi semakin regang, sehingga kurang bisa
mengabsrbsi impuls. 7aktr0"aktr ini secara keseluruhan meningkatkan
kerentanan sendi terhadap +A.
@enis kelamin 9 masih belum banyak diketahui mengapa prealensi +A pada
perempuan usila lebih banyak daripada laki0laki usila. >esik ini dikaitkan dengan
berkurangnya hrmn pada perempuan pasca menpause.
7aktr genetik dan herediter 9 +A merupakan penyakit menurun, namun
berariasi tergantung sendi mana yang terkena penyakit ini. Namun, "entipe +A
ini sangat jarang diturunkan bahkan beberapa studi menyatakan bah*a penyakit
ini sama sekali tidak diturunkan. !ukti yang muncul belakangan ini
mengidenti"ikasi suatu mutasi gen yang meningkatkan risik tinggi terhadap +A,salah satunya adalah plimr"isme dalam di"erensiasi pertumbuhan gen "aktr :.
Plimr"isme ini mengurangi kuantitas )7: yang memiliki e"ek anablik pada
sintesis matriks tulang ra*an.
•7aktrintrinsik
-elainan struktur anatmis pada sendi seperti agus dan alrus.
8edera pada sendi seperti trauma, "raktur, atau nekrsis.
•7aktr beban pada persendian
+besitas 9 beban berlebihan pada sendi dapat mempercepat
kerusakan pada sendi.
Penggunaan sendi yang sering 9 aktiitas yang sering dan berulang pada sendi dapat menyebabkan lelahnya tt0tt yang membantu
pergerakan sendi.
7. Patgenesis
ebuah sendi disusun atas kartilag artikular &tersusun atas kndrsit(
yang dikelilingi matriks ekstraseluler yang mengandung dua makrmlekul utama
yaitu klagen tipe 2 dan aggrecan. -lagen tipe 2 merupakan mlekul yang
menentukan kekakuan kartilag, sedangkan aggrecan merupakan prteglikan
yang berikatan dengan asam hyalurnat yang terdiri dari gliksaminglikan
bermuatan negati".
Pada kartilag yang nrmal, klagen tipe 2 berikatan erat membuatmlekul0mlekul aggrecan berada dalam jarak yang dekat satu sama lain. lekul
aggrecan ini melalui tlakan elektrstatis dari muatan negati"nya memberikan
kekakuan pada kartilag. -ndrsit mensintesis elemen0 elemen pada matriks,
enim yang menghancurkan matriks, sitkin dan gr*th "actr. itkin dan
gr*th "actr inilah yang mengatur keseimbangan yang mengatur sintesis dan
katablisme matriks0matriks kartilag. tres mekanik dan smtik pada kndrsit
menginduksi sel0sel untuk mengubah ekspresi gen dan meningkatkan prduksi
sitkin in"lamasi dan enim penghancur matriks.
Pada rang nrmal, metablisme dari kartilag berjalan lambat, sintesis dan
katablisme kartilag seimbang. Pada stearthritis, metablisme kartilag
berjalan sangat akti". -ndrsit mensintesis enim penghancur matriks. nim ini
3
8/18/2019 Presentasi Puskesmas OA
4/7
menyebabkan degradasi dari mlekul klagen tipe 2 dan aggrecan, dimana
perubahan ini akan menyebabkan ketidakseimbangan antara pembentukan dan
penghancuran matriks0 matriks kartilag, menyebabkan hilangnya kekakuan daritulang ra*an sehingga lebih mudah rusak dan terkena stearthritis.
+stearthritis &+A( merupakan penyakit kmpleks yang melibatkan "aktr
bimekanik dan metablisme yang mengubah hmestasis jaringan tulang ra*an
artikular dan tulang subchndral sehingga prses destrukti" lebih mendminasi
daripada prses prdukti". -unci utama dalam pat"isilgi kartilag artikular
adalah interaksi ekstraseluler matriks &8( yang dimediasi leh integrin
permukaan sel. )alam pengaturan "isilgis, integrin memdulasi 8 untuk
mengatur dalam pertumbuhan, di"erensiasi dan mempertahankan hmestasis
tulang ra*an. Pada +A, ekspresi integrin abnrmal mengubah 8 dan
memdi"ikasi sintesis kndrsit, menyebabkan ketidakseimbangan sitkin
melebihi "aktr regulasi. /L01, TN70alpha dan sitkin pr0katablik mengakti"kandegradasi enimatik dari matriks tulang ra*an dan tidak diimbangi dengan
sintesis inhibitr yang memadai. nim utama yang terlibat dalam gangguan
8 adalah metallprteinase &P(. Aktiitas P sebagian dihambat leh
inhibitr jaringan P &T/P(. Pada tulang ra*an dengan stearthritis, T/P
ini sintesisnya lebih rendah dibandingkan dengan prduksi P.
. )iagnsis
ejala yang sering muncul pada stearthritis adalah nyeri sendi yang diperburuk
leh aktiitas dan gejala mereda setelah istirahat. Nyeri sendi dari +A
berhubungan dengan aktiitas sendi tersebut. Nyeri dapat terjadi selama atau
setelah aktiitas dan kemudian secara bertahap hilang. 8nthnya nyeri lutut atau
pinggul pada aktiitas naik atau turun tangga, nyeri sendi karena menahan beban
saat berjalan. Pada tahap a*al penyakit, nyeri episdik sering dipicu setelah satu
atau dua hari penggunaan yang terlalu akti" dari sendi yang sakit, misalnya rang
dengan +A lutut yang melakukan lahraga lari jarak jauh dan beberapa hari
kemudian timbul rasa nyeri pada sendi. eiring prses berjalannya penyakit, rasa
nyeri menjadi terus menerus dan bahkan mengganggu di malam hari. ejala kaku
sendi pada pagi hari cukup umum dijumpai, durasinya berkaitan dengan
keparahan penyakit. -ekakuan sendi bisa terjadi setelah tidak melakukan aktiitas
selama beberapa jam.
Pada pemeriksaan muskulskeletal mungkin ditemukan
edema, de"rmitas, krepitasi, dan terbatasnya pergerakan sendi. Nyeri tekan padaumumnya ditemukan di sekitar persendian.
+A adalah penyebab paling umum nyeri lutut krnis pada rang di atas usia 4:
tahun, tetapi banyak terdapat diagnsis banding. Arthritis in"lamasi dimungkinan
jika terdapat kekakuan sendi pada pagi hari.
Pada bursitis biasanya nyeri
meningkat saat bergerak terutama pada malam hari.
Pemeriksaan "isik harus
dititikberatkan pada apakah nyeri tekan terdapat tepat pada sendi atau di luar
sendi.
Tidak ada tes darah rutin diindikasikan untuk pemeriksaan pasien dengan +A
kecuali terdapar gejala dan tanda arthritis in"lamasi. Pemeriksaan cairan sinial
sering lebih membantu diagnsis daripada "t sinar0B. @ika jumlah cairan sinial
putih adalahC 1### per L
4
8/18/2019 Presentasi Puskesmas OA
5/7
in"lamasi arthritis atau gut atau pseudgut mungkin terjadi, dimana gut dan
pseudgut juga dapat diidenti"ikasi dengan adanya kristal.
)iagnsis +A seringkali bisa didasarkan pada pemeriksaan "isik, namun bisadilakukan pemeriksaan radilgis berupa "t sinar0B untuk memastikan
diagnsis. >/ dapat mengungkapkan tingkat patlgi pada sendi stearthritis,
namun tidak diindikasikan sebagai bagian dari pemeriksaan diagnstik.
Temuan radilgis dari stearthritis antara lain menyempitnya celah antar sendi,
terbentuknya ste"it, terbentuknya kista, dan sklersis subchndral.
5. Tatalaksana
amapai saat ini tidak ada terapi yang bisa mengbati stearthritis. Tujuan terapi
stearthritis adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan meminimalisasi hilangnya
"ungsi "isik. Pengbatan +A dilakukan secara kmprehensi" yaitu menangani
semua gangguan yang dialami dan meningkatkan "ungsi. Pengbatankmprehensi" tersebut dapat dilakukan dengan terapi "armaklgis dan atau terapi
nn"armaklgis. Pasien dengan gejala ringan yang hilang timbul mungkin perlu
pera*atan nn"armaklgis saja. Namun, pasien dengan nyeri hebat yang
mengganggu aktiitas sehari0hari mungkin membutuhkan terapi kmprehensi",
baik terapi nn"armaklgis maupun terapi "armaklgis.
a(7armakterapi
Paracetaml merupakan analgesik yang dapat dipilih dalam terapi +A. ?ntuk
sebagian pasien, e"ek bat ini sudah adekuat dalam menghilangkan nyeri sehingga
penggunaan +A/N yang memiliki e"ek lebih tksik terhadap tubuh dapat
dihindari.
+A/N merupakan bat paling ppuler untuk mengbat i stearthritis. +bat ini
dapat diberikan secara tpikal atau ral. )alam uji klinis, +A/N ral
menghasilkan e"ek analgesik #3 lebih besar daripada paracetaml dsis tinggi.
ebagian pasien yang dibati dengan +A/N mengalami e"ek yang signi"ikan,
sedangkan sebagian lain mengalami sedikit perbaikan. +A/N harus diberikan
secara tpikal atau per ral sesuai kebutuhan karena e"ek samping akan berkurang
jika bat digunakan dsis intermiten rendah. @ika penggunaan bat sesekali adalah
kurang e"ekti", maka pengbatan setiap hari dapat diindikasikan. +A/N perral
sering menimbulkan e"ek samping, yang paling banyak adalah e"ek tksisitas pada
saluran cerna, termasuk dispepsia, mual, kembung, perdarahan gastrintestinal,
dan tukak gastrintestinal.
b( Nn"armakterapi
Tujuan utama dari terapi nn"armaklgis berkaitan dengan
mengurangi beban pada sendi yang sakit dan meningkatkan "ungsi mekanisme
prtekti" sendi sehingga dapat mengurangi pembebanan pada sendi. !eberapa cara
yang dilakukan untuk mengurangi pembebanan sendi antara lain 9
1. enghindari$mengurangi aktiitas yang menyebabkan kerja berlebihan
pada sendi dan terbukti mengakibatkan nyeri pada sendi tersebut.
2. eningkatkan kekuatan tt penunjang kerja sendi untuk mengptimalkan
"ungsinya sebagai "aktr prtekti" sendi. engurangi beban yang
diperleh sendi dengan menggunakan alat bantu seperti memasang splint
5
8/18/2019 Presentasi Puskesmas OA
6/7
pada sendi yang sakit, menggunakan tngkat untuk berjalan pada pasien
+A lutut, dan sebagainya
c( Tindakan +perasi-etika pasien dengan +A lutut atau pinggul telah gagal menjalani
pengbatan medis dan tetap kesakitan dengan keterbatasan "ungsi "isik yang
menurunkan kualitas hidup, pasien harus dirujuk untuk artrplasti ttal. /ni adalah
perasi yang sangat e"ekti" dalam menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan
"ungsi pada sebagian besar pasien. aat ini tingkat kegagalan 13 per tahun.
-emungkinan keberhasilan perasi ini lebih besar di pusat0 pusat kesehatan
dimana sedikitnya 2: perasi tersebut dilakukan setiap tahun atau dengan ahli
bedah yang berpengalaman dalam melakukan perasi tersebut. Daktu penggantian
lutut atau pinggul sangat penting. @ika pasien menderita selama bertahun0tahun
hingga status "ungsinal mereka telah menurun secara substansial dengan tt0
tt yang sudah cenderung melemah, status "ungsinal pasca perasi tidak dapatmeningkat setara dengan yang dicapai leh rang lain yang menjalani perasi
pada tahapan a*al dalam perjalanan penyakitnya.
KESIMPULAN
6
8/18/2019 Presentasi Puskesmas OA
7/7
+stearthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai dengan
perubahan patlgis pada struktur sendi tersebut yaitu berupa degenerasi tulang
ra*an$kartilag hialin. Penyakit ini memiliki prealensi yang cukup tinggi,terutama pada rang tua. elain itu, stearthritis ini juga merupakan penyebab
kecacatan paling banyak pada rang tua. tilgi stearthritis belum diketahui
secara pasti, namun "aktr bimekanik dan bikimia sepertinya merupakan "aktr
terpenting dalam prses terjadinya stearthritis. -etidakseimbangan antara
pembentukan dan penghancuran matriks0matriks kartilag merupakan kata kunci
dalam perjalanan penyakit ini. +stearthritis menyerang sendi0sendi tertentu
terutama sendi0sendi yang mendapat beban cukup berat dari aktiitas sehari0hari.
+stearthritis dapat didiagnsis berdasarkan kelainan struktur anatmis dan atau
gejala yang ditimbulkan leh penyakit ini. ejala yang sering muncul pada
stearthritis adalah nyeri sendi yang diperburuk leh aktiitas dan gejala akan
mereda setelah istirahat.)iagnsis stearthritis didasarkan pada pemeriksaan "isik dan dilakukan
pemeriksaan radilgis berupa "t sinar0B sebagai penunjang$pemastian
diagnsis. ambaran yang ditemukan pada "t sinar0B pasien dengan
stearthritis adalah menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya ste"it,
terbentuknya kista, dan sklersis subchndral. Pemeriksaan tambahan lain yang
dapat dilakukan adalah >/ yaitu untuk mengetahui derajat patlgisnya, namun
pemeriksaan ini jarang dilakukan sebagai penunjang diagnstik dalam
stearthritis, karena sebagian besar gambaran penyakit ini sudah bisa dinilai
berdasarkan pemeriksaan sinar0B.
ampai saat ini belum ada terapi de"initi" untuk mengbati stearthritis.
Terapi yang sudah ada bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan meminimalisasi
hilangnya "ungsi "isik. 5al ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien
dengan cara membantu pasien agar tetap bisa melakukan aktiitas sehari0hari.
7
Top Related