PROGRAM DRAMA TELEVISI
“IKATAN”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga
(D.III)
DEWI INDRIYANI 42140347
YANTO ISKANDAR 42140001
ANTI YUNITA 42140116
LANTIP PUTERA H 42140235
ROBIUL AQLI 42140325
MAULANA IBRAHIM P 42140463
BONDAN WINARNO DP 42140491
GEBY SISKA PUTRI 42140719
Program Studi Penyiaran
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Jakarta
2017
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Indriyani
NIM : 42140347
Program Studi : Penyiaran
Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan
judul: “IKATAN”, adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum
pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa
tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan
tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan
saya dari Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.
Anggota :
Dewi Indriyani 42140347
Yanto Iskandar 42140001
Anti Yunita 42140116
Lantip Putera H 42140235
Robiul Aqli 42140325
Maulana Ibrahim P 42140463
Bondan Winarno DP 42140491
Geby Siska Putri 42140463
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 08 Juli 2017
Yang menyatakan,
Materai 6000
Dewi Indriyani
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Dewi Indriyani
NIM : 42140347
Program Studi : Penyiaran
Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi
Komunikasi Bina Sarana Informatika, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif
(Non-exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul:
“Ikatan”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Akademi
Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika berhak menyimpan,
mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data
(database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta
karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika, segala bentuk tuntutan
hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Anggota :
Dewi Indriyani 42140347
Yanto Iskandar 42140001
Anti Yunita 42140116
Lantip Putera H 42140235
Robiul Aqli 42140325
Maulana Ibrahim P 42140463
Bondan Winarno DP 42140491
Geby Siska Putri 42140719
iv
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 08 Juli 2017
Yang menyatakan
Materai 6000
Dewi Indriyani
v
PERSETUJUAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan oleh :
Nama : Dewi Indriyani
NIM : 4210347
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Yanto Iskandar
NIM : 42140001
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Anti Yunita
NIM : 42140116
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Lantip Putera Hamarto
NIM : 42140235
Program Studi : Penyiaran.
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
vi
Nama : Robiul Aqli
NIM : 42140325
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Maulana Ibrahim Prakoso
NIM : 42140463
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Bondan Winarno Dwi Prasetio
NIM : 42140491
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Geby Siska Putri
NIM : 42140719
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Untuk dipertahankan pada periode I-2017 dihadapan penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang di perlukan untuk memperoleh Diploma Ahli
Madya (A.Md) pada Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Penyiaran di
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika.
Jakarta, 08 Juli 2017
Penulis
vii
viii
Nama : Anti Yunita
NIM : 42140116
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Lantip Putera H
NIM : 42140235
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Robiul Aqli
NIM : 4214325
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Maulana Ibrahim Prakoso
NIM : 42140463
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Bondan Winarno Dwi Prasetio
NIM : 42140491
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis
ambil sebagai berikut, “IKATAN”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat
kelulusan program Diploma Tiga (D.III) AKOM BSI. Sebagai bahan penulisan
diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber
literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur AKOM BSI Bapak Ir Nara Aji Notoseputro
2. Ketua Program Studi P e n yi a r a n ( B r o a d c a s t ) Akademi Komunikasi
Bina Sarana Informatika Ibu Anisti M.I.Kom
3. Bapak Christopher Yudha Erlangga S.I.Kom MM selaku Dosen Pembimbing
Tugas Akhir
4. Bapak Agus Suryadi S.I.Kom selaku Asisten Dosen Pembimbing Tugas Akhir
5. Semua dosen dari Perbankan Diploma tiga (D.III) yang telah memberikan
penulis dengan semua bahan yang diperlukan.
xxvii
6. Terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orangtua,
saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,
menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Terimakasih untuk smua teman-teman yang selalu memberikan dukungan
untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Buat teman-teman di BLOK - G
9. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman 42.6A/6B/6C.11 atas
waktunya saat kita bersama-sama.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu
persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa
penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 08 Juli 2017
Penulis
xxviii
ABSTRAKSI
DEWI INDRIYANI (42140347), YANTO ISKANDAR (42140001), ANTI
YUNITA(42140116), LANTIP PUTERA H (42140235), MAULANA IBRAHIM
(42140463), BONDAN WINARNO DP (42140491), GEBBY S PUTRI (42140719),
ROBIUL AQLI Dra a Televisi IKATAN
Program acara televisi sangat bermacam-macam mulai dari drama dan
non drama, semua itu bersifat menghibur, edukatif, persuasif serta adanya
pendekatan yang kuat dengan penonton. Program drama televisi mampu
mewakili tujuan tersebut. Banyak ide dan cerita yang sama yang pernah dibuat
dalam kemasan drama televisi. Efek yang ditimbulkan dari cerita drama televisi
sangat kuat mempengaruhi penonton.
Ti ka i e buat progra dra a tele isi berjudul IKATAN ya g siap menjadi warna baru dalam dunia hiburan yang ditampilkan di televisi. Drama
televisi berawal dari seorang pemuda bernama Alvin Kisahnya bermula saat
kedatangan Nesya sepupu kandung alvin dari Surabaya, yang berniat untuk
bekerja di Jakarta dan tinggal bersama dirumah Alvin. Kedatangan Nesya
kerumah Alvin membuat Alvin sedikit heran karena perempuan yang ia kenal
dulu kini telah berubah drastis secara fisik. Keduanya terakhir bertemu 5 tahun
yang lalu. Alvin terpana melihat perubahan di diri Nesya
Seiring berjalannya waktu, mereka semakin akrab. Kedekatan tersebut
ternyata membuat Alvin menyimpan rasa kepada Nesya. Tanpa di duga, Alvin
pun sering berkhayal tentang hubungannya dengan Nesya bisa layaknya
sepasang kekasih. Sampai akhirnya Alvin memberanikan diri untuk menanyakan
silsilah keluarganya dan keluarga Nesya kepada Mamanya.
Setelah bertanya, akhirnya Mama dan Papa Alvin menjelaskan silsilah
keluarga mereka. Namun, Alvin tetap menanyakan apakah dirinya bisa menikah
dengan Nesya atau tidak, dan Mamanya langsung melarangnya, karena menurut
hukumnya pernikahan saudara itu memang tidak diperbolehkan, dengan
kehadira dra a tele isi ya g berjudul Ikata a pu e berika ar a baru dalam hiburan di Indonesia khususnya drama televisi.
Kata Ku ci : Televisi Progra Dra a Televisi IKATAN
xxix
ABSTRACTION
DEWI INDRIYANI (42140347), YANTO ISKANDAR (42140001), ANTI
YUNITA (42140116), LANTIP PUTERA H (42140235), MAULANA
IBRAHIM (42140463), BONDAN WINARNO DP (42140491), GEBY S
PUTRI (42140719), ROBIUL AQLI (4214325) Drama Television “IKATAN”
Television programs vary widely from drama and non-drama, all of witch are
entertaining, educational, persuasive as well as a strong approach to the audience.
Television drama programs are copable of representing that goal. Many of the
same ideas and stories that have ever bean made in the packaging of television
dramas. The effect of television drama stories strongly affect the audience.
Our team created a television drama program titled “IKATAN” which is ready to be a now color in the entertainment world displayed on television. The beginning
of the story of this drama program originated from a young man named Alvin
story began when the arrival of Neysa cousin Alvin from Surabaya, who inted to
work in Jakarta and live with Alvin home.
Nesya Alvin’s home made Alvin a little surprised because women who he knew
before have now changed physically drastically. Both last met 5 years ago. Alvin
was struck by the change in Nesya.
As time passes, they become more familiar. The proximity turned out to make
Alvin save sense to Nesya. Unexpectedly, Alvin often fantasize about his
relationship with Nesya can be like a pair of lover. Until finally Alvin ventured to
ask his family lineage and the Nesya family to his mama.
After asking, finally mama and papa Alvin explain their family tree. However,
Alvin keeps asking if he can marry Nesya or not, and his mama immediately
forbids him, because according to him marriage is not allowed, with the presence
of a television drama titled “IKATAN” copable of providing new colors in entertainment in Indonesian, especially television dramas.
Keyword : Televisi Drama Television Program “IKATAN”
xxx
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir v
Lembar Konsultasi Tugas Akhir x
Kata Pengantar
xxvi
Abstrak xxviii
Abstraction xxix
Daftar Isi xxx
Daftar Gambar xxxiv
Daftar Tabel xxxix
Daftar Lampiran xl
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Program 1
1.2. Kegunaan Program 3
1.2.1. Kegunaan Khalayak 3
1.2.2. Kegunaan Praktisi 3
1.2.3. Kegunaan Akademis 4
1.3. Referensi Audio Visual 4
BAB II KAJIAN PROGRAM
8
2.1. Kategori Program 8
2.2. Format Program 9
2.3. Judul Program 10
2.4. Target Audience 11
2.5. Karakteristik Produksi 13
xxxi
BAB III LAPORAN PRODUKSI 14
3.1. Proses Kerja Produser 14
3.1.1. Pra Produksi 14
3.1.2. Produksi 15
3.1.3. Pasca Produksi 16
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser 17
3.1.5. Proses Penciptaan Karya 17
3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya 20
3.1.7. Lembar Kerja Produser 21
3.2. Proses Kerja Sutradara 49
3.2.1. Pra Produksi 50
3.2.2. Produksi 51
3.2.3. Pasca Produksi 53
3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara 53
3.2.5. Proses Penciptaan Karya 55
3.2.6. Kendala Produksi dan Solusinya 57
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara 58
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah 92
3.3.1. Pra Produksi 92
3.3.2. Produksi 93
3.3.3. Pasca Produksi 94
3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah 94
3.3.5. Proses Penciptaan Karya 95
3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya 99
3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah 101
3.4. Proses Kerja Penata Kamera 135
3.4.1. Pra Produksi 135
3.4.2. Produksi 136
3.4.3. Pasca Produksi 137
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamaera 137
3.4.5. Proses Penciptaan Karya 138
xxxii
3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya 140
3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera 142
3.5. Proses Kerja Penata Cahaya 184
3.5.1. Pra Produksi 185
3.5.2. Produksi 186
3.5.3. Pasca Produksi 187
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya 187
3.5.5. Proses Penciptaan Karya 188
3.5.6 Kendala Produksi dan Solusinya 191
3.5.7. Lembar Kerja Penata Cahaya 192
3.6. Proses Kerja Penata Suara 204
3.6.1. Pra Produksi 204
3.6.2. Produksi 205
3.6.3. Pasca Produksi 206
3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara 207
3.6.5. Proses Penciptaan Karya 208
3.6.6. Kendala Produksi dan Solusinya 209
3.6.7. Lembar Kerja Penata Cahaya 210
3.7. Proses Kerja Artistik 216
3.7.1. Pra Produksi 217
3.7.2. Produksi 221
3.7.3. Pasca Produksi 222
3.7.4. Proses Penciptaan Karya 223
3.7.5. Kendala Produksi dan Solusinya 225
3.7.6. Lembar Kerja Artistik 227
3.8. Proses Kerja Penyunting Gambar 284
3.8.1. Pra Produksi 286
3.8.2. Produksi 286
3.8.3. Pasca Produksi 287
3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar 289
3.8.5. Proses Penciptaan Karya 290
xxxiii
3.8.6. Kendala Produksi dan Solusinya 293
3.8.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar 294
BAB IV PENUTUP 322
4.1. Kesimpulan 322
4.2. Saran 323
DAFTAR PUSTAKA 324
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 325
LAMPIRAN 333
xxxiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual 4
Gambar III.2 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual 5
Gambar III.3 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual 7
Gambar III.4 Foto Lokasi Rumah Keluarga Alvin 48
Gambar III.5 Foto Storyboard Scene 1 60
Gambar III.6 Foto Storyboard Scene 2 60
Gambar III.7 Foto Storyboard Scene 3 60
Gambar III.8 Foto Storyboard Scene 4 60
Gambar III.9 Foto Storyboard Scene 5 60
Gambar III.10 Foto Storyboard Scene 6 60
Gambar III.11 Foto Storyboard Scene 7 60
Gambar III.12 Foto Storyboard Scene 8 60
Gambar III.13 Foto Storyboard Scene 9 61
Gambar III.14 Foto Storyboard Scene 10 61
Gambar III.15 Foto Storyboard Scene 11 61
Gambar III.16 Foto Storyboard Scene 12 61
Gambar III.17 Foto Storyboard Scene 13 61
Gambar III.18 Foto Storyboard Scene 14 61
Gambar III.19 Foto Storyboard Scene 15 61
Gambar III.20 Foto Storyboard Scene 16 61
Gambar III.21 Foto Storyboard Scene 17 62
Gambar III.22 Foto Storyboard Scene 18 62
Gambar III.23 Foto Storyboard Scene 19 62
Gambar III.24 Blocking Camera Scene 1 176
Gambar III.25 Blocking Camera Scene 1 176
Gambar III.26 Blocking Camera Scene 1 176
Gambar III.27 Blocking Camera Scene 2 177
Gambar III.28 Blocking Camera Scene 2 177
Gambar III.29 Blocking Camera Scene 2 177
xxxv
Gambar III.30 Blocking Camera Scene 2 177
Gambar III.31 Blocking Camera Scene 3 178
Gambar III.32 Blocking Camera Scene 4 178
Gambar III.33 Blocking Camera Scene 5 178
Gambar III.34 Blocking Camera Scene 6 178
Gambar III.35 Blocking Camera Scene 7 179
Gambar III.36 Blocking Camera Scene 8 179
Gambar III.37 Blocking Camera Scene 9 179
Gambar III.38 Blocking Camera Scene 10 179
Gambar III.39 Blocking Camera Scene 11 180
Gambar III.40 Blocking Camera Scene 12 180
Gambar III.41 Blocking Camera Scene 13 180
Gambar III.42 Blocking Camera Scene 14 180
Gambar III.43 Blocking Camera Scene 15 181
Gambar III.44 Blocking Camera Scene 16 181
Gambar III.45 Blocking Camera Scene 17 181
Gambar III.46 Blocking Camera Scene 18 181
Gambar III.47 Blocking Camera Scene 19 182
Gambar III.48 Foto Camera Canon C300 183
Gambar III.49 Floor Plan Scene Ruang Tamu 1 199
Gambar III.50 Floor Plan Scene Dapur 199
Gambar III.51 Floor Plan Scene Ruang Tamu 2 200
Gambar III.52 Floor Plan Scene Meja Makan 200
Gambar III.53 Floor Plan Scene Ruang Tamu 3 201
Gambar III.54 Floor Plan Scene Kamar Alvin 201
Gambar III.55 Kinoflo 202
Gambar III.56 HMI 202
Gambar III.57 LED 203
Gambar III.58 Readhead 203
Gambar III.59 Hand Property Alvin 1 228
Gambar III.60 Hand Property Alvin 2 228
xxxvi
Gambar III.61 Hand Property Nesya 1 229
Gambar III.62 Hand Property Nesya 2 229
Gambar III.63 Hand Property Nesya 3 229
Gambar III.64 Hand Property Nesya 4 229
Gambar III.65 Hand Property Mamah Alvin 1 230
Gambar III.66 Hand Property Mamah Alvin 2 230
Gambar III.67 Hand Property Mamah Alvin 3 230
Gambar III.78 Hand Property Papah Alvin 1 231
Gambar III.69 Hand Property Papah Alvin 2 231
Gambar III.70 Hand Property Papah Alvin 3 231
Gambar III.71 Wardrobe Alvin 1 232
Gambar III.72 Wardrobe Alvin 2 232
Gambar III.73 Wardrobe Alvin 3 233
Gambar III.74 Wardrobe Alvin 4 233
Gambar III.75 Wardrobe Alvin 5 234
Gambar III.76 Wardrobe Alvin 6 234
Gambar III.77 Wardrobe Nesya 1 235
Gambar III.78 Wardrobe Nesya 2 235
Gambar III.79 Wardrobe Nesya 3 236
Gambar III.80 Wardrobe Nesya 4 236
Gambar III.81 Wardrobe Nesya 5 237
Gambar III.82 Wardrobe Nesya 6 237
Gambar III.83 Wardrobe Nesya 7 238
Gambar III.84 Wardrobe Nesya 8 238
Gambar III.85 Wardrobe Nesya 9 239
Gambar III.86 Wardrobe Nesya 10 239
Gambar III.87 Wardrobe Nesya 11 240
Gambar III.88 Wardrobe Nesya 12 240
Gambar III.89 Wardrobe Mamah Alvin 1 241
Gambar III.90 Wardrobe Mamah Alvin 2 241
Gambar III.91 Wardrobe Mamah Alvin 3 242
xxxvii
Gambar III.92 Wardrobe Mamah Alvin 4 242
Gambar III.93 Wardrobe Mamah Alvin 5 243
Gambar III.94 Wardrobe Papah Alvin 1 243
Gambar III.95 Wardrobe Papah Alvin 2 244
Gambar III.96 Wardrobe Papah Alvin 3 244
Gambar III.97 Make up Foundation 245
Gambar III.98 Lipstik Mate 245
Gambar III.99 Bedak Tabur 246
Gambar III.100 Eye Liner 246
Gambar III.101 Mascara 246
Gambar III.102 Pensil Alis 247
Gambar III.103 Blush On 247
Gambar III.104 Lips Gloss 247
Gambar III.105 Bedak Padat 248
Gambar III.106 Bulu Mata Palsu 248
Gambar III.107 Spons Bedak 248
Gambar III.108 Set Lokasi 1 276
Gambar III.109 Set Lokasi 2 276
Gambar III.110 Set Lokasi 3 276
Gambar III.111 Set Lokasi 4 276
Gambar III.112 Set Lokasi 5 276
Gambar III.113 Set Lokasi 6 276
Gambar III.114 Set Lokasi 7 277
Gambar III.115 Set Lokasi 8 277
Gambar III.116 Set Lokasi 9 277
Gambar III.117 Set Lokasi 10 277
Gambar III.118 Set Lokasi 11 277
Gambar III.119 Floor Plan Art 1 278
Gambar III.120 Floor Plan Art 2 278
Gambar III.121 Floor Plan Art 3 278
Gambar III.122 Floor Plan Art 4 278
xxxviii
Gambar III.123 Floor Plan Art 5 279
Gambar III.124 Floor Plan Art 6 279
Gambar III.125 Floor Plan Art 7 279
Gambar III.126 Floor Plan Art 8 279
Gambar III.127 Floor Plan Art 9 280
Gambar III.128 Floor Plan Art 10 280
Gambar III.129 Set Design 1 281
Gambar III.130 Set Design 2 281
Gambar III.131 Set Design 3 281
Gambar III.132 Set Design 4 281
Gambar III.133 Set Design 5 282
Gambar III.134 Set Design 6 282
Gambar III.135 Set Design 7 282
Gambar III.137 Set Design 8 282
Gambar III.137 Set Design 9 283
xxxix
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Working Schedule 24
Tabel III.2 Breakdown Budget 26
Tabel III.3 Breakdown Budget Total 33
Tabel III.4 Shooting Schedule 34
Tabel III.5 Call Sheet 36
Tabel III.6 Call Sheet 38
Tabel III.7 Call Sheet 38
Tabel III.8 Call Sheet 40
Tabel III.9 Call Sheet 40
Tabel III.10 Call Sheet 41
Tabel III.11 Call Sheet 41
Tabel III.12 Call Sheet 43
Tabel III.13 Daily Production Report 44
Tabel III.14 Daily Production Report 44
Tabel III.15 Daily Production Report 44
Tabel III.16 Daily Production Report 44
Tabel III.17 Daily Production Report 45
Tabel III.18 Daily Production Report 45
Tabel III.19 Daily Production Report 45
Tabel III.20 Daily Production Report 45
Tabel III. 21 Equipment List 46
Tabel III. 22 Director Treathment 63
Tabel III. 23 Script Breakdown Sheet 77
Tabel III. 24 Casting List 90
Tabel III. 25 Camera Report 144
Tabel III. 26 Lighting Sheet 194
Tabel III. 27 Treathment Audio 211
Tabel III. 28 Breakdown Artistik 249
Tabel III. 29 Laporan Editing 295
xl
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Bukti Belanja 333
Lampiran Bukti Kerja Sama 334
Lampiran Bukti Izin Lokasi 335
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program
Tema yang penulis angkat dalam film ini adalah tentang hubungan yang
terjadi dengan sepupu sekandung, menurut hukum islam diharamkan menikahi
seseorang yang masih mukhrim, Perkawinan sedarah atau insest adalah hal yang
tabu dalam sudut pandang agama. Meski dalam beberapa kebudayaan
memperbolehkan. Dari sisi kesehatan, perkawinan sedarah bisa menimbulkan
risiko bagi anak-anak yang dilahirkan kelak di antaranya risiko lahir cacat dan
penyakit bawaan. Ada 4 hal yang mengakibatkan perkawinan sejenis misalnya
kemiskinan, kurang bergaul salah satu anggota keluarga tidak berfungsi, atau
trauma masa lalu yang mengakibatkan seseorang menjalin hubungan dengan
sepupu yang menurut nya kriteria yang dicari ada didalam diri sepupunya, namun
resiko –resiko yang akan di hadapi dalam hubungan sedarah banyak sekali. salah
satunya adalah resiko pada anak Secara genetis sebanyak 25 persen anak hasil
perkawinan sedarah akan mengalami kelainan bawaan. Contoh penyakit yang
disebabkan oleh penyakit keturunan antara lain buta warna, hemofilia (kelainan
genetik karena kekurangan faktor pembekuan darah), thallassaemia (kelainan
darah), alergi, albino, asma, diabetes melitus dan penyakit-penyakit lainnya yang
dibawa oleh kromosom. Selain itu juga ada tinjauan psikologis yang tidak mudah
untuk dihindari. Dijelaskan oleh dr. Frizar Irmansyah, SpOG (K), dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, perkawinan sedarah tidak selalu menghasilkan anak
yang cacat ataupun memiliki sakit bawaan dari orangtuanya. Oleh karena itu
1
2
sebaiknya melakukan pengecekan kromosom pada orang yang memiliki hubungan
sedarah. Pada tahun 1994 ada sebuah studi yang menemukan bahwa jumlah
kematian dari perkawinan sedarah pada tingkat sepupu pertama mencapai 4,4%.
Namun. efek degeneratif dari perkawinan sedarah hanya akan fatal secara
signifikan setelah kasus perkawinan sedarah diulang dua kali atau lebih.
Mengenai variasinya tergantung pada kuantitas dan kualitas cacat bawaan di mana
anggota keluarga bisa menjadi pembawa gen. Selain itu, sebuah studi terhadap 21
orang yang terdiri dari keturunan hasil perkawinan adik-kakak atau ayah-anak,
menemukan bahwa 12 orang memiliki kelainan dengan 9 orang di antaranya
diklasifikasikan sebagai cacat berat. (www.hukumonline.com dan
www.Islamnyamuslim.com)
Film menurut Marcel Danesi, (2010: 134) film adalah teks yang memuat
serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan
dalam kehidupan nyata.
Drama menurut naratama (2010 : 70) adalah sebuah format acara televisi
yang di produksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah
drama atau fiksi yang di rekayasa dan di kreasi ulang.
Penulis memilih film drama televisi sebagai tugas akhir, karena program
tersebut sebagai program favorit khalayak khususnya remaja dan dewasa sebagai
wadah hiburan. Tempat yang mudah dan akses hiburan yang mudah didapat
adalah media streaming dan film pendek pun merupakan salah satu media hiburan
masyarakat yang dapat di tonton dengan akses yang mudah.
3
Drama TV yang berformat drama romance dengan judul “IKATAN”
Kisahnya bermula saat kedatangan Nesya sepupu kandung alvin dari Surabaya,
yang berniat untuk bekerja di Jakarta dan tinggal bersama dirumah Alvin.
Kedatangan Nesya kerumah Alvin membuat Alvin sedikit heran karena
perempuan yang ia kenal dulu kini telah berubah drastis secara fisik. Keduanya
terakhir bertemu 5 tahun yang lalu. Alvin terpana melihat perubahan di diri Nesya
Seiring berjalannya waktu, mereka semakin akrab. Kedekatan tersebut
ternyata membuat Alvin menyimpan rasa kepada Nesya. Tanpa di duga, Alvin
pun sering berkhayal tentang hubungannya dengan Nesya bisa layaknya sepasang
kekasih. Sampai akhirnya Alvin memberanikan diri untuk menanyakan silsilah
keluarganya dan keluarga Nesya kepada Mamanya.
Setelah bertanya, akhirnya Mama dan Papa Alvin menjelaskan silsilah
keluarga mereka. Namun, Alvin tetap menanyakan apakah dirinya bisa menikah
dengan Nesya atau tidak, dan Mamanya langsung melarangnya, karena menurut
hukumnya pernikahan saudara itu memang tidak diperbolehkan.
1.2.1. Tujuan Akademis.
Program televisi drama yang berjudul “IKATAN” yang dibuat oleh
kelompok kami sebagai tugas akhir ini, merupakan salah satu syarat kelulusan
untuk program Diploma III jurusan Penyiaran Akademi Komunikasi Bina Sarana
Informatika, Jakarta.
1.2.2. Tujuan Praktisi.
Menghasilkan karya dan ide kreatif bagi industri pertelevisian Indonesia,
serta media untuk belajar membuat karya drama televisi.
4
1.2.3. Tujuan Umum (khalayak)
Sebagai media audio visual hiburan khalayak luas dan wadah imajinasi
penghapus penat dan memasuki dunia baru yang berbeda dari keseharian.
1.3. Refrensi Audio Visual.
Film “IKATAN” mempunyai referensi dari beberapa drama televisi dan
layar lebar yang pernah diproduksi di Thailand dan indonesia seperti Hello
stranger, 5 cm dan One day. Dengan skema alur cerita dan teknik sinematografi
yang bagus yang sederhana namun penggambarannya mampu menciptakan
beberapa emosi di dalamnya seperti senang, marah, sedih bahkan kecewa,
bertujuan membuat penonton terbawa perasaan bahkan rasa kagum.
Dari segi sinematografi penulis terinspirasi dari film hello stranger yang
bercerita tentang Nuengthida & May Saat masa liburan festival Songkran,
Thailand, berkunjung ke Korea seorang sendiri. Mereka tak pernah memulai
perjalanan berdua, tapi hidup membawa mereka kembali pulang bersama-sama.
Film ini dirilis pada tahun 19 agustus 2010 yang di sutradarai oleh Banjong
Pisanthanakun.
Gambar III.1 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual
5
Lalu dari segi penulisan alur cerita penulis juga terinspirasi dari film 5 cm
yang filmnya bercerita tentang “17 Agustus di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat 2
cinta, sebuah mimpi mengubah segalanya" Genta, Arial, Zafran, Riani dan Ian
adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan belasan tahun lamanya.
Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan
akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu
sama lain selama tiga bulan lamanya. Selama tiga bulan berpisah penuh
kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang
mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani
kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan
merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan
tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di
puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh
perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Sebuah
perjuangan atas impian, perjalanan hati yang merubah hidup mereka untuk
selamanya. Film ini di rilis pada tanggal 12 Desember 2012 yang di suutradarai
oleh rizal mantovani
Gambar III.2 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual
6
Dan film selanjutnya yang menjadi referensi dari segi sinematografi kami
adalah film thailand yang berjudul one day yang bercerita tentang Denchai (Ter-
Chantavit Dhanasevi) adalah seorang pekerja IT yang hidupnya penuh
kesendirian. Rekan-rekan kerjanya tidak menganggap ia ada, kecuali kala
membutuhkan bantuannya untuk tech support.
Kehidupan Denchai berubah ketika ia membetulkan printer Nui (Mew –
Nittha Jirayungyurn), anak baru di divisi Marketing. Nui memangil dan
mengingat namanya dengan benar. Denchai merasa hidupnya kembali bermakna,
dan merasa dihargai. Sejak itu ia memiliki perasaan pada Nui, namun lagi-lagi
hanya bisa mengagumi diam-diam.
Suatu ketika kantor mereka mengadakan perjalanan perusahaan ke resor
ski di Hokkaido. Di sana Denchai berharap Nui bisa menjadi pacarnya untuk satu
hari saja. Tak disangka, Nui mengalami kecelakaan ketika sedang bermain ski dan
ketika terbangun terdiagnosis TGA, Nui mengalami gangguan kehilangan memori
ingatan sementara, yang hanya berlansung selama satu hari.
Di sisi lain, Denchai melihat yang dialami Nui sebagai suatu peluang,
mengambil kesempatan ini untuk berbohong pada gadis impiannya itu dengan
mengatakan pada Nui bahwa ia kekasihnya, dan mereka memiliki rencana untuk
berjalan-jalam mengelilingi Hokkaido bersama-sama. Film ini di rilis pada 21
september 2016 yang di sutradarai oleh Banjong Pisanthanakun.
7
Gambar III.3 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1. Kategori Program
Dilihat dari fungsinya, menurut Nurudin (2014:63) media massa
berfungsi sebagai media informasi, hiburan, persuasif, transmisi budaya,
mendorong kohesi sosial, pengawasan, korelasi, pewarisan sosial, melawan
kekuasaan dan kekuatan represif, dan menggugat hubungan trikotomi. Dalam
tulisan ini kami membahas fungsi media massa sebagai hiburan.
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling
tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi lain. Masalahnya, masyarakat kita
masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. (Nurudin 2014:8).
Beberapa program acara televisi bertujuan menghibur, adapula yang
menyelipkan informasi dan pendidikan didalamnya seperti news atau documenter.
Akan tetapi, ketertarikan masyarakat pada drama atau film masih besar.
Kategori program televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu program
informasi dan program hiburan. Program informasi adalah bentuk siaran televisi
yang memberikan informasi penting untuk disiarkan dan bersifat mudah basi
sehingga perlu disiarkan secepatnya. Sedangkan program hiburan adalah siaran
yang memiliki tujuan untuk menghibur audience melalui berbagai bentuk dan
tidak semua harus disiarkan secara langsung.
Dari definisi diatas bisa disimpulkan bahwa program acara “IKATAN”
dikategorikan dalam program hiburan, karena program ini adalah sebuah tayangan
8
9
drama televisi yang tidak perlu disiarkan secara cepat atau langsung dan
bertujuan menghibur khalayak.
2.2. Format Program.
Menurut (Naratama, 2013:68)Format acara televisi adalah sebuah
perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan
kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama
yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.
Ada tiga bagian dari format acara televisi, yaitu Drama, Nondrama dan
Berita Olahraga. Format acara TV drama merupakan format acara televisi yang
diproduksi dan diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah - kisah yang
direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi
kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu rangkaian cerita dalam sejumlah
adegan. Adegan tersebut digabungkan antara realitas atau kenyataan hidup dengan
imajinasi para pengarangnya. Di dalam format program drama dibedakan atas
tujuh kategori acara yaitu : Other, tragedi, aksi (action), komedi, cinta, legenda,
dan horor. (Naratama, 2013:68)
Drama suatu program pertunjukan yang menunjukan cerita kehidupan atau
karakter satu atau beberapa tokoh yang diperankan oleh artis yang melibatkan
suatu konflik dan emosi sebagai bumbu cerita (KBBI)
“IKATAN” adalah sebuah program acara televisi berformat drama
romance dimana tokoh didalamnya berperan dalam sebuah cerita cinta
mainstream yang di kemas secara modern. Berkisah tentang Alvin, lelaki berusia
23 tahun yang jatuh cinta dengan seorang wanita bernama Nesya, yang usianya
10
hanya berkisar 3 tahun lebih muda darinya. Cinta Alvin begitu besar kepada
Nesya namun, pujaan hatinya tersebut adalah sepupu kandungnya.
Waktu berlalu, dan mereka berdua semakin akrab. Seiring keakraban
mereka, Alvin sering membayangkan dirinya bisa berpacaran dan menikah
dengan Nesya, namun ketika Alvin menanyakan hal tersebut pada orang tuanya,
ternyata mereka tidak diperbolehkan untuk menikah.
2.3. Judul Program.
Menurut Fachruddin (2012:4) “ Program title. Judul acara harus sesingkat
mungkin dan mudah diingat (dalam bentuk frase dan hindari dalam bentuk
kalimat).”
Jika seorang produser tidak menulis langsung script atau naskah
programnya, maka produser tersebut harus mempekerjakan seorang penulis
naskah. Tetapi ingat, penulis naskah harus bisa menerjemahkan ide yang ada
dikepala sang produser. Sisanya tugas seorang director (program
director/pengarah acara) yang akan memvisualkan naskah tersebut dalam bentuk
video dan audio. (Fachruddin 2012:4).
Pemilihan judul dalam film dirancang sesingkat mungkin supaya penonton
dapat mengingat dengan mudah film yang akan di buat dan yang akan mereka
tonton sekaligus membuat kesan penasaran untuk menonton kelanjutan isi dari
seluruh cerita dalam film.
Ide produser yang dituangkan pada sang penulis dan dijabarkan dan
diperluas oleh penulis naskah menjadi konsep utama atas kesepakatan produser,
penulis naskah dan sutradara.
11
Penulis memberikan judul “IKATAN” berdasarkan pada masalah utama
dalam cerita yaitu seorang pemuda bernama Alvin yang menyukai seorang wanita
yang bernama nesya, tetapi nesha adalah sepupunya sendiri.
2.4. Target Audience.
Naratama (2004:125) mengemukakan “Target penonton harus
menggunakan metode penelitian dengan memahami tiga factor klasifikasi taget
penonton, yaitu usia, jenis kelamin dan status sosial.”
Komposisi audience yang digunakan cukup relevant, pngamatan ini
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor demografis yang menunjukan hasil
yang signifikan terhadap intensitas menonton program televisi. Dengan kata lain
seluruh variable demografis yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan mempengaruhi intensitas
seseorang dalam menonton televisi.
1. Usia
Usia mempengaruhi intesnsitas dalam menonton program televisi.
Hasil pengamatan penulis usia remaja 18-25 tahun menunjukan adanya
tanggapan yang positif dari penonton program drama televisi.
12
2. Jenis kelamin
Dari pengamatan menurut jenis kelamin, hasil menunjukan jumlah
yang cukup seimbang antara laki-laki dan perempuan. Tanggapan laki-
laki berjumlah 53% sedangkan tanggapan dari perempuan berjumlah
47%. Dari hasil tersebut penulis menyimpulkan bahwa jenis kelamin
memiliki hubungan yang positif dengan intensitas dalam menonton
program televisi. Laki-laki memiliki intensitas lebih tinggi
dibandingkan perempuan dalam hal intensitaf menonton program
televisi.
3. Status Ekonomi Sosial
Dalam program drama televisi penulis memilih status ekonomi B
(menengah keatas) yang disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan
tersebut.
4. Jam Tayang
Jam tayang harus disesuaikan dengan faktor-faktor diatas, penulis
memilih jam tayang program drama televisi “Ikatan” adalah hari sabtu,
pukul 21.00-22.00 WIB. Karena pada jam tersebut penonton
membutuhkan tayangan yang menghibur , dengan cerita ang dekat
dengan masyarakat
Target audience berpengaruh dalam penentuan program karena audience
sebagai konsumen yang keinginan dan kebutuhannya diwujudkan dalam bentuk
program. Salah satu wujud mengakomodasi keinginan masyarakat adalah dengan
dibuatnya program yang terdapat unsur hiburan, informasi serta pendidikan dalam
setiap penayangannya.
13
Program yang dianggap sesuai dengan apa yang diinginkan oleh audience
otomatis akan membuat program itu ditonton oleh banyak orang, yang berakibat
tingginya jumlah ratting, sehingga akan mengundang minat pengiklan untuk
mengiklankan produk pada program tersebut.
2.5. Karakteristik Produksi
Menurut Al-Firdaus (2010:73) “secara sederhana, shooting dengan singgle
kamera bisa dilakukan di luar ruangan (out door) dengan hanya menggunakan
satu kamera, tripod, dan microphone.”
Program acara drama televisi “IKATAN” yang bersifat taping, karena
program ini akan melalui proses editing dalam tiap penyempurnaan isi konten
yang ada, kemudian penambahan backsound untuk pendukung suasana dalam isi
konten, memotong adegan yang tidak sesuai dengan tema dan penambahan grafis
yang dapat mendukung konten. Penulis memilih pengambilan gambar dengan
menggunakan single camera agar lebih fokus dalam setiap pengambilan gambar.
Sehingga memudahkan editor ketika memilih gambar yang akan dimasukan
sebagai konten yang menarik saat proses editing.
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1. Proses Kerja Produser
Menurut Dennis (2010:2) “Produser adalah seseorang yang bertanggung
jawab secara umum terhadap seluruh produksi. Produksi yang dimaksud bisa
berupa produksi film, sinetron, dan program acara TV lainnya. Tugas seorang
produser antara lain membuat perkiraan dana yang dibutuhkan untuk biaya suatu
produksi. Sebagai seorang yang bertanggung jawab secara umum, maka produser
juga terlibat secara tidak langsung dalam pekerjaan lainnya. Ia juga terlibat,
misalnya, dalam pencarian bakat, penulisan skenario, penyuntingan (editing)
gambar, dan sebagainya.”
Produser bertanggung jawab dalam mengelola jalannya produksi film,
mulai dari persiapan hingga selesai penyuntingan. Peran produser tak hanya
berhenti sampai sana, namun bisa berlanjut hingga ke masalah pemasaran film
tersebut.
3.1.1. Pra Produksi
Menurut Dennis (2010:17) “Diawali dengan cerita yang akan dibuat,
kira–kira akan diambil dari mana. Produser, penulis skenario, dan sutradara
akan diskusi bersama-sama untuk membedah skenario. Seperti diketahui,
dalam skenario itu tidak hanya cerita yang dicantumkan, tapi ada juga
penjelasan mengenai lokasi/tempat shooting, waktu, peran, aksi para
pemain, dan sebagainya.”
14
15
Menurut Dennis (2010:16) “Produser film mulai bekerja jauh sebelum
tahapan produksi sebuah film berlangsung. Ia akan merencanakan dan
menetapkan jenis film apa yang akan dibuat, berapa jumlah dana yang
dibutuhkan, siapa penulis naskah, para pemain, tim produksi, serta
bagaimana pemasarannya.”
Dimulai dari menciptakan ide untuk program baru dikembangkan
menjadi sebuah cerita, menentukan tim produksi, menyiapkan proposal
program,kemudian menentukan para tokoh yang akan memainkan peran
dalam cerita dilanjutkan dengan reading dan rehearsal pemain,
mengumpulkan biaya produksi, hunting lokasi dan mengajukan perizinan
lokasi, menyewa alat-alat shooting, menyediakan konsumsi dan
perlengkapan artistik.
3.1.2. Produksi
Produser umumnya tidak terlibat langsung dalam aspek kreatif
produksi, sutradara yang akan berhadapan erat dengan penulis naskah dan
Sutradara Of Photography (DOP). Menurut Worthington (2009:25) “Peran
produser adalah untuk mengatur, mengelola dan memecahkan masalah
kehidupan produksi. Kunci keterampilan produser yang diperlukan pada
tahap produksi ini adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan
untuk berpikir dengan otak mereka”.
Jabatan sebagai seorang produser merupakan pekerjaan yang sangat
berperan penting dalam jalannya sebuah produksi. Produser yang akan
mengatur segala urusan sampai pasca produksi, diawali dengan pra
16
produksi yang harus menyiapkan perlengkapan dan sebagainya, kemudian
pada saat produksi produser melakukan pengawasan atas berlangsungnya
produksi tersebut, melengkapi hal-hal yang dibutuhkan saat produksi
berjalan, membuat laporan harian produksi, serta mengevaluasi produksi.
3.1.3. Pasca Produksi
Menurut Worthington (2009:25) tanggung jawab produser pada
tahap pasca produksi yaitu “Menemukan editor di mana mungkin produser
perlu mencari editor yang cocok dengan sutradara dan proyek,
mengkonfirmasikan mengedit dan suara fasilitas pasca-produksi,
membersihkan musik yang beredar dan lisensi arsip, berurusan dengan
mempersiapkan, dan mendistribusikan bahan publisitas, memberikan
program selesai dan dokumen yang relevan dengan klien, memastikan
tagihan yang luar biasa dibayarkan dan ringkasan anggaran semua biaya
selesai”.
Pada pasca produksi tentu dilakukan pengeditan dari hasil karya
yang telah direkam saat shooting, disini produser tetap mengawasi proses
editing, memenuhi keperluan editor dalam proses mengedit, kemudian
setelah selesai editing melakukan review karya tersebut, apabila sudah
bagus produser akan memasarkan karya tersebut dengan cara promosi di
media-media penyiaran dan mengadakan premiere atau launchingfilm.
17
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab
Produser memiliki tanggung jawab yang sangat besar dengan
adanya sebuah produksi drama televisi, dari pra produksi hingga pasca
produksi produser harus mengetahui prosesnya. Mulai dengan
mendapatkan ide cerita, menetapkan pemain, menyiapkan anggaran
produksi, membuat jadwal, mengawasi pelaksanaan produksi hingga
selesai, serta bertanggung jawab dalam manajemen produksi.
Menurut Sumarno (2008:41) “Ada delapan tugas dan tanggung jawab seorang produser, yakni mencari dan mendapatkan ide cerita untuk
produksi, membuat proposal produksi berdasrkan ide atau skenario film
atau program televisi, menyusun rancangan produksi, menyusun rencana
pemasaran, mengupayakan anggaran dana untuk produksi, mengawasi
pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua
departemen, produser bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hokum
dengan berbagai pihak dalam produksi yang dikelola, bertanggung jawab
atas seluruh produksi”.
3.1.5. Proses Penciptaan Karya
A . Konsep Kreatif
Sebuah tim produksi memerlukan kru dibagiannya masing-masing,
maka dari itu hal pertama yang produser lakukan adalah melakukan
pemilihan crew mulai dari pemilihan penulis naskah, sutradara,
kameraman, audioman, lighting, artistic, editor, Pemilihan crew yang
produser lakukan berdasarkan kemampuan masing - masing di bidangnya.
Lalu setelah semua crew sudah terpilih produser mengadakan rapat
menentukan ide cerita apa yang akan dibuat yang kemudian akan
dikembangkan oleh penulis naskah. Kemudian produser bekerja sama
18
dengan penulis naskah dan sutradara berusaha menentukan lokasi yang
dapat mencangkup semua scene yang ada dari awal hingga akhir cerita,
agar lebih menarik pun drama televisi ini dibuat dengan harmonisasi yang
baik antar gambar dan suara serta desain editnya, drama televisi ini pun
ditujukan kepada para khalayak umum.
B . Konsep Produksi
Produser memiliki hak untuk menentukan siapa kru yang akan
diajak bekerja sama, karena nantinya akan berpengaruh dalam proses
produksi bila ada crew yang sulit untuk saling mengerti atau bekerjasama.
Dalam tim inti ini membutuhkan delapan orang crew dengan jobdesk
masing-masing yang telah ditentukan.
Produser juga mengajak teman-teman yang lain untuk ikut
membantu dalam proses produksi. Proses produksi drama televisi ini
membutuhkan lokasi yang diinginkan oleh penulis sebagaimana tertulis
dalam naskah, maka produser melakukan pencarian lokasi yang sesuai dan
mengurus perizinan di lokasi tersebut dengan dibantu oleh crew lainnya.
Produksi direncanakan berjalan selama empat hari, dimulai hari sabtu
pagi sampai senin malam kemudian dilanjutkan lagi pada tanggal 8 juni,
dilaksanakan di lokasi pertama yang dimulai keseluruhan ambil gambar di
dalam ruangan di dalam rumah terlebih dahulu atau indoor yang kemudian
dilanjutkan dengan pengambilan gambar di halaman depan rumah
kemudian selanjutnya semua pengambilan di dalam rumah (indoor)
sampai tanggal 8 juni di hari terakhir.
19
C . Konsep Teknis
Setelah naskah selesai dibuat, kemudian diadakan bedah naskah,
salah satu yang perlu disesuaikan adalah alat-alat untuk shooting.
Menentukan penyewaan alat apa saja yang akan di gunakan dan berapa
budget yang dibutuhkan untuk penyewaan alat. Produser memutuskan
untuk menggunakan kamera Camera Canon C 300 EF karena mudah
dioperasikan oleh operator kamera serta media penyimpanannya pun tidak
sulit dan kualitas gambar yang sudah hampir menyerupai kamera digital
DSLR dan bisa diganti lensa yang dibutuhkan untuk memperindah
gambar. Alat-alat lain yang disewa pun sesuai dengan kebutuhan shooting
seperti halnya penyewaan lighting untuk set lokasi shooting di dalam
ruangan,serta mengunakan boom mic dan zoom untuk memperjelas dan
memperhalus suara untuk kebutuhan film untuk editing juga menggunakan
komputer pribadi (laptop) serta jasa dari anggota crew sendiri yang
bertugas sebagai editor, sehingga tidak perlu mencari atau menyewa jasa
editing di tempat lain, dalam usaha meminimalisir biaya produser mencari
tempat penyewaan alat yang menggunakan sistem penyewaan paketan
yang lebih murah jika di hitung dengan lamanya waktu shooting yaitu 4
hari.
20
3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Selama pra produksi, produksi dan hingga tahap pasca produksi
ada beberapa kendala yang dialami, adapun solusi yang produser lakukan
untuk menyelesaikan kendala-kendala tersebut, yaitu:
Kendala : 1. Kesulitan menyatukan jadwal yang tepat untuk
mempertemukan para talent untuk rehearsal.
2. Sempat adanya kerusakan alat pada pertengahan
pengambilan gambar .
3. Penyelesaian pembuatan disain produksi yang
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Solusi : 1. Adapun upaya yang produser lakukan untuk
menyelesaikan kendala-kendala tersebut adalah
menghubungi para talent lalu menyamakan jadwal kosong
para talent.
2. Produser akan berdiskusi dengan sutradara terlebih
dahulu kemudian berusaha secepat mungkin bersama kru
memperbaiki alat yang sedang bermasalah
3. Dalam usaha penyelesaian disain produksi pun produser
bersama tim membagikan tugasnya masing-masing dan
saling membantu antar anggota tim agar cepat selesai dan
dapat dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
21
3.1.7. Proses Kerja Produser.
Konsep Program Produser.
Deskripsi Program.
Working Schedule.
Breakdown Budgeting.
Shooting Schedule.
Call Sheet.
Equipment List.
Foto Lokasi dan Surat Izin Lokasi.
Lampiran Bukti pembayaran
22
KONSEP PROGRAM PRODUSER
Dalam karya program drama televisi “IKATAN” penulis bertanggung
jawab sebagai produser. Menurut Naratama ( 2013 : 262 ) Produser adalah
pemimpin suatu produksi suatu program yang bertanggung jawab kepada setiap
kegiatan pengoordinasikan kegiatan praproduksi, produksi sampai pasca produksi.
Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan tugas seorang Produser
adalah memimpin seluruh Tim Produksi dari pra produksi, produksi dan pasca
produksi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan bersama. Jadi Produser bukan
orang yang mempunyai tanggung jawab membiayai proses pra produksi sampai
pasca produksi, melainkan ada orang yang menyandangnya untuk memproduksi
sebuah film.
Tugas seorang Produser pada waktu pra produksi di drama televisi ini
adalah menyetujui dari Tim Produksi untuk menentukan ide. Kemudian Produser
mengembangkan ide tersebut yang dibantu oleh sutradara dan penulis naskah.
Pada tahap selanjutnya apabila ide cerita sudah rampung, produser siap
melakukan hunting lokasi untuk melakukan pengmbilan gambar. Apabila lokasi
yang dituju terlarang untuk umum dan memerlukan surat izin, maka produser
harus membuat surat izin terlebih dahulu.
Untuk tahap produksi program drama televisi “IKATAN”. Produser lebih
banyak tergantung kepada Sutradara begitupun sebaliknya. Produser hanya
memantau jalannya produksi yang dipimpin sepenuhnya oleh Sutradara. Produser
hanya menerima apa saja yang akan dibutuhkan oleh Sutradara, seperti budget
transportasi, konsumsi, penyewaan alat, dan juga fotocopy naskah. Selain
23
budgeting, Produser juga mengatur working schedule, shooting schedule,
equitment list dan, surat izin produksi.
Kemudian untuk tahap pasca produksi program drama televisi
“IKATAN”. Produser kembali berperan dalam working schedulenya. Tahap yang
terakhir yaitu editing, dimana seorang editing (Editor) melakukan tugasnya atas
perintah produser melalui Sutradara. Kebutuhan-kebutuhan Editor dimeja editing
harus dipenuhi oleh Produser agar proses editing berjalan dengan lancar.
Deskripsi Program
Kategori Program : Hiburan, Informasi
Media : Televisi
Format Program : Drama
Judul Program : IKATAN
Durasi Program : 15 Menit
Target Audience : - Umur : Remaja (18-20)
Dewasa ( 21 – 50 )
- Jenis Kelamin : Perempuan dan laki-laki
- SES : B (Menengah keatas)
Karakteristik Produksi : Taping
Jam siar : 19:00 – 19.30 WIB
Alasan : Karena pada jam tersebut adalah jam santai
bersama keluarga dan lebih banyak meluangkan
waktu dirumah (prime-time). Menurut Achlina dan
Suwardi (2011:135) “Prime time adalah waktu
terbaik untuk menayangkan program siap siar yang
top atau paling unggul. Yang waktu
penayangannya paling banyak ditonton khalayak”.
WORKING SCHEDULE
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Tabel III.1
No Tahap Kegiatan Target Per Minggu
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pra
Pro
du
ksi
Mencari Ide
2 Penemuan Ide
3 Pengembangan Ide
4 Mencari Data
5 Pengembangan Data
6 Pembuatan naskah
7 Pembuatan Sutradara treatment
8 Hunting Lokasi/Riset
9 Mengurus Perizinan lokasi
10 Casting talent
11 Reading talent
24
12 Pengumpulan dana
13 Melengkapi artistic
14
Pro
du
ksi
Shooting
15 Pengawasan dan pengamanan
16 Daily Production Report
17 Evaluasi Produksi
18
Pasc
a P
rod
uk
si
On Line Editing
19 Ilustrasi music
20 Final edit
21 Laporan editor
22 Pengesahan Proposal
23 Pengumpulan karya
25
BREAKDOWN BUDGET
Production Company : BSI Produser : Dewi indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Table III.2
No Item Unit Rate Amount Notes
PRA PRODUKSI
1 Riset tempat 1 Rp 20.000 Rp. 20.000
2 Bensin mobil 1 Rp 250.000 Rp 250.000
3 Pembayaran TOL 2 Rp 10.000 Rp 20.000
4 Print naskah bimbingan 6 Rp 9.000 Rp 54.000
5 Konsumsi 14 Rp 25.000 Rp 350.000
6 Print naskah shooting 10 Rp 9.000 Rp 90.000
7 Print shootlist 4 Rp 9.000 Rp 36.000
8 Talent 1 1 Rp 1.350.000 Rp 1.350.000
9 Talent 2 1 Rp 1.350.000 RP 1.350.000
26
10 Talent 3 1 Rp 1.050.000 Rp 1.050.000
11 Talent 4 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
12 Sewa Tempat 4 x 1 Rp 1.000.000 Rp 4.000.000
13 Jumlah Rp 9.570.000
PRODUKSI (TEKNIK)
14 Shooting I
15 Camera canon c 300 EF mount lens
(body only )
1 x 3 Rp 1.000.000 Rp 3.000.000
16 Canon lens EF 16-35 mm F/2,8 L II
USM
1 x 3 Rp 150.000 Rp 450.000
17 Canon lens fix Ef 50mm f / 1,2 L USM 1 x 3 Rp 150.000 Rp. 450.000
18 Canon lens fix Ef 100 mm f / 2,8 L IS
macro
1 x 3 Rp 150.000 Rp 450.000
19 Canon lens EF 70-200mm f2,8 L II IS
USM
1 x 1 Rp 175.000 Rp 175.000
20 Audio recorder zoom H4N 1 x 3 Rp 75.000 Rp 225.000
21 Boom mic set sennheiser MQH - 416 1 x 3 Rp 150.000 Rp 450.000
22 Dji ronin L 1 x 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
23 Kinoflo day light (4 feet 4 bank) 2 x 3 Rp 150.000 Rp 900.000
27
24 LED video light 15 inch BI- colour
(ATT) VL – 1200 DR
4 x 3 Rp 150.000 Rp 1.800.000
25 RED HEAD continuous light 800 watt 1 x 3 Rp 25.000 Rp 75.000
26 C – stand ( century stand ) + arm 2 x 3 Rp 20.000 Rp 120.000
27 Goofer clam 2 x 3 Rp 10.000 Rp 60.000
28 I foottag shark slider 1 x 3 Rp 200.000 Rp 600.000
29 Crew asisten ( ronin ) 1x1 Rp 300.000 Rp 300.000
30 Biaya antar jemput 1 x 2 Rp 332.000 Rp 664.000
Jumlah Rp 10.719.000
Discount 50% Rp 5.841.500
Shooting II
31 Camera canon c 300 EF mount lens
(body only )
1x 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
32 Canon lens EF 16-35 mm F/2,8 L II
USM
1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
33 Canon lens fix Ef 50mm f / 1,2 L USM 1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
34 Canon lens fix Ef 100 mm f / 2,8 L IS
macro
1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
35 Canon lens EF 70-200mm f2,8 L II IS 1 x 1 Rp 175.00 Rp 175.000
28
USM
36 Audio recorder zoom H4N 1 x 1 Rp 75.000 Rp 75.000
37 Boom mic set sennheiser MQH - 416 1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
38 Kinoflo day light (4 feet 4 bank) 2 x 1 Rp 150.000 Rp 300.000
39 LED video light 15 inch BI- colour
(ATT) VL – 1200 DR
4 x 1 Rp 150.000 Rp 600.000
40 RED HEAD continuous light 800 watt 1 x 1 Rp 25.000 Rp 25.000
41 C – stand ( century stand ) + arm 2 x 1 Rp 20.000 Rp 40.000
42 Goofer clam 1 x 1 Rp 10.000 Rp 10.000
43 I foottag shark slider 2 x 1 Rp 200.000 Rp 400.000
44 Led canara 400 1 x 1 Rp 325.000 Rp 325.000
45 Dji osmo ( tanpa smartphone ) 1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
46 Biaya antar jemput 1 x 1 Rp 332.000 Rp 322.000
47 Bensin genset 5 x 2 Rp 35.000 Rp 350.000
48 Kabel LCD 1 x 1 Rp 100.000 Rp 100.000
49 Colokan listrik 1 x 1 Rp 30.000 Rp 30.000
50 Sterofoam lighting 4 x 1 Rp 75.000 Rp 300.000
51 Cardrider 1 x 1 Rp 100.000 Rp 100.000
29
52 Drone 1 x 1 Rp 600.000 Rp 500.000
53 Sewa mobil 1 x 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Jumlah Rp 5.802.000
PRODUKSI ( ARTISTIK )
54 Properti 1 Rp. 100.000 Rp 100.000
55 Sendal talent 1 Rp 10.000 Rp 10.000
56 Make Up 1 Rp 116.000 Rp 116.000
57 Wardrobe 1 Rp 55.000 Rp 55.000
58 Sayur – sayuran 1 Rp 150.000 Rp 150.000
59 Buah – buahan 1 Rp 100.000 Rp 100.000
60 Roti tawar 2 Rp 21.000 Rp 42.000
61 Susu 1 Rp 12.000 Rp 12.000
62 Kopi 1 Rp 10.000 Rp 10.000
63 Koran 1 Rp 3.000 Rp 3.000
64 Gula 1 Rp 16.000 Rp 16.000
65 Lakban 8 Rp 15.000 Rp 120.000
66 Pencepit kertas 8 Rp 3.000 Rp 24.000
30
67 Cetak foto keluarga 3 Rp 15.000 Rp 45.000
68 Sewa Mobil 1 Rp 300.000 Rp.300.000
69 Jumlah Rp1.103.000
PRODUKSI ( UNIT )
70 Konsumsi talent 1 x 1 Rp 150.000 Rp.150.000 Makan sampai lokasi
71 Saur dan buka puasa (day 1) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
72 Saur dan buka puasa (day 2) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
73 Saur dan buka puasa (day 3) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
74 Saur dan buka puasa (day 4) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
75 Rokok 4 x 2 Rp 18.000 Rp 144.000
76 Cemilan 1 x 3 Rp 100.000 Rp 300.000
77 Ta’jil buka puasa 4 x 1 Rp 30.000 Rp 120.000
78 P3K 1 Rp 50.000 Rp 50.000 Obat-obatan standart
79 Mobil alat (shooting 1 ) 1 x 3 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
80 Mobil talent( shooting 1) 1 Rp 900.000 Rp. 900.000
81 Mobil alat (shooting 2) 1 Rp 1.700.000 Rp. 1.700.000
82 Mobil talent ( shooting 2 ) 1 Rp 600.000 Rp.600.000
31
83 Pembayaran tol 4 x 2 Rp .10.000 Rp 80.000
84 Ojek online jatiwaringin – bekasi 4 x 1 Rp 50.000 Rp 200.000
85 Bensin motor 3 x 1 Rp 50.000 Rp 150.000
86 Jumlah Rp 9. 094.000
PASCA PRODUKSI
87 Print desain produksi 2 x 1 Rp 150.000 Rp 300.000
88 Editing - - -
32
` Table III.3
TAHAP JUMLAH
PRA PRODUKSI Rp 9.570.000
PRODUKSI TEKNIK ( Shooting 1) Rp 5.841.000
PRODUKSI TEKNIK ( Shooting 2) Rp 5.802.000
PRODUKSI ARTISTIK Rp.1.103.000
PRODUKSI UNIT Rp. 9.094.000
PRA PRODUKSI Rp 300.000
GRAND TOTAL Rp. 31.710.000
NB : Biaya Iuaran Anggota @ 8 Orang
X Rp. 4.000.000 = Rp. 32.000.000
33
34
34
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Unit Manager : -
Tabel III.4
No. Hari dan
Tanggal
Waktu
Pelaksanaan
Kegiatan
1
Sabtu,
27/05/2017
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
2 06:00 – 08:00 Breafing , Pengecekan Alat
dan persiapan crew.
3 08:00 – 08:30 Tiba di lokasi dan loading
barang
4 08:30 – 09:00 Pengecekan barang
5 09:00 – 10:30 Setting alat dan lokasi
6 10:00 – 17:30 Pengambilan gambar
7 17:30 – 20:00 Break Berbuka puasa dan
ibadah.
8 20:00 – 11:00 Pengambilan gambar
15
Minggu,
28/05/2017
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
16 06:00 – 07:00 Pengecekan Alat & breafing
17 07:00 – 12:00 Pengambilan Gambar
18 12:00 – 12:30 Break
19 12:30 – 13:30 Setting lokasi
20 13:30 – 15:30 Pengambilan gambar
21 15:45 – 20:00 Break Berbuka Puasa
22 20:00 – 11:00 Pengambilan gambar
30
Senin,
29/05/2017
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
31 06:00 – 06:30 Pengecekan alat dan breafing
32 06:30 – 18:30 Pengambilan gambar
34 18:30 – 20:00 Break Berbuka Puasa dan
ibadah
35 20:00 – 11:00 Pengambilan gambar
30
Minggu,
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
31 06:00 – 06:30 Pengecekan alat dan breafing
32 06:30 – 18:30 Pengambilan gambar
18:30 – 20:00 Break Berbuka Puasa dan
35
04/06/2017 ibadah
34 20:00 – 23:00 Pengambilan gambar
35 23:00 – 00:30 Breafing dan evaluasi
36
CALL SHEET
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Tabel III.5
Sabtu, 27/05/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
EXT. DEPAN RUMAH
NEYSA sampai dirumah ALVIN dengan expresi
bahagia.
3 Nesya D Rumah
INT. RUANG TAMU
ALVIN dan keluarga sedang
menunggu kedatangan
NEYSA diruang tamu. Tak
lama kemudian MAMA
ALVIN mendengar suara
ketukan pintu dan langsung membukakannya.
4 Alvin, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
EXT. DEPAN RUMAH
Setelah MAMA ALVIN
membuka pintu, terlihat
NESYA yang sudah tiba dari
luar kota. Dan mereka
langsung bertegur sapa
setelah sekian lama baru bertemu kembali.
5 Nesya,
Mamah Alvin
D Rumah
EXT. HALAMAN DEPAN
ALVIN berdiri didekat
jendela sambil menikmati
secangkir kopi dipagi hari.
Tak sengaja ALVIN melihat
NESYA yang sudah bangun
dan bersiap untuk
berolahraga. ALVIN
kembali terpana dan
mendeskripsikan kecantikan
NESYA yang sedang berolahraga.
9 Alvin, Nesya D Rumah
EXT. HALAMAN DEPAN
NESYA yang setiap pagi 12 Nesya D Rumah
37
rajin berolahraga.
INT. KAMAR ALVIN
ALVIN sedang memakai
pakaian didalam kamarnya
dan menjelaskan tentang
siapa dirinya, begitu juga
pekerjaannya. Setelah
berpakaian, ALVIN
langsung menemui orang
tuanya yang berada diruang
tamu untuk sekedar
bercengkramah.
Diruang tamu terlihat
MAMAH ALVIN sedang
merapihkan kain batik
koleksinya. Tak lama
PAPAH ALVIN datang
dengan membawakan dua
gelas minuman dan diberikan ke MAMAH ALVIN.
1 Alvin, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
INT. RUANG TAMU
ALVIN masuk kamar untuk
bersiap berangkat kerja.
Ketika ALVIN sedang
memakai kemja, datanglah
NESYA menghampiri
ALVIN dan langsung
memakaikan dasi kepada
ALVIN, terlihat expresi
bahagia yang terpancar di
raut wajah mereka berdua.
Mereka saling berpandangan
dan wajah mereka saling
menghampiri dan berciuman.
Sontak ALVIN terbangun
kaget dan membuyarkan
mimpi indahnya bersama
NESYA. ALVIN bangun
terkejut lantaran
handphonenya berdering
karna MAMAHNYA
menelpon dan meminta
dibukakan pintu depan.
ALVIN lansung bergegas
turun membukakan pintu untuk kedua orang tuanya.
18 Alvin, Nesya D Rumah
38
Tabel III.6
NO CAST ROLE ON SET COSTUM
E
1 Beby ShellyAtita Nesya 10.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny D Alvin 10.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 10:00WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 10.00 WIB Casual
Tabel III.7
Minggu, 28/05/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
INT. DALAM MOBIL
Terlihat NESYA sedang berada
didalam mobil sambil melihat
pemandangan kota jakarta dan
hendak datang kerumah ALVIN.
2 Nesya D Mobil
INT. RUANG TAMU
NESYA berjalan masuk kedalam
rumah ALVIN. Terlihat ALVIN
terpana melihat kecantikan
NESYA. Disela-sela ALVIN
terpana melihat NESYA.
NESYA bersalaman dengan
PAPAH ALVIN dan NESYA
tersenyum ke arah ALVIN.
Melihat ALVIN yang sedang
melamun, MAMAH ALVIN
membuyarkan lamunan ALVIN.
Sentak ALVIN kaget (tersadar)
dan langsung bersalaman dengan
NESYA dan menanyakan
kabarnya.
Setelah mereka bertegur sapa,
MAMA ALVIN menyuruh
NESYA untuk beristirahat, dan
NESYA berpamitan ke kamar
yang sudah diberitahu oleh
MAMAH ALVIN untuk
istirahat.
Melihat NESYA yang bergegas
pergi ke kamar untuk
beristirahat, ALVIN masih saja
6 Nesya,
Mamah Alvin,
Papah Alvin
D Rumah
39
terpana melihat kecantikan NESYA.
INT. MEJA MAKAN
Jam berdering menunjukan pagi
hari. Terlihat PAPAH ALVIN
sedang duduk dimeja makan
sambil membaca koran.
Kemudian MAMAH ALVIN
datang dengan membawakan
secangkir kopi untuk PAPAH
ALVIN. Tak lama
NESYA datang untuk ikut
sarapan. MAMAH ALVIN
menyapa NESYA dan menyuruh
NESYA makan. Seiring mereka
bertegur sapa, datang ALVIN
dan ikut sarapan bersama.
Disela-sela mereka sarapan,
PAPAH ALVIN bertanya
kepada ALVIN soal
perkembangan pekerjaannya.
Dan NESYA pun tak luput
mendapatkan pertanyaan dari
PAPAH ALVIN tentang sudah
berapa lama NESYA tidak
datang ke jakarta. MAMAH
ALVIN berinisiatif menyuruh
ALVIN untuk mengajak
NESYA jalan-jalan keliling jakarta.
7 Nesya, Alvin,
Mamah Alvin,
Papah Alvin
D Rumah
INT. RUANG TAMU
Hari dimana ALVIN mengajak
NESYA keliling jakarta pu tiba.
Terlihat ALVIN sedang
menunggu NESYA di ruang
tamu. Tak lama kemudian
terdengar suara langkah kaki
NESYA. Sentak ALVIN
menoleh melihat NESYA yang
sedang berjalan menuruni
tangga. Melihat NESYA tampil
dengan cantik, ALVIN pun
terpana melihatnya.
8 Alvin, Nesya D Rumah
40
Tabel III.8
NO CAST ROLE ON SET COSTUME
1 Beby Shelly Atita Nesya 08.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny Alvin 08.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 08.00 WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 08:00WIB Casual
Tabel III.9
Senin, 29/05/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
INT. DAPUR
Seperti biasa MAMAH ALVIN
selalu menyiapkan makanan
untuk sarapan. Ketika sedang
memotong sayuran, tidak lama
NESYA datang menghampiri
MAMAH ALVIN dan ingin
membantunya. Disaat MAMAH
ALVIN dan NESYA sedang
memasak, ALVIN datang untuk
mengambil minum. ALVIN
yang melihat NESYA sedang
membantu mamahnya memasak
langsung mengejek NESYA
dengan nada bercanda. Dan
disaat itu lah ALVIN semakin
merasa kagum dan terpesona
kepada NESYA.
10 Mamah Alvin,
Nesya, Alvin
D Rumah
INT. RUANG SANTAI
ALVIN semakin hari semakin
kagum akan sosok NESYA.
Sampai-sampai ALVIN
mendeskrisikan kebiasaan yang
dilakukan oleh NESYA.
NESYA yang pantang menyerah
mencari jobstreet melalui laptopnya.
11 Nesya D Rumah
INT. DAPUR
Terlihat NESYA sedang membantu MAMAH ALVIN di
dapur
13 Nesya D Rumah
41
(menyiapkan sarapan)
INT. RUANG SANTAI
NESYA sedang membaca buku dengan expresi serius.
14 Nesya D Rumah
Tabel III.10
NO CAST ROLE ON SET COSTUME
1 Beby Shelly Atita Nesya 08.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny Alvin 08.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 08.00 WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 08:00WIB Casual
Tabel III.11
Minggu, 04/06/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
INT. RUANG SANTAI
Terlihat NESYA duduk di
sofa sambil mendengarkan musik kesukaannya.
15 Nesya D Rumah
INT. DAPUR
NESYA memotong apel di
dapur, tidak lama ALVIN
datang mengambil minuman.
melihat NESYA yang sedang
memotong apel, sentak
ALVIN berkhayal NESYA
menyuapinya apel. NESYA
yang sedang memotong apel
langsung kebingungan
melihat ALVIN yang sedang
melamun sambil tersenyum.
NESYA langsung
menyadarkan ALVIN dari
lamunannya dan mewarkan
apel ke ALVIN, ALVIN
menolak dan langsung pergi
ke kamarnya. Dan NESYA
menuju ruang tamu untuk
menikmati apel yang telah
dipotongnya tadi.
16 Alvin, Nesya D Rumah
42
INT. RUANG TAMU
Ketika NESYA sedang
menikmati apel, tak lama
MAMAH ALVIN dan
PAPAHNYA datang
menghampiri NESYA dan
bertanyanya tentang
keberadaan ALVIN.
NESYA memberi tahu
bahwa ALVIN sedang
berada dikamarnya. Setelah
mengetahui ALVIN sedang
berada dikamarnya,
MAMAH dan PAPAH
ALVIN langsung berpamitan
kepada NESYA untuk pergi
kesuatu tempat dan meminta
NESYA untuk mengunci
pintu rumahnya.
17 Nesya, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
INT. RUANG TAMU
Setelah ALVIN
membukakan pintu untuk
kedua orang tuanya,
MAMAH ALVIN langsung
memberikan ALVIN kemeja
yang telah dibelinya. ALVIN
terlihat senang karna sudah
dibelikan kemeja oleh
MAMAHNYA. Di saat itu
pula ALVIN mulai bertanya
pada MAMAHNYA tentang
silsilah keluarganya dan
keluarga NESYA. Kedua
orang tuanya tampak heran
dengan pertanyaan ALVIN,
dan MAMAHNYA langsung
menjelaskan silsilah tersebut.
ALVIN lantas bertanya dan
berusaha untuk menjelaskan
keinginanya untuk
berpacaran dengan NESYA.
Karna bingung dengan
pertanyaan ALVIN, PAPAH
ALVIN langsung
menegaskan bahwa dirinya
tidak boleh ada hubungan
spesial dengan NESYA,
karna NESYA adalah sepupu
19 Alvin, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
43
kandungnya. ALVIN yang
mendengarkan pertanyaan
kedua orang tuanya merasa
sedikit kecewa karna dia
tidak bisa memiliki
hubungan khusus dengan
NESYA. Melihat expresi
ALVIN, PAPAH ALVIN
dengan tegasnya
menanyakan perasaan
ALVIN kepada NESYA.
Sontak ALVIN hanya
terkejut dan diam saja.
Tabel III.12
NO CAST ROLE ON SET COSTUME
1 Beby Shelly Atita Nesya 10.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny Alvin 10.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 10.00 WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 10:00WIB Casual
44
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
DAY 1 ( HARI PERTAMA)
Tabel III.13
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.14
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan sahur Biaya Produksi 16 Orang
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
DAY 2 (HARI KEDUA)
Tabel III.15
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.16
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Sahur Biaya Produksi 16 Orang
45
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
DAY 3 (HARI KETIGA)
Tabel III.17
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.18
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Sahur Biaya Produksi 16 Orang
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
DAY 4 (HARI KEEMPAT)
Tabel III.19
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.20
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Sahur Biaya Produksi 16 Orang
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
46
EQUIPMENT LIST (CHECK LIST HARIAN)
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Tabel III.21
NO NAMA SERI JUMLAH KET
1 Kamera Canon C300 EF
Mount Lens (Body
Only)
1 Sewa
2 Lensa Canon lens
Ef 16-35
mm f/2.8 II
USM
Canon lens
fix EF 50
mm f/1.2L
USM
Canon lens
fix EF
100mm
f/2.8 L IS
marco
Canon lens
EF 70-
200mm
f2.8 L II IS
USM
3 Sewa
3 Audio recorder ZOOM H4N 1 Sewa
4 Boom mic set SENNHEISER 1 Sewa
5 Dji ronin 1 Sewa
47
6 Lighting KINOFLO
Daylight (4feet 4
bank)
4 Sewa
7 Lighting LED video light 15
inch Bi –color
(ATT VL – 1200
DR)
1 Sewa
8 Lighting Red head
continouos light
800 watt
1 Sewa
9 Stand kamera Century stand +
Arm
1 Sewa
10 Gaffer clam 1 Sewa
11 Shark slider 1 Sewa
12 LED Canara 400 1 Sewa
13 DJI OSMO 1 Sewa
48
FOTO LOKASI
Gambar III.4 Foto Lokasi Rumah Alvin
49
3.2. Proses Kerja Sutradara
Dalam sebuah kelompok drama maupun nondrama sutradara
adalah pemimpin tunggal yang memiliki tanggung jawab dalam
keputusan dan pengarahan penuh terhadap materi untuk mendapat hasil
maksimal. Seorang sutradara harus memahami berbagai teknis yang ada
dalam proses pembuatan film baik dalam hal penguasaan teknis kamera,
tata cahaya (lighting), editing, bahkan sampai pemilihan warna baju yang
akan dipakai oleh pemeran karena semua itu merupakan perpaduan yang
menjadi tanggung jawab seorang sutradara.
“Sutradara telivisi adalah seseorang yang mempunyai profesi
untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar yang
tampak dilayar dimana didalamnya ia bertugas mengontrol teknik
sinematik,mempelajari dan meliputi jalannya acara dan memimpin
kerabat kerjaberbagai bidang televisi seperti penata kamera, penata
lampu, penata audio, dan lain-lain, hingga menjadi tontonan yang
berbobot dan dapat dinikmati” Naratama(2013:12)
“Sutradara bertanggung jawab pada hasil akhir sebuah karya”.
Sebuah statment yang singkat tetapi memiliki pengertian dan pengaruh
yang sangat luas sebab hasil akhir sebuah karya televisi merupakan
rangkuman dari proses pengerjaan produksi yang sangat kompleks yang
merupakan penggabungan dari tiga fase pengerjaan, yaitu prapoduksi
(Pre-Production), Produksi (Production), Pasca Produksi (past-
production). Peran sutradara dalam tiga fase pengerjaan tersebut
sangatlah besar, baik dalam fase praproduksi, produksi, dan paska
produksi. Semua fase tersebut harus berada dibawah pengawasan
sutradara agar tetap sesuai dengan visi sang sutradara. Dalam tiap fase
50
tersebut sutradara dituntut untuk memberikan ide dan gagasannya agar
terjalin team work yang solid, selain itu seorang sutradara juga harus
membuat beberapa ide cadangan jika sewaktu-waktu ada hal tak terduga
yang dapat menggangu jalannya proses pembuatan film.
3.2.1. Pra Produksi
“Pada awalnya, keputusan pemilihan cerita dilakukan oleh tim
secara keseluruhan, hal ini bertujuan untuk membuat seluruh anggota tim
bisa memiliki cerita “IKATAN” yang akhirnya disetejui”
Naratama(2013:51)
Dalam pembuatan drama televisi “IKATAN” menuntut kerja
sama dari tiga jobdesk utama yang menjadi penentu dalam pembuatan
konsep drama televisi ini. Ketiga jobdesk itu adalah Produser, Sutradara,
dan Penulis Naskah atau yang biasa disebut Triangle system. Ketiga
jobdesk inilah yang menjadi kunci utama dalam setiap pengambilan
keputusan, mulai dari pengembangan ide kreatif cerita, penentuan calon
pemain utama hingga ke model pendukung, hunting lokasi, sampai
perencanaan jadwal shooting. Namun, semua jobdesk harus memahami
apa yang menjadi visi sutradara kerena semua jobdesk berpengaruh besar
dalam sebuah karya film.
Bersama penulis naskah, sutradara beberapa kali berdiskusi
untuk menghasilkan cerita yang benar-benar kita inginkan namun tetap
menarik di mata penonton. Sutradara banyak berdiskusi tentang faktor
teknis dalam merealisasikan konsep kreatif yang sudah dibahas.
51
Sutradara juga berdiskusi untuk membahas biaya beberapa konsep yang
kemudian diberikan jalan lain jika saja dana yang tersedia tidak
mencukupi untuk mengakomodir konsep tersebut. Bila melihat kenyataan
yang ada berhasil atau tidaknya produksi dan paska produksi tergantung
dari para kreator yang terbentuk dalam sebuah team work dengan
mempersiapkan secara matang pada saat pra produksi. sutradara menjadi
wakil dari mata penonton, jadi sutradara harus tau apa yang disukai oleh
penonton dan apa yang tidak disukai oleh penonton. Sebab hal ini
menjadi faktor sukses tidaknya sebuah karya bisa diterima oleh penonton
dan mendapat apresiasi dari masyarakat.
Setelah berdiskusi panjang dengan produser dan penulis naskah,
sutradara menjelaskan kepada seluruh tim tentang hasil dan keputusan
yang akan di tuangkan pada saat produksi. Berhasil tidaknya langkah
tersebut diatas tergantung dari team work dari setiap jobdesk yang
menjalakan proses produksi. Dalam hal ini sutradara bertugas
memberikan pengarahan kepada setiap jobdesk agar tidak ada kesalahan
informasi dalam proses produksi serta memberikan pengarahan kepada
telent (pemain). “Karena pentingnya proses praduksi ini dianggap
sebagai sebuah proses yang cukup melelahkan demi mendapatkan sebuah
hasil yang maksimal”Panca(2011:7)
3.2.2. Produksi
“Produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua
unsur teknis dan kreatif (naskah, actor, sinematografi, suara dll)
bergabung di bawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan
52
proyek produksi video, khususnya kegiatan pengambilan gambar atau
shooting video, sejumlah hal berikut ini harus dipersiapkan dengan baik :
a) desain produksi termasuk skenario, yang bisa menjadi panduan yang
baik tentang apa apa yang harus dikerjakan selama shooting; b) kesiapan
kru dalam menjalankan perannya masing masing; c) kesiapan
perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing masing
kru”Panca(2011:23)
Peran Sutradara dalam proses produksi sangatlah penting karena
sutradara merupakan pemimpin jalannya produksi. Sutradara dituntut
untuk menjadi bijak, guna terciptanya suasana yang baik sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses produksi. Sutradara juga
bisa menempatan crew sesuai dengan bidang kerjanya karena dalam
sebuah karya drama dibutuhkan team work yang solid. Setiap divisi
mempunyai keterikatan satu dengan yang lain dan tugas seorang
sutradara adalah mengakomodir setiap divisi agar dapat menjalakan
tugasnya sebaik mungkin.
Seorang sutradara juga harus menguasai dasar-dasar teknik
pengambilan gambar agar sesuai dengan adegan dan maksud yang ingin
disampaikan tersalurkan kepada penonton. Dasar-dasar teknik
pengambilan gambar yang diterapkan oleh sutradara dituangkan dalam
Director treatment, namun tidak menutup kemungkinan adanya
improvisasi dalam pengambilan gambar sesuai dengan kebutuhan.
53
3.2.3. Pasca Produksi
Pasca produksi adalah tahap kerja kreatif untuk mewujdkan film
ini sesuai dengan visi awal sutradara, dengana melakukan editing dan
sound mixing untuk menyempurnakan unsur gambar dan suara dalam
film ini. “Pasca proses shooting, meninggalkan beberapa hutang shot dan
tentu saja menjadi momok dalam pikiran pada saat pasca produksi, satu-
satunya cara adalah dengan memaksimalkan proses editing dan mixing
suara”Naratama(2013:144)
Dalam tahap pasca produksi sutradara bertugas membantu
editor dan soundman dalam mengkomposisikan gambar dan suara agar
mendapat sebuah harmonisasi yang sesuai dengan kebutuhan film.
Penulis bekerja sama dengan editor dalam proses editing agar berjalan
dengan lancar.
3.2.4. Peran dan tangung jawab Sutradara
Sutradara memiliki tanggung jawab dalam menjalankan
tugasnya dari mulai praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Tugas
pokok seorang sutradara adalah sebagai berikut :
1. Sutradara bertanggung jawab pada seluruh proses
pembuatan film mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca
produksi.
2. Sutradara adalah penterjemah tulisan dalam naskah ke
bentuk audio visual.
54
3. Sutradara harus memahami isi naskah dan mengatahui pesan
yang ingin disampaikan oleh naskah tersebut.
4. Harus bisa menempatkan diri sebagai seorang pembuat film
dan penikmat film.
5. Mampu menerjamahkan konsep kreatif imajinasi ke dalam
bentuk audio visual.
Sedangkan bila melihat fungsi pokok seorang sutradara bisa
dibagi menjadi empat yaitu :
1. Sutradara sebagai pemimpin
“jiwa kepemimpinan modal utama seorang sutradara”
Naratama(2013:28).
Menurut penulis sutradara memiliki hak dan kewajiban penuh
dalam proses pembuatan film, khususnya pada saat produksi dilapangan.
Sutradara ibarat komandan batalion yang perintahnya wajib diikuti oleh
seluruh crew, karena sutradara adalah penanggung jawab dari sebuah
hasil karya.
2. Sutradara sebagai seniman
“Sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap karya akhir
tayangan visual, seorang sutradara dituntut menjadi seorang seniman
yang mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan
kebudayaan. Kecintaan akan suatu budaya adalah faktor yang akan
menyentuh setiap sendi-sendi imajinasi seni visual, baik dalam bentuk
dramatik maupun nondramatik” Naratama(2013:34)
55
3. Sutaradara sebagai pengamat program dan pemasaran
televisi
“Sutradara harus berperan menjadi seorang pengamat
pemasaran televisi yang justru harus membatasi diri. Sutradara tidak
hanya dituntu untuk berkreasi, tetapi juga dituntut untuk menjadi
pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan stasiun televisi,
sponsor, dan penonton” Naratama (2013:40)
4. Sutradara sebagai penasihat teknik
“penentu akhir ada di sutradara, pengetahuan teknik dilapangan, sang sutradara harus memutuskan jenis lensa apa yang tepat untuk
gelaran produksi ini. Sutradara pun harus menyerasikan dengan
kebutuhan gambar, lokasi shooting, bentuk set artistik panggung, dan
penempatan kamera. Semuanya harus masuk dalam analisis kreatif sang
sutradara sebelum mengambil keputusan” Naratama(2013:45)
3.2.5. Proses Penciptaan karya
a. Konsep Kreatif
Dalam film ini gambaran besar yang ditampilkan adalah serealistis
mungkin agar penonton dapat larut dalam cerita dan merasakan sensasi
yang dalam film ini. Pemilihan lokasi dan set yang dipakai dalam film ini
dibuat sedemikian rupa agar terkesan realistis dan tidak dibuat-buat.
Konsep yang dibuat oleh penulis sama dengan konsep penyutradaraan,
sehingga dalam pengadeganan dan alur cerita sutradara bisa eksplore agar
mendukung kualitas isi dari film ini.
Konsep kreatif awal dari film ini adalah menampilkan shoot yang
sinematik dalam teknik pengambilan gambar agar mata penonton
56
dimanjakan dengan shoot yang tetap santai dan memberikan dimensi
tersendiri dalam film tersebut. Konsep pencahayaan dalam film ini bersifat
natural namun tetap menambahkan permainan cahaya untuk lebih
mendramatisir pada setiap adegan.
b. Konsep Produksi
Pada saat proses pembuatan film penulis bekerja sama dengan
seluruh tim agar mendapatkan hasil yang baik. Sebelum pengambilan
gambar penulis melakukan reading agar acting para pemain terlihat
lebih natural dan para pemain mengetahui isi dari naskah yang mereka
mainkan dan menjiwai setiap adegan yang ada.
c. Konsep Teknis
Sedangkan secara teknis pembuatan karya “IKATAN” penulis
beserta tim sepakat menggunakan kamera jenis CANON C300 yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan gambar. Untuk
menyempurnakan pewarnaan dalam film ini kami menggunakan kinoflo
sebagai fill light, HMI 575 sebagai key light, sebuah redhead untuk
menerangi luar ruangan agar terlihat seperti cahaya siang hari atau night
for day dan tambahan LED untuk menerangi bagian yang masih terasa
gelap agar sesuai dengan kebutuhan. Untuk audio penulis menggunakan
boom mic dan zoom h4n untuk merekam dialog dan atmosfir agar suara
yang dihasilkan jernih, serta menambah sound effect agar menyatu
dengan cerita untuk memainkan emosi para penonton.
57
3.2.6. Kendala Produksi dan Solusi
a. Keterlambatan datangnya alat dari rental yang membuat beberapa
shoot tidak dapat diambil. Solusi yang sutradara lakukan adalah terus
berkoordinasi dengan pihak rental alat agar alat yang dibutuhkan
cepat datang ke lokasi shoting.
b. Putus kontak kelistrikan di lokasi shooting membuat proses produksi
menjadi terhenti. Solusinya sutradara meminta bantuan kepada pihak
pengelola lokasi (villa) agar dapat memperbaiki kerusakan.
c. Genset pada saat shooting mengalami kerusakan pada kabel dan busi.
Sosuli yang dilakukan sutradara adalah mencoba memperbaiki
kerusakan yang terjadi pada genset agar dapat digunakan kembali.
58
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara :
1. Konsep Penyutradaraan.
2. Storyboard.
3. Director Treatment
4. Script Breakdown Sheet
59
1. Konsep Penyutradaraan
Pada kesmepatan kali ini penulis dipercaya untuk memegang jobdesk
Sutradara untuk karya Tugas Akhir yang berjudul “IKATAN”. Menjadi Sutradara
adalah sebuah tanggung jawab besar karena hasil sebuah tayangan yang akan
nampak di televisi pemirsa merupakan tanggung jawab Sutradara. Disini penulis
sebagai Sutradara dituntut untuk mengasah kepekaan tentang kontinuitas,
kesinambungan serta kebutuhan gambar yang menarik namun tetap memiliki nilai
seni yang tinggi agar dapat menarik hati para penonton.
KONSEP IDE
Berkisah tentang Alvin, lelaki berusia 23 tahun yang jatuh cinta dengan
seorang wanita bernama Nesya. Cinta Alvin begitu besar kepada Nesya namun,
pujaan hatinya tersebut adalah sepupu kandungnya. Waktu berlalu, dan mereka
berdua semakin akrab. Seiring keakraban mereka, Alvin sering membayangkan
dirinya bisa berpacaran dan menikah dengan Nesya, namun ketika Alvin menanyakan
hal tersebut pada orang tuanya, ternyata mereka tidak diperbolehkan untuk menjalin
hubungan.
KONSEP PENONTON
What people want to see
Diawal film penonton akan diperlihatkan kalimat bijak mengenai
soal cinta. Dari kalimat bijak diawal penonton akan merasa
penasaran akan sosok tokoh yang ada difilm tersebut.
What people need to see
Yakni penonton akan diperlihatkan bagaimana karakter tokoh
Alvin yang sangat mengagumi sosok Nesya yang tidak lain adalah
sepupu kandungnya sendiri.
What people want and need to see
Penonton akan diperlihatkan dengan adegan kekaguman Alvin
terhadap Nesya sepupunya tersebut dari suduh pandang Alvin yang
telah mengetahui kebiasaan Nesya setiap harinya. Sehingga
penonton akan terbawa oleh suasana yang ada didalam film
tersebut.
60
2. Storyboard
Gambar III.5 Scene 1 Gambar III.6 Scene 2
Gambar III.7 Scene 3 Gambar III.8 Scene 4
Gambar III.9 Scene 5 Gambar III.10 Scene 6
Gambar III.11 Scene 7 Gambar III.12 Scene 8
61
Gambar III.13 Scene 9 Gambar III.14 Scene 10
Gambar III.15 Scene 11 Gambar III.16 Scene 12
Gambar III.17 Scene 13 Gambar III.18 Scene 14
Gambar III.19 Scene 15 Gambar III.20 Scene 16
62
Gambar III.21 Scene 17 Gambar III.22 Scene 18
Gambar III.23 Scene 19
DIRECTOR TREATMENT
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Time Broadcast :
Tabel III.22
NO DIRECTION AUDIO
SCENE CAST D/N SET & DESKRIPTION
INT. KAMAR ALVIN
1 1 - - Black Screen V.O “Jatuh cinta tidak pernah ada dalam rencana manusia, karena kita tidak pernah memilih akan jatuh cinta pada siapa. Berbicara tentang perasaan tentu sangat rumit, selalu ada yang seperti lautan. Kita tenggelam, merasa nyaman dan ingin tinggal, namun sayang kita bukan ikan
ataupun karang.
Alvin, Mamah D ALVIN sedang memakai V.O Alvin, Papah Alvin pakaian didalam kamarnya Contohnya gue, nama gue Alvin Putra Wijaya. dan menjelaskan tentang Gue anak tunggal di keluarga gue. Umur gue 23 siapa dirinya, begitu juga tahun. Gue kerja di salah satu perusahaan swasta pekerjaannya. Setelah di Jakarta. Ini Mama, namanya Ambar Lestari, berpakaian, ALVIN langsung perempuan yang paling cantik sedunia buat gue. menemui orang tuanya yang Nah, kalau ini Papa, namanya Sofyan Wijaya berada diruang tamu untuk laki-laki paling tegas yang gue kenal. Kita sekedar bercengkramah. sekeluarga selalu berkumpul di saat hari libur. Diruang tamu terlihat Biasanya cuman ada gue, Mama dan Papa di
63
MAMAH ALVIN sedang
merapihkan kain batik
koleksinya. Tak lama
PAPAH ALVIN datang
dengan membawakan dua
gelas minuman dan diberikan ke MAMAH ALVIN.
ruang keluarga.
INT. DALAM MOBIL
2 2 Nesya D Terlihat NESYA sedang V.O
“Tapi hari ini sepupu gue mau dateng, namanya Nesya Nindya. Nesya datang ke Jakarta
tujuannya mau kerja dan tinggal di rumah gue
untuk beberapa waktu”
berada didalam mobil sambil melihat pemandangan kota jakarta dan hendak datang
kerumah ALVIN.
EXT. DEPAN RUMAH
3 3 Nesya D NEYSA sampai dirumah
ALVIN dengan expresi
bahagia.
-
INT. RUANG TAMU
4 4 Alvin, Mamah
Alvin, Papah Alvin
D ALVIN dan keluarga sedang
menunggu kedatangan
NEYSA diruang tamu. Tak
lama kemudian MAMA
ALVIN mendengar suara
ketukan pintu dan langsung membukakannya.
Voley
Suara ketukan pintu.
MAMA ALVIN “Nah, itu kayaknya Nesya deh, sebentar ya
Mama bukain pintu dulu”
ALVIN
“iya mah..”
64
EXT. DEPAN RUMAH
5 5 Nesya,
Mamah Alvin
D Setelah MAMA ALVIN
membuka pintu, terlihat
NESYA yang sudah tiba
dari luar kota. Dan mereka
langsung bertegur sapa
setelah sekian lama baru bertemu kembali.
NESYA
“Assalamualaikum”
MAMA ALVIN “Walaikumsalam, eh Nesya, ya ampun udah lama ya kita gak ketemu”
MAMA ALVIN
“Kamu makin cantik aja,
NESYA
“Iyaa makasih tante..
MAMAH ALVIN
ayuk Nesya masuk, di dalam Om dan Alvin sudah
nunggu loh”
INT. RUANG TAMU
6 6 Nesya, Mamah
Alvin, Papah Alvin
D NESYA berjalan masuk
kedalam rumah ALVIN.
Terlihat ALVIN terpana
melihat kecantikan
NESYA. Disela-sela
ALVIN terpana melihat
NESYA. NESYA
bersalaman dengan PAPAH
ALVIN dan NESYA
tersenyum ke arah ALVIN.
Melihat ALVIN yang
NESYA
“Apa kabar Om?”
PAPA NESYA
“Baik Nesya, kamu apa kabar?”
NESYA
“Baik Om”
MAMA ALVIN “Alvin, ko bengong.. ini Nesya, kamu masih ingat
65
sedang melamun, MAMAH
ALVIN membuyarkan
lamunan ALVIN. Sentak
ALVIN kaget (tersadar)
dan langsung bersalaman
dengan NESYA dan
menanyakan kabarnya.
Setelah mereka bertegur
sapa, MAMA ALVIN
menyuruh NESYA untuk
beristirahat, dan NESYA
berpamitan ke kamar yang
sudah diberitahu oleh
MAMAH ALVIN untuk
istirahat.
Melihat NESYA yang
bergegas pergi ke kamar
untuk beristirahat, ALVIN
masih saja terpana melihat
kecantikan NESYA.
kan ?”
ALVIN
“Hmmm...i...iya inget kok mah.. ALVIN
Apa kabar Nes..?”
NESYA
Baik Vin..
MAMA ALVIN “Yaudah Nes, kamu istirahat dulu, kamar kamu sebelah sana ya”
NESYA
“Iya Tante.. mari Vin, Om”
PAPAH ALVIN
“Iya Nesya..”
INT. MEJA MAKAN
7 7 Nesya, Alvin, Mamah Alvin,
Papah Alvin
D Jam berdering menunjukan
pagi hari. Terlihat PAPAH
ALVIN sedang duduk
dimeja makan sambil
membaca koran. Kemudian
MAMAH ALVIN datang
dengan membawakan
secangkir kopi untuk
Volley
PAPAH ALVIN
“Makasih yaa mah..”
MAMAH ALVIN
“Selamat pagi NESYA”
66
PAPAH ALVIN. Tak lama
NESYA datang untuk ikut
sarapan. MAMAH ALVIN
menyapa NESYA dan
menyuruh NESYA makan.
Seiring mereka bertegur
sapa, datang ALVIN dan
ikut sarapan bersama.
Disela-sela mereka sarapan,
PAPAH ALVIN bertanya
kepada ALVIN soal
perkembangan
pekerjaannya. Dan NESYA
pun tak luput mendapatkan
pertanyaan dari PAPAH
ALVIN tentang sudah
berapa lama NESYA tidak
datang ke jakarta.
MAMAH ALVIN berinisiatif menyuruh
ALVIN untuk mengajak
NESYA jalan-jalan keliling
jakarta.
NESYA
“Selamat pagi juga tante, om..”
MAMAH ALVIN
“Sarapan Dulu Nesya..”
PAPAH ALVIN
“Oh iyaa, kamu terakhir ke jakarta kapan
Nesya??”
NESYA
“Terakhir SD kelas 5 om..”
MAMA ALVIN “Nah Vin, abis ini kamu antar Nesya jalan- jalan
gih sana..”
-
PAPAH ALVIN “iyaa.. siapa tau Nesya mau liat-liat Jakarta.. kan
udah lama juga Nesya ga ke jakarta..
NESYA
“Iya boleh om, Tante..”
ALVIN
“Iya mah nanti aku ajak keliling jakarta ”
NESYA
“Sebentar ya Vin”
67
ALVIN
“Iya Nes, nanti gue tunggu di depan ya”
INT. RUANG TAMU
8 8 Alvin, Nesya D Hari dimana ALVIN
mengajak NESYA keliling
jakarta pu tiba. Terlihat
ALVIN sedang menunggu
NESYA di ruang tamu. Tak
lama kemudian terdengar
suara langkah kaki
NESYA. Sentak ALVIN
menoleh melihat NESYA
yang sedang berjalan
menuruni tangga. Melihat
NESYA tampil dengan
cantik, ALVIN pun terpana
melihatnya.
NESYA
“Ayo Vin kita berangkat?”
ALVIN
“Ii...iya Nes, Yuk kita berangkat”
EXT. HALAMAN DEPAN
9 9 Alvin, Nesya D ALVIN berdiri didekat V.O jendela sambil menikmati “Cewek yang lagi nguncir rambutnya itu, secangkir kopi dipagi hari. kecantikannya nambah 100 kali lipat. Tak sengaja ALVIN Menurut gue, pesona cantik wajahnya jadi keliatan melihat NESYA yang lebih jelas. sudah bangun dan bersiap Dia punya tatapan yang ekspresif dan senyum untuk berolahraga. ALVIN manis, kembali terpana dan senyumnya yang bikin hati gue adem” mendeskripsikan kecantikan
NESYA yang sedang
68
berolahraga.
INT. DAPUR
10 10 Mamah Alvin,
Nesya, Alvin
D Seperti biasa MAMAH
ALVIN selalu menyiapkan
makanan untuk sarapan.
Ketika sedang memotong
sayuran, tidak lama
NESYA datang
menghampiri MAMAH
ALVIN dan ingin
membantunya. Disaat
MAMAH ALVIN dan
NESYA sedang memasak,
ALVIN datang untuk
mengambil minum. ALVIN
yang melihat NESYA
sedang membantu
mamahnya memasak
langsung mengejek NESYA
dengan nada bercanda. Dan
disaat itu lah ALVIN
semakin merasa kagum dan
terpesona kepada
NESYA.
NESYA
“Sini tante, biar aku bantu”
MAMA ALVIN
“Eh gak usah Nes, biar Tante aja”
NESYA
“Gak apa-apa kok Tante, aku juga suka masak”
MAMAH ALVIN
”Yaudah kamu motongin ini aja”
ALVIN
”Selamat pagi semua..”
NESYA DAN MAMAH
”Pagi juga..”
ALVIN
”Emangnya kamu bisa masak Nes?”
NESYA ”Bisa dong kalo cuma motong-motong doang sih..
hehe”
69
V.O
( Ternyata Nesya gak cuman cantik, dia rajin dan
baik,
V.O
pinter masak pula..
V.O
semua kriteria cewek idaman gue ada di Nesya,
V.O
fix gue jatuh cinta!
INT. RUANG SANTAI
11 11 Nesya D ALVIN semakin hari
semakin kagum akan sosok
NESYA. Sampai-sampai
ALVIN mendeskrisikan
kebiasaan yang dilakukan
oleh NESYA. NESYA
yang pantang menyerah
mencari jobstreet melalui
laptopnya.
V.O
“Semakin lama Nesya tinggal di rumah gue, gue ngerasa kalau Nesya itu beda sama perempuan
lainnya.
Bahkan gue sampai paham kegiatan apa aja yang
setiap hari dia lakuin.
EXT. HALAMAN DEPAN
12 12 Nesya D NESYA yang setiap pagi
rajin berolahraga.
Mulai dari pagi hari, dia biasa olahraga pagi,
INT. DAPUR
13 13 Nesya D Terlihat NESYA sedang
membantu MAMAH
ALVIN di dapur
(menyiapkan sarapan)
Menyiapkan sarapan juga bantu mama di dapur.
70
INT. RUANG SANTAI
14 14 Nesya D NESYA sedang membaca
buku dengan expresi serius.
Nesya juga hobi banget membaca buku tentang
sejarah. Menurut dia, dengan membaca buku
sejarah, dapat memberikan pengetahuan baru dan
menghargai sesuatu yang pernah terjadi pada
masanya, walaupun ketika itu mungkin dia belum
lahir.
INT. RUANG SANTAI
15 15 Nesya D Terlihat NESYA duduk di
sofa sambil mendengarkan
musik kesukaannya.
Gak Cuma itu, Nesya juga suka banget dengerin
musik, salah satu jenis musik favoritnya adalah
musik-musik dari band indie.
INT. DAPUR
16 16 Nesya, Alvin D NESYA memotong apel di
dapur, tidak lama ALVIN
datang mengambil
minuman. melihat NESYA
yang sedang memotong
apel, sentak ALVIN
berkhayal NESYA
menyuapinya apel. NESYA
yang sedang memotong apel
langsung kebingungan
melihat ALVIN yang
sedang melamun sambil
tersenyum. NESYA
langsung menyadarkan
ALVIN dari lamunannya
dan mewarkan apel ke
NESYA
“Vin, mau?”
ALVIN
“Hm..gak Nes, gw ke kamar dulu yaa”
71
ALVIN, ALVIN menolak
dan langsung pergi ke
kamarnya. Dan NESYA
menuju ruang tamu untuk
menikmati apel yang telah
dipotongnya tadi.
INT. RUANG TAMU
17 17 Nesya, Mamah
Alvin, Papah Alvin
D Ketika NESYA sedang
menikmati apel, tak lama
MAMAH ALVIN dan
PAPAHNYA datang
menghampiri NESYA dan
bertanyanya tentang
keberadaan ALVIN.
NESYA memberi tahu
bahwa ALVIN sedang
berada dikamarnya. Setelah
mengetahui ALVIN sedang
berada dikamarnya,
MAMAH dan PAPAH
ALVIN langsung
berpamitan kepada NESYA
untuk pergi kesuatu tempat
dan meminta NESYA untuk
mengunci pintu rumahnya.
MAMA ALVIN
“Nes, Alvin mana?”
NESYA
“Tadi ke kamar, tante.. kenapa ya tan?”
MAMA ALVIN
“Tante sama om mau pergi dulu ya Nes”
MAMA ALVIN
“ayo pah, udah jam 2 nih, nanti kesorean”
PAPA ALVIN
“Yaudah ayuk Mah”
MAMA ALVIN “Nes, Om sama Tante berangkat ya.. kamu jangan lupa kunci pintunya..Assalamualaikum”
NESYA
“Oke tante, walaikumsalam.. hati-hati ya Om
Tante”
72
INT. KAMAR ALVIN
18 18 Alvin, Nesya D ALVIN masuk kamar untuk
bersiap berangkat kerja.
Ketika ALVIN sedang
memakai kemja, datanglah
NESYA menghampiri
ALVIN dan langsung
memakaikan dasi kepada
ALVIN, terlihat expresi
bahagia yang terpancar di
raut wajah mereka berdua.
Mereka saling
berpandangan dan wajah
mereka saling menghampiri
dan berciuman.
Sontak ALVIN terbangun
kaget dan membuyarkan
mimpi indahnya bersama
NESYA. ALVIN bangun
terkejut lantaran
handphonenya berdering
karna MAMAHNYA
menelpon dan meminta
dibukakan pintu depan.
ALVIN lansung bergegas
turun membukakan pintu
untuk kedua orang tuanya.
MAMAH ALVIN
“ALVIN!! Kamu kemana sih??!! Mamah di
bawah nih, cepet bukain pintunya!!”
ALVIN
“Iiiyaa Mah, Maaf ALVIN ketiduran..”
73
INT. RUANG TAMU
19 19 Alvin, Mamah
Alvin, Papah Alvin
D Setelah ALVIN
membukakan pintu untuk
kedua orang tuanya,
MAMAH ALVIN langsung
memberikan ALVIN
kemeja yang telah dibelinya.
ALVIN terlihat senang
karna sudah dibelikan
kemeja oleh
MAMAHNYA. Di saat itu
pula ALVIN mulai bertanya
pada MAMAHNYA
tentang silsilah keluarganya
dan keluarga NESYA.
Kedua orang tuanya tampak
heran dengan pertanyaan
ALVIN, dan
MAMAHNYA langsung
menjelaskan silsilah
tersebut. ALVIN lantas
bertanya dan berusaha untuk
menjelaskan keinginanya
untuk berpacaran dengan
NESYA. Karna bingung
dengan pertanyaan ALVIN,
PAPAH ALVIN langsung
menegaskan bahwa dirinya
tidak boleh ada hubungan
spesial dengan NESYA,
MAMA ALVIN
“Kamu ngapain aja sih dari tadi mama ketuk pintu, terus manggil-manggil kamu minta bukain
pintu, tapi gak ada yang jawab”
ALVIN
“Yah ma’af Ma.. tadi Alvin ketiduran, pas Mama telfon minta bukain pintu Alvin baru kebangun.
Oiya, Mama sama papa darimana ?”
PAPA ALVIN
“Tuh nganter Mama belanja”
MAMA ALVIN “Oh iya Mama beliin kamu kemeja nih kyanya
cocok buat kamu”
ALVIN
“Mana coba aku liat”
MAMA ALVIN
“Nih Vin”
MAMA ALVIN
“Oiya, Nesya kemana? Mama beliin dia tas nih”
ALVIN
“Dikamar kayanya Ma.. oiya Ma, ngomong-
ngomong Nesya tuh sodara dari Mama atau Papa
74
karna NESYA adalah
sepupu kandungnya.
ALVIN yang
mendengarkan pertanyaan
kedua orang tuanya merasa
sedikit kecewa karna dia
tidak bisa memiliki
hubungan khusus dengan
NESYA. Melihat expresi
ALVIN, PAPAH ALVIN
dengan tegasnya
menanyakan perasaan
ALVIN kepada NESYA.
Sontak ALVIN hanya
terkejut dan diam saja.
sih?”
MAMA ALVIN “Jadi, Mamanya Nesya itu adiknya papa kamu, papa kamu kan 3 bersaudara, Papa,
Om Wisnu, sama Tante Lidya. Nah Nesya tuh
anaknya Tante Lidya”
ALVIN “Oh gitu.. jadi aku sama Nesya..hmm.. ga bisa pacaran dong Ma?”
PAPAH ALVIN
“Sembarangan kamu!
MAMAH ALVIN “Ya nggak boleh lah vin, nesya sama kamu kan sepupu kandung”
PAPAH ALVIN nesya itu sepupu dari Papa, jadi kalo dari Papa itu
ga boleh saling jatuh cinta, apalagi pacaran”
ALVIN
“Ooh gitu..”
MAMAH ALVIN
“Iyalah, nggak enak juga sama tetangga masa kamu pacaran sama sepupu kamu sendiri sih.”
75
MAMAH ALVIN
“Alvin.. Alvin kamu ada-ada aja si nak“
ALVIN
“Ii.. Iya juga sih mah..”
PAPAH ALVIN
“Kamu suka sama NESYA??”
76
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Time Broadcast :
Tabel III.23
No Scene Cast Wardrobe Make Up Setting Properti Vehicle/
Animal
Special
Equipment
Notes
1 1 Alvin T-Shirt, Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Kamar Bingkai, - Slider Cam - Celana Kaca, Buku,
Pendek, Gambar
Sandal
R.Tamu Sofa, Meja, - - Mamah Dres, Celana Kain Batik,
Alvin, Panjang, Gelas, Vas
Sandal Bunga,
Bingkai
Papah T-shirt Polo,
Alvin Celana
Pendek,
Sandal
77
2 2 Nesya Dres, Celana Pondationt / alas Dalam Tas, Koper Movil Drone Drone Panjang, bedak Mobil Avanza digunakan
Sepatu, Tas Bedak padet
untuk mengambil
Eye shadow
(shading)
Blushon
shoot
establish
gedung- gedung
Lip mate merah Jakarta
Black Mascara
Eye liner
Pensil
Bulu mata palsu
3 3 Nesya Dres, Celana Pondationt / Alas Halaman Tas, Koper Movil - - Panjang, bedak Depan Avanza
Sepatu, Tas Bedak padet
Rumah
Eye shadow
(shading)
Blushon
Lip mate pink soft
color
Black mascara
78
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
4 4 Alvin T-Shirt, Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
R.Tamu Sofa, Meja, - Slider Cam - Celana Kain Batik,
Pendek, Gelas, Vas
Sandal Bunga,
Bingkai - - Mamah Dres, Celana
Alvin, Panjang,
Sandal
Papah T-shirt Polo,
Alvin Celana
Pendek,
Sandal
5 5 Nesya Dres, Celana Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
(shading)
Halaman Sofa, Meja, - - - Panjang, Depan Tas, Koper,
Sepatu, Tas Rumah Rak Sepatu
Mamah Dres, Celana
Alvin Panjang,
Sandal
79
Blushon
Lip mate pink soft
color
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
6 6 Alvin T-Shirt, Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
(shading)
Blushon
Lip mate pink soft
color
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
Bedak padat
Pelembab bibir atau
R.Tamu Sofa, Meja, - Dji Osmo - Celana Kain Batik,
Pendek, Gelas, Vas
Sandal Bunga,
Bingkai
Mamah Dres, Celana Tas, Koper
Alvin, Panjang,
Sandal
Papah T-shirt Polo,
Alvin Celana
Pendek,
Sandal
Nesya Dres, Celana
Panjang,
Sepatu, Tas
80
lipbam/ lip tanpa
warna
7 7 Alvin T-Shirt, Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Kamar Meja, Jam - Slider Cam - Celana Alvin Weker,
Pendek, Lampu
Sandal Tidur, Hp
Mamah Dres, Celana Meja Meja,
Alvin Panjang, Makan Kursi,
Sandal Koran,
Gelas,
Papah T-shirt Polo, Piring,
Alvin Celana Buah, Roti,
Pendek, Selai, Teko
Sandal Susu, Pisau
Selai
Nesya Dres Merah,
Blazer
Hitam,
Sandal
8 8 Alvin T-shirt Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
R.Tamu Sofa, Meja, - CAM Kipas Angin Oblong Rak tv, digunakan Putih, Pajangan, untuk Kemeja Hp, Kipas memberika Kotak-Kotak, Angin efek Celana Jeans, hembusan Sepatu angina pada rambut Nesya Dres Biru, Nesya.
81
Sandal
Sepatu
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
9 9 Alvin T-shirt Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Halaman Cangkir, - - - oblong hijau Rumah Ikat Rambut
tosca, Celana
pendek
coklat,
Sandal
Nesya T-shirt
oblong abu-
abu, Celana
Leging,
Sepatu
82
Pensil alis
Bulu mata palsu
10 10 Mamah T-Shirt, Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
Dapur Rice - Slider Cam - Alvin Celana Cooker,
panjang Piring,
cream, Gelas,
Sandal Talenan,
Pisau,
Nesya Dres Putih, Baskom,
Bandana, Kompor,
Celana Kulkas,
Leging,
Sandal
Alvin T-shirt
oblong hijau
tosca, Celana
pendek
coklat,
Sandal
11 11 Nesya T-shirt,
Celana ¾,
Sandal
Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
R. Santai Laptop,
Buku-Buku,
Hp, Gelas
- Slider Cam -
83
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
12 12 Nesya T-Shirt, Bedak padat Halaman Handuk - - - Celana
Legging,
Sepatu
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Rumah Kecil
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
84
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
13 13 Mamah T-Shirt, Bedak padat Dapur Rice - - -
Alvin Celana
panjang
cream, Sandal
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Cooker,
Piring,
Gelas, Talenan,
Nesya
Dres Putih,
Bandana,
Celana
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Pisau,
Baskom,
Kompor, Kulkas
Leging,
Sandal Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
14 14 Nesya Dres Pink,
Sandal
Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
R. Santai Buku-Buku,
Gelas
- Slider Cam -
85
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
15 15 Nesya T-Shirt,
Celana ¾,
Sandal
Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
R. Santai Hp, Headset - - -
86
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
16 16 Nesya Dres Biru, Bedak padat Dapur Buah Apel, - - -
Alvin
Sandal
T-Shirt
Oblong
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pisau,
Piring,
Gelas
Putih, Celana
Pendek,
Sandal
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
17 17 Nesya Dres Biru,
Sandal
Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
R. Tamu Buah Apel,
Piring,
Sofa, Meja,
- - -
87
Mamah Dres, Celana warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
Vas Bunga, Alvin Panjang Pajangan
Hitam, Dinding, Sepatu Bingkai Samdal Foto, Tas, Jam
Papah Kemeja Dinding
Alvin Cream,
Celana
Panjang,
Sepatu
Pantofel, Jam
Tangan
18 18 Alvin T-shirt Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Kamar Kasur, - - - oblong putih, Alvin Bantal+Guli
Celana ng, Lemari,
Panjang Kamera
Hitam, DSLR,
Sandal Meja,
Lampu
Nesya Dres Merah, Tidur, Jam
Sandal Weker, Hp,
Kemeja
Biru, Dasi,
Pajangan
Dinding
88
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
19 19 Alvin T-shirt Bedak padat
Pelembab bibir atau
lipbam/ lip tanpa
warna
Pondationt / alas
bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate merah
Black mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata palsu
R. Tamu Sofa, Meja, - - - oblong putih, Vas Bunga,
Celana Pajangan
Panjang Dinding,
Hitam, Bingkai
Sandal Foto, Tas,
Jam
Mamah Dres, Celana Dinding,
Alvin Panjang Gudibag,
Hitam, Kemeja
Sepatu
Samdal
Papah Kemeja
Alvin Cream,
Celana
Panjang,
Sepatu
Pantofel, Jam
Tangan
89
CASTING LIST
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Technical Director :
Tabel III.24
No
Tokoh Karakter Talent
Nama
Di
Naskah
Sifat Fisik Calon Pemeran Foto ContactPerson
1 Alvin Cuek,
Humoris,
Pekerja
keras,
Pantang
menyerah.
Berdarah
Jawa, Warna
kulit sawo
matang,
Rambut
pendek,
postur tinggi.
Budiman Kenny
Dimansyah
0818-0739-0730
2 Neysa Baik,
Sopan,
Ceria, Rajin
Bertubuh
tinggi,
Berkulit
putih,
Rambut
panjang
sedikit ikal
dibagian
bawah.
Beby Shelly Atita
0823-7712-8648
90
3 Ambar
Lestari
(Mamah
Alvin)
Ramah,
Baik hati.
Tubuh
pendek,
Berkulit
putih,
Rambut
pendek.
Dewi Rahayu
0858-9293-8313
4 Sofyan Baik hati, Tertubuh H. Boy Hendro
0812-8805-6419 Wijaya Tegas, Proposional,
(Papah Berwibawa. Berkulit putih
Alvin) langsat,
Rambut rapih
91
92
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah
Dalam produksi drama televisi “IKATAN” penulis bertanggung jawab
sebagai Penulis Naskah. Penulis naskah adalah orang pertama yang memberikan
gagasan cerita kepada produser dan sutradara. Langkah pertama adalah pencarian
sebuah ide berdasarkan referensi dari buku atau drama televisi.
Menurut Lutters (2010:14) “Penulis Skenario adalah seorang pekerja
kreatif yang menulis cerita dan skenario, atau skenario saja, untuk sebuah
tayangan sinetron atau film, yang dalam istilah asingnya disebut script writer.”
Penulis naskah memiliki peran ditahapan-tahapan pembuatan drama televisi.
Diantaranya saat pra produksi, produksi dan pasca produksi.
Dalam sebuah drama televisi, hal yang pertama dipikirkan terlebih dahulu
adalah cerita. Cerita yang dikemas dalam sebuah skenario yang ditulis oleh
penulis skenario atau naskah.
3.3.1. Pra Produksi
Mabruri(2013:47) “hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengolah ide
cerita menjadi sebuah scenario dengan beberapa tahap yang biasa dilalui agar
arahnya jelas, tidak melenceng jauh dari ide dasar (basic story), dan agar kerangka
ceritanya terkunci.”
Langkah awal ketika akan membuat sebuah drama televisi saat pra
produksi. Tahapan yang dilakukan sebelum dilakukannya produksi. Sebagai
penulis naskah, bertugas mencari ide cerita dan mengembangkannya menjadi
naskah yang matang untuk produksi nanti.
93
Setelah menemukan tema atau ide cerita dan sinopsis, seorang penulis
naskah menyampaikan idenya kepada produser dan sutradara. Jika sudah
disetujui, naskah selanjutnya disampaikan kepada semua kru. Ketika ide cerita
sudah disetujui oleh semua kru, masuk ke tahap pembuatan treatment dan
skenario.
Jika treatment dan skenario sudah disetujui oleh produser, sutradara, dan
semua kru. Langkah selanjutnya yaitu membedah naskah untuk mengetahui apa
saja yang dibutuhkan pada saat produksi agar berjalan sesuai dengan naskah.
3.3.2. Produksi
Menurut Lutters (2010:15) “Pekerjaan penulis skenario tidak hanya berhenti sampai dikertas, karena selain harus memikirkan agar cerita enak dibaca
secara tulisan (gunanya untuk dibaca produser, broadcast, kru, pemain, dll), yang
lebih penting lagi penulis skenario harus ikut membayangkan bagaimana
visualisasi tulisan tersebut menjadi tontonan sinetron atau film”.
Dalam tahap produksi, penulis naskah membantu kru yang bertugas dan
sutradara untuk mengarahkan adegan kepada talent. Agar talent bisa
memaksimalkan aktingnya sesuai dengan naskah yang sudah ada.
Selain itu, Penulis naskah saat produksi ikut serta membantu penata
artistik dalam setting lokasi, agar penggambaran sesuai dengan naskah yang sudah
ada.
94
3.3.3. Pasca Produksi
Menurut Fred (2007:42) “Setelah shooting selesai, script boy/girl
membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan
catatan shooting dan gambar.”
Pada tahap pasca produksi, penulis terlibat langsung dalam proses editing
dan penulis kembali melihat hasil shot yang telah diambil oleh penata kamera
bersama kru. Penulis naskah membantu editor agar hasil dari editing sesuai
dengan naskah.
3.3.4. Peran dan tanggung jawab penulis naskah
Menurut Mabruri (2013:42) Penulis skenario memiliki tugas dan kewajiban,
diantaranya :
1. Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah (skenario)
atas dasar ide cerita sendiri atau ide dari pihak lain.
2. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari
ide cerita, sinopsis (basic story), treatment dan skenario, atau bisa juga
langsung menjadi skenario.
3. Bekerja dari tahap pengembangkan ide (development) sampai jangka
waktu terakhir (pasca produksi).
4. Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan.
5. Menjadi narasumber bagi pelaksana produksi bila diperlukan.
Berdasarkan kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa penulis naskah
bertanggung jawab untuk membuat dan mengembangkan ide cerita menjadi
sebuah skenario yang baik, dengan format yang telah ditentukan. Penulis naskah
juga berperan dalam proses produksi yaitu membantu kru yang bertugas dan
sutradara untuk mengarahkan adegan kepada talent. Agar talent bisa
memaksimalkan aktingnya sesuai dengan naskah yang sudah ada. Tidak hanya
sampai di tahap produksi, tetapi penulis naskah juga berperan untuk membantu
95
editor agar menyusun shot sesuai dengan naskah yang sudah dibuat dan disepakati
oleh semua kru.
3.3.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Drama adalah sebuah cerita fiksi yang bisa dilakukan dengan berbagai
media seperti diatas panggung, dan atau televisi. Cerita drama romance adalah
cerita yang banyak menampilkan adegan romantis, namun tetap dibumbui adegan
drama yang memperkuat emosi dalam setiap adegannya. Di dalam drama terdapat
dua unsur yang mempengaruhi drama itu sendiri, yaitu:
1. Unsur Instrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun cerita karya
sastra yang berasal dari dalam. Unsur instrinsik sebuah drama adalah
unsur-unsur yang turut serta membangun sebuah cerita. Unsur instrinsik
drama, diantaranya :
1) Judul
Kepala karangan atau nama yang dipakai untuk buku atau sebuah
cerita yang dapat menyiratkan isi buku atau cerita tersebut. Dalam
drama televisi ini penulis menggunakan judul “IKATAN” yang
memiliki arti sebuah jalinan. Alasan penulis menggunakan judul ini
karena drama ini mengisahkan seorang lelaki yang jatuh cinta dengan
sepupu kandungnya.
2) Tema
“Tema adalah landasan cerita atau pikiran itu sendiri.” (El Saptaria,
2010:36). Proses penciptaan karya naskah drama dimulai dari
96
menetepakan tema sebagai rancangan ceritanya. Dalam drama televisi
ini penulis mengangkat tema cinta dan keluarga, yaitu drama tentang
seorang lelaki yang jatuh cinta dengan sepupu kandungnya.
3) Plot atau alur
“Alur cerita sama dengan jalan cerita, atau sering kita sebut plot.”
(Lutters, 2006:50) Di dalam drama televisi “IKATAN” plot yang
digunakan adalah plot linier.
“Plot linier adalah plot yang alur ceritanya terfokus hanya pada
konflik seputar tokoh sentral”. (Lutters, 2010:50) Dalam plot atau alur
dibagi menjadi beberapa babak yang disebut juga struktur tiga babak,
yaitu :
a) Babak 1 - Awal pengenalan tokoh dan cerita.
Dalam drama televisi “IKATAN”, awal cerita dimulai ketika Alvin
dan keluarganya menunggu kedatangan Nesya sepupu Alvin dari
Surabaya yang akan tinggal di Jakarta untuk bekerja.
b) Babak 2 - Pertengahan drama atau awal masalah.
Dalam drama televisi “IKATAN”. Masalah dimulai ketika kedatangan
Nesya membuat Alvin heran dan kagum akan perubahan fisiknya yang
sangat drastis. Sehingga seiring berjalannya waktu, Alvin semakin
mengagumi dan menyimpan rasa kepada Nesya. Alvin juga sering
membayangkan tentang hubungannya dengan Nesya bisa layaknya
sepasang kekasih.
97
c) Babak 3 - Akhir masalah dan menemukan solusi.
Dalam drama televisi “IKATAN” akhir masalah dalam drama ini yaitu
akhirnya Alvin memberanikan diri untuk menanyakan silsilah
keluarganya dengan keluarga Nesya pada Mamanya, dan Papa Alvin
menjelaskan bahwa Alvin dan Nesya adalah sepupu kandung, sehingga
khayalan-khayalan Alvin selama ini tidak bisa terwujud secara nyata.
4) Penokohan
“Tokoh cerita atau karakter adalah seseorang yang mengambil bagian
dan mengalami peristiwa-peristiwa, baik itu sebagian maupun secara
keseluruhan cerita sebagaimana yang digambarkan oleh plot.” (El
Saptaria, 2006:27). Karakter seorang tokoh cerita diciptakan oleh
penulis untuk diwujudkan oleh para pemain drama. Penulis
menggambarkan karakter tokoh-tokoh cerita dalam drama
“IKATAN”, antara lain :
a) Protagonis : Tokoh utama yang menggerakkan plot, dari awal sampai
akhir dan memiliki itikad, namun dihalangi oleh tokoh lain. (El
Saptaria, 2006:34). Dalam drama televisi “IKATAN”, Tokoh ini yaitu
Alvin. seorang lelaki yang jatuh cinta pada Nesya, sepupu
kandungnya.
b) Utility : Tokoh pembantu atau sebagai tokoh pelengkap untuk
mendukung rangkaian cerita dan kesinambungan dramatic. (El
Saptaria, 2006:34).
Tokoh ini yaitu, Mama, Papa dan Nesya.
98
5) Sudut pandang atau point of view
Sudut pandang adalah posisi pengarang sebagai penulis dalam
membawakan cerita. Dalam drama televisi “DHEA?” penulis
menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu aku dan saya.
6) Latar
“Setting cerita adalah lokasi tempat cerita ini ingin ditempatkan atau
diwadahi.” (Lutters, 2006:56). Dalam drama televisi “IKATAN”
menggunakan setting tempat berupa rumah dan jalan raya.
7) Premise
Premise adalah kalimat singkat yang menjelaskan tentang tujuan dan
isi cerita. Premise dalam drama televisi “IKATAN” adalah Alvin jatuh
cinta dengan sepupunya.
2. Unsur Ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra,
tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem
organisme karya sastra.
1) Faktor psikologi
Dalam drama televisi “IKATAN” tokoh - tokoh memiliki
karakter psikologis yang berbeda namun sesuai dengan situasi,
kondisi dan latar cerita.
99
2) Faktor sosial
Dalam drama televisi “IKATAN” penulis membuat latar cerita
yang bersinggungan dengan keadaan sosial yang kini tengah
terjadi di masyarakat.
b. Konsep Produksi
Penulis naskah tidak hanya melakukan kewajiban tugasnya, tetapi
juga harus mengikuti jalannya produksi hingga selesai. Saat produksi,
penulis naskah membantu sutradara untuk memberikan pengadegan
kepada para talent agar tidak beradegan diluar jalur skenario. Sehingga,
produksi bisa berjalan dengan semestinya.
c. Konsep Teknis
Konsep teknis juga harus dimiliki oleh seorang penulis naskah. Hal
ini dilakukan agar dapat memudahkan bagian alat, lokasi dan artistik
yang dibutuhkan. Ketika penulis naskah membuat skenario, penulis
naskah juga menentukan lokasi yang digunakan.
Dalam drama televisi “IKATAN” diawali dengan lokasi rumah.
3.3.6. Kendala Produksi (solusi produksi)
Kendala yang terjadi ketika pembuatan drama televisi “IKATAN” adalah :
1. Perubahan dialog karena pengucapan yang terasa kaku.
2. Penambahan scene berulang kali agar mencapai target durasi yang telah
ditentukan.
Solusi :
100
1. Berkonsultasi dengan sutradara untuk mencari pengucapan dialog yang
lebih pas untuk para talent pada saat produksi.
2. Bersama-sama dengan tim mengembangkan alur yang sudah ada
menjadi lebih panjang agar mencapai durasi yang seharusnya.
101
3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah
Konsep Penulisan Naskah
Sinopsis
Karakteristik Tokoh
Skenario
Treatment
102
Konsep penulisan Naskah
Menurut Mabruri(2013:25) “Penulis Skenario adalah orang yang
bertanggung jawab menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk tulisan sesuai
dengan pakem-pakem (kaidah-kaidah) penulisan naskah.”Dalam membuat sebuah
drama televisi langkah pertama adalah pencarian sebuah ide cerita berdasarkan
referensi yang dilakukan oleh penulis naskah.
Seorang penulis naskah tidak hanya sekedar mencari sebuah ide cerita
kemudian menjadikan skenario. Penulis naskah memiliki tahapan dalam membuat
drama televisi dimulai pra produksi, saat produksi sampai pasca produksi.
Pada saat pra produksi Menurut Mabruri(2013:47) “hal pertama yang perlu
dilakukan adalah mengolah ide cerita menjadi sebuah scenario dengan beberapa
tahap yang biasa dilalui agar arahnya jelas, tidak melenceng jauh dari ide dasar
(basic story), dan agar kerangka ceritanya terkunci.”
Penulis naskah mencari ide cerita, lalu mengembangkannya menjadi
sebuah naskah yang baik. Dengan menentukan judul, tema, plot atau alur,
penokohan, sudut pandang, latar dan premise cerita. Hal ini dilakukan agar naskah
memiliki cerita yang baik dan jelas pesan yang akan disampaikan oleh ceritanya.
Kemudian membuat treatment. Setelah naskah dan treatment sudah
selesai, penulis naskah memberikan kepada sutradara dan produser. setelah
disetujui, naskah diberikan kepada semua kru. Jika semua kru sudah menyetujui,
masuk ke tahap bedah. Untuk memudahkan menentukan apa saja yang dibutuhkan
sampai drama televisi selesai.
103
Pada saat produksi, penulis naskah juga memiliki tanggung jawab untuk
membantu sutradara dalam memberikan pengadegan untuk para talent agar sesuai
dengan naskah. Setelah produksi berjalan dengan lancar, masuk ke tahap pasca
produksi yaitu editing.
Menurut Wibowo (2007:42) “Setelah shooting selesai, script boy/girl
membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan
catatan shooting dan gambar.” Proses pasca produksi, penulis naskah membantu
editor agar editing berjalan dengan lancar dan sesuai dengan naskah yang sudah
dibuat.
104
Basic Story
“ IKATAN ”
Berawal dari seorang lelaki bernama Alvin, usianya 23 tahun. Alvin
memiliki tampilan fisik yang menarik.. Badannya tinggi, wajahnya tampan dan
kulit yang sawo matang. Alvin adalah seorang lelaki yang menyenangkan dan
humoris.
Kisahnya bermula saat kedatangan Nesya sepupu kandungnya dari
Surabaya, yang berniat untuk bekerja di Jakarta dan tinggal bersama dirumah
Alvin. Kedatangan Nesya kerumah Alvin membuat Alvin sedikit heran karena
perempuan yang ia kenal dulu kini telah berubah drastis secara fisik. Keduanya
terakhir bertemu 5 tahun yang lalu. Alvin terpana melihat perubahan di diri Nesya
Seiring berjalannya waktu, mereka semakin akrab. Kedekatan tersebut
ternyata membuat Alvin menyimpan rasa kepada Nesya. Tanpa di duga, Alvin
pun sering berkhayal tentang hubungannya dengan Nesya bisa layaknya sepasang
kekasih. Sampai akhirnya Alvin memberanikan diri untuk menanyakan silsilah
keluarganya dan keluarga Nesya kepada Mamanya.
Setelah bertanya, akhirnya Mama Alvin menjelaskan silsilah keluarga
mereka. Namun, Alvin tetap menanyakan apakah dirinya bisa menikah dengan
Nesya atau tidak, dan Papanya langsung melarangnya, karena menurut hukumnya
pernikahan saudara itu memang tidak diperbolehkan.
105
“ IKATAN ”
SINOPSIS
Berkisah tentang Alvin, lelaki berusia 23 tahun yang jatuh cinta dengan
seorang wanita bernama Nesya, yang usianya hanya berkisar 3 tahun lebih muda
darinya. Cinta Alvin begitu besar kepada Nesya namun, pujaan hatinya tersebut
adalah sepupu kandungnya.
Waktu berlalu, dan mereka berdua semakin akrab. Seiring keakraban
mereka, Alvin sering membayangkan dirinya bisa berpacaran dan menikah
dengan Nesya, namun ketika Alvin menanyakan hal tersebut pada orang tuanya,
ternyata mereka tidak diperbolehkan untuk menikah.
106
Karakteristik Tokoh
ALVIN : Seorang lelaki berusia 23 tahun, dengan tinggi badan 170 cm,
berkulit sawo matang, hidung mancung, rambut hitam pendek,
berpenampilan rapi dan kasual. Berperawakan tinggi dan tidak
terlalu kurus. Mempunyai sifat yang baik dan menyenangkan.
Bekerja menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta.
NESYA : Seorang perempuan berusia 20 tahun, dengan tinggi badan 160
cm, berkulit kuning langsat, hidung mancung, rambut hitam dan
ikal di bagian bawah, berpenampilan rapi dan kasual.
Berperawakan tinggi dan langsing. Mempunyai sifat yang ramah
dan ceria.
MAMA : Seorang wanita berusia 48 tahun, dengan tinggi badan 155 cm,
berkulit sawo matang, rambut hitam sebahu, berpenampilan rapi.
Berperawakan sedang dan tidak terlalu kurus. Mempunyai sifat
yang baik dan keibuan. Bekerja sebagai ibu rumah tangga.
PAPA : Seorang pria berusia 50 tahun, dengan tinggi badan 168 cm,
berkulit sawo matang, hidung mancung, rambut hitam pendek,
berpenampilan rapi. Berperawakan sedang dan tidak terlalu kurus.
Mempunyai sifat yang baik dan tegas. Bekerja menjadi karyawan
di sebuah perusahaan swasta di Jakarta.
107
Latar / Setting
Latar Tempat : Rumah, ruang keluarga, ruang tamu, dapur,
Latar Waktu : Pagi, Siang dan Sore Hari
Latar Suasana : Senang, Sedih, Kecewa, Marah
Tokoh Utamanya : Alvin Putra Wijaya
Tokoh Tambahan : Nesya, Mama, Papa
BABAK
BABAK I: Alvin dan keluarganya menunggu kedatangan Nesya
sepupu Alvin dari Surabaya yang akan tinggal di
Jakarta untuk bekerja.
BABAK II: Kedatangan Nesya membuat Alvin heran dan kagum
akan perubahan fisiknya yang sangat drastis.
Sehingga seiring berjalannya waktu, Alvin semakin
mengagumi dan menyimpan rasa kepada Nesya.
Alvin juga sering membayangkan tentang
hubungannya dengan Nesya bisa layaknya sepasang
kekasih.
BABAK III: Akhirnya Alvin memberanikan diri untuk
menanyakan silsilah keluarganya dengan keluarga
Nesya pada Mamanya, dan Papa Alvin menjelaskan
bahwa Alvin dan Nesya adalah sepupu kandung,
sehingga khayalan-khayalan Alvin selama ini tidak
bisa terwujud secara nyata.
108
TREATMENT
#1. INT. RUMAH – RUANG KELUARGA - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – ORANG TUA ALVIN )
Alvin menjelaskah siapa dirinya dan juga orang tuanya.
Alvin juga menjelaskah kebiasaan bersama keluarganya.
#2.INT. RUMAH – RUANG MAKAN - PAGI HARI/DAY
( ALVIN - NESYA )
Terlihat Nesya dalam perjalanan menuju rumah Alvin. Dan
Alvin mulai menjelaskan maksud dari kedatangan Nesya ke
Jakarta.
#3.INT. RUMAH – RUANG MAKAN - PAGI HARI/DAY
( NESYA )
Nesya tiba di rumah Alvin
#4.INT. RUMAH – RUANG MAKAN - PAGI HARI/DAY
( NESYA – MAMA ALVIN )
Terdengar suara ketukan pintu rumah Alvin. Mama Alvin
langsung membukakan pintu.
109
#5.INT. RUMAH – RUANG MAKAN - PAGI HARI/DAY
( NESYA – MAMA ALVIN )
Terlihat Nesya sudah tiba dan langsung memberi salam
kepada Mama Alvin, di lanjut dengan sapaan lembut dan
puji dari Mama Alvin kepada Nesya. Setelah itu Mama
Alvin mempersilahkan Nesya masuk menuju ruang keluarga.
#6.INT. RUMAH – RUANG TAMU - PAGI HARI/DAY
( NESYA – ALVIN – MAMA ALVIN )
Nesya bertemu dengan Papa Alvin dan Alvin. Alvin mulai
terpana melihat kedatangan Nesya. Setelah itu Mama
Alvin mempersilahkan Nesya menuju kamar yang akan di
tempatinya.
#7.INT. RUMAH – DAPUR - SIANG HARI/DAY
( NESYA – ALVIN – ORANG TUA ALVIN )
Alvin, Nesya dan Kedua orang tua Alvin sarapan bersama.
Setelah itu Orang tua Alvin menyuruh Alvin untuk
mengajak Nesya berkeliling Jakarta. Dan Alvin
menurutinya.
#8.INT. RUMAH – DAPUR - SORE HARI/DAY
( ALVIN – NESYA )
Alvin menunggu Nesya untuk segera pergi. Tidak lama
kemudian Nesya datang dengan tampilan yang sudah rapi
juga cantik dan kembali membuat Alvin terpana. Setelah
itu mereka pergi bersama.
110
#9.INT. RUMAH – KAMAR - PAGI HARI/DAY
( ALVIN - NESYA )
Alvin baru terbangun dari tidurnya dan langsung meminum
kopi seperti biasanya, namun tidak sengaja ia melihat
Nesya yang sudah bangun lebih awal dari Alvin dan
bersiap untuk berolahraga. Alvin kembali terpana dan
mendeskripsikan kecantikan Nesya saat berolahraga.
#10.INT. RUMAH – DAPUR - PAGI HARI/DAY
( ALVIN – NESYA – MAMA ALVIN )
Nesya sedang membantu Mama Alvin masak di dapur, tidak
lama kemudian Alvin datang dan langsung bertanya kepada
Nesya dengan sambil mengejeknya. Setelah itu Alvin
kembali mendeskripsikan sosok Nesya yang menjadi
perempuan idamannya.
#11.INT. RUMAH – RUANG TAMU – SIANG HARI/DAY
( ALVIN - NESYA )
Alvin mendeskripikan sosok Nesya yang sedang membuka
laptop dan sesekali terlihat sedang mengetik.
#12.INT. RUMAH – TERAS - PAGI HARI/DAY
( NESYA )
Establish kegiatan Nesya setiap pagi, yaitu
berolahraga.
111
#13.INT. RUMAH – DAPUR - PAGI HARI/DAY
( NESYA – MAMA ALVIN )
Nesya membantu Mama Alvin menyiapkan sarapan.
#14.INT. RUMAH – RUANG KELUARGA - PAGI HARI/DAY
( NESYA )
Establish Nesya membaca buku.
#15.INT. RUMAH – RUANG KELUARGA - PAGI HARI/DAY
( NESYA )
Establish Nesya mendengarkan musik.
#16.INT. RUMAH – DAPUR - SIANG HARI/DAY
( NESYA – ALVIN )
Kehadiran Nesya di rumah Alvin semakin membuat Alvin
jatuh cinta kepadanya. Setiap hari Alvin hanya bisa
megaguminya dan mendeskripsikan sosoknya di dalam hati,
bahkan tak jarang Alvin juga suka berkhayal tentang
kedekatannya dengan Nesya. Kali ini khayalan Alvin
adalah Nesya yang sedang memotong apel dan langsung
menyuapi apel tersebut untuk Alvin.
112
#17.INT. RUMAH – KAMAR - SORE HARI/DAY
( ALVIN – NESYA )
Sore itu Alvin berkhayal kelak bisa menjadi sepasang
suami istri dengan Nesya, salah satu khayalannya ialah
ketika Alvin bersiap untuk kerja dan Nesya
memakaikannya dasi pada kerah kemeja kerjanya.
#18.INT. RUMAH – KAMAR - SORE HARI/DAY
( ALVIN – MAMA ALVIN )
Setelah lama berkhayal, Alvin dikagetkan dengan suara
dering handphone tanda panggilan masuk dari Mamanya.
Ternyata Mama Alvin sudah tiba dirumah dan tidak ada
yang membukakan pintu, maka ia langsung menelpon Alvin
dan memarahinya.
#19.INT. RUMAH – RUANG TAMU - SORE HARI/DAY
( ALVIN – ORANG TUA ALVIN )
Alvin membukakan pintu untuk kedua orang tuanya.
Setelah masuk, Mama Alvin memberikan kemeja baru untuk
Alvin dan gelang untuk Nesya, tapi Nesya sedang di
kamarnya. Di saat itu pula Alvin mulai bertanya pada
mamanya tentang silsilah keluarganya dan keluarga
Nesya. Dan berusaha untuk menjelaskan keinginannya
untuk menikah dengan Nesya. Karena bingung dengan
113
pertanyaan Alvin, Papa Alvin langsung menanyakan
perasaan Alvin yang sebenrnya kepada Nesya, Alvin
menjawabnya dengan jujur dan sedikit tersenyum, namun
kedua orang tuanya langsung melarang keras pernyataan
Alvin tentang rasa cintanya kepada Nesya sepupu
kandungnya.
114
NASKAH
#1. INT. RUMAH – RUANG KELUARGA - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – NESYA – ORANG TUA ALVIN )
V.O
“Jatuh cinta tidak pernah ada dalam rencana manusia, karena kita tidak pernah memilih akan jatuh cinta pada
siapa. Berbicara tentang perasaan tentu sangat rumit ,
selalu ada yang seperti lautan. Kita tenggelam, merasa
nyaman dan ingin tinggal, namun sayang kita bukan ikan
ataupun karang..
Contohnya gue, nama gue Alvin Putra Wijaya. Gue anak
tunggal di keluarga gue. Umur gue 23 tahun. Gue kerja
di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Ini Mama,
namanya Ambar Lestari, perempuan yang paling cantik
sedunia buat gue. Nah, kalau ini Papa, namanya Sofyan
Wijaya laki-laki paling tegas yang gue kenal. Kita
sekeluarga selalu berkumpul di saat hari libur.
Biasanya cuman ada gue, Mama dan Papa di ruang
keluarga.
#2. INT. TAKSI – SIANG HARI/DAY
(NESYA - ALVIN)
Terlihat Nesya yang berada di dalam Taksi menuju rumah
Alvin sambil melihat-lihat pemandangan kota Jakarta.
115
ALVIN
V.O
“Tapi hari ini sepupu gue mau dateng, namanya Nesya Nindya. Nesya datang ke Jakarta tujuannya mau kerja dan
tinggal di rumah gue untuk beberapa waktu”
#3. INT. RUMAH – TERAS - SIANG HARI/DAY
( NESYA – MAMA ALVIN )
Tidak lama kemudian, Nesya tiba di rumah Alvin
#4. INT. RUMAH – RUANG TAMU - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – ORANG TUA ALVIN )
“Tok...tok...tok”
( Suara ketukan pintu )
MAMA ALVIN
“Nah, itu kayaknya Nesya deh, sebentar ya Mama bukain
pintu dulu”
( Kata Mama Alvin sambil berjalan menuju pintu )
ALVIN
“iya Ma”
( Jawab Alvin singkat )
116
#5. INT. RUMAH – TERAS - SIANG HARI/DAY
( NESYA – MAMA ALVIN )
NESYA
“Assalamualaikum”
( Salam Nesya ketika pintu di bukakan )
MAMA ALVIN
“Walaikumsalam, eh Nesya, masuk Nak.. ya ampun udah
lama ya kita gak ketemu”
( Kata Mama Alvin langsung memeluk Nesya )
MAMA ALVIN
“Kamu makin cantik aja”
( Puji Mama Alvin )
NESYA
“Iya makasih Tante”
( Jawab Nesya )
MAMA ALVIN
“ayuk Nesya masuk, di dalam Om dan Alvin sudah nunggu
loh”
(Ajak Mama Alvin)
117
#6. INT. RUMAH – RUANG KELUARGA - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – NESYA – ORANG TUA ALVIN )
Nesya dan Mama Alvin menuju Ruang Keluarga sambil
sesekali berbincang tentang keluarga Nesya di Surabaya.
NESYA
“Apa kabar Om?”
( Sambil mencium tangan Papa Alvin )
PAPA NESYA
“Baik Nesya, kamu apa kabar?”
( Tanya Papa Alvin )
NESYA
“Baik Om”
( Jawab Nesya )
ALVIN
( Terpana melihat kedatangan Nesya )
MAMA ALVIN
“Alvin, ini Nesya, kamu masih ingat kan ?”
( Kata Mama Alvin membuyarkan lamunan Alvin )
118
ALVIN
“Hmmm...i...iya inget kok ma..”
( Jawab Alvin sambil tersenyum tersipu malu )
ALVIN
“Apa Kabar Nes?”
( sapa Alvin )
NESYA
“baik Vin”
( jawab Nesya )
MAMA NESYA
“Yaudah Nes, kamu istirahat dulu sana, tante mau
siapkan makan siangnya, kamar kamu sebelah sana ya”
( Kata Mama Alvin mempersilahkan Nesya )
NESYA
“Iya Tante.. mari Om, Vin”
( Kata Nesya sambil menuju kamar yang telah disiapkan )
Seraya Nesya lewat di depannya, Alvin memandangnya
hingga Nesya hilang dibalik pintu kamarnya.
PAPA ALVIN
119
“iya Nesya”
(jawab Papa Alvin)
ALVIN
V.O
“Gue gak pernah nyangka Nesya bisa jadi secantik ini,
beberapa tahun gak ketemu, ternyata udah bikin dia
berubah dari Nesya yang dekil sampe jadi sosok cewek
yang anggun banget.”
#7.INT. RUMAH – RUANG MAKAN - PAGI HARI/DAY
( ORANG TUA ALVIN – ALVIN - NESYA )
Pagi itu, Alvin, Nesya dan kedua orang tua Alvin sedang
sarapan bersama.
PAPA ALVIN
“makasih Ma”
( kata Papa Alvin )
MAMA ALVIN
“Selamat pagi Nesya”
( sapa Mama Alvin)
NESYA
120
“Pagi Om, Tante”
( jawab Nesya )
MAMA ALVIN
“ayo silahkan Nesya dimakan sarapannya”
( ajak Mama Alvin )
NESYA
( Nesya tidak menjawab dan hanya tersenyum )
PAPA ALVIN
“Oiya Nes, kamu terakhir kesini kapan sih?”
( tanya Papa Alvin )
NESYA
“hmm...kayaknya kelas 5 SD deh, Om”
( jawab Nesya )
Tidak lama kemudian, Alvin datang menuju ruang makan
dan langsung duduk
MAMA ALVIN
“Vin, abis ini kamu antar Nesya jalan- jalan gih”
(kata Mama Alvin )
121
PAPA ALVIN
“iya, siapa tau Nesya mau liat-liat Jakarta.. iya kan
Nes?”
( Lajut Papa Alvin )
NESYA
“Iya boleh Om Tante, kan udah lama juga aku gak ke
Jakarta.. Aku rapihin dulu ya tante, habis itu aku
langsung siap-siap”
( Jawab Nesya )
ALVIN
“Iya Ma, nanti aku anter Nesya kok”’
( jawab Alvin )
NESYA
“sebentar ya Vin gue siap-siap dulu“
( kata Nesya )
122
ALVIN
“Iya Nes, gue juga mau siap-siap dulu deh. Oh iya,
nanti gue tunggu di depan ya”
(jawab Alvin)
#8.INT. RUMAH – RUANG MAKAN - PAGI HARI/DAY
( ALVIN - NESYA )
Terlihat Alvin sedang menunggu Nesya.
ALVIN
( Memandangi Nesya seperti melihat sosok yang amat
sempurna menurutnya )
NESYA
( turun tangga )
NESYA
“Ayo Vin, berangkat”
( ajak Nesya )
ALVIN
“iya nes, yuk kita berangkat!”
( kata Alvin )
123
#9.INT. RUMAH – RUANG TAMU - PAGI HARI/DAY
( NESYA – ALVIN – MAMA ALVIN )
Pagi itu Nesya bangun lebih awal karena ingin
berolahraga. Dan Alvin baru saja bangun ketika Nesya
sudah memulai olahraganya.
ALVIN
( minum kopi dan langsung meletakkan kembali kopi di
meja, kemudian melihat ke arah Nesya yang sedang
bersiap untuk olahraga )
NESYA
( mengikat tali sepatu dan langsung menguncir rambut )
ALVIN
V.O
“Cewek yang lagi nguncir rambut itu kecantikannya
nambah 100 kali lipat. Menurut gue, pesona cantik
wajahnya jadi keliatan lebih jelas. Dia punya tatapan
yang ekspresif dan senyum manis, senyum yang bikin hati
gue adem”
124
#10.INT. RUMAH – DAPUR - SIANG HARI/DAY
( NESYA – ALVIN – MAMA ALVIN )
NESYA
“Sini tante, biar aku bantu”
( Kata Nesya mengambil alih pekerjaan Mama Alvin di
dapur )
MAMA ALVIN
“Eh gak usah Nes, biar Tante aja yang masak”
( Jawab Mama Alvin )
NESYA
“Gak apa-apa kok Tante, aku juga suka masak”
( Kata Nesya sambil tersenyum )
MAMA ALVIN
“Yaudah kamu bantu potongin ini aja ya”
( kata Mama Alvin sambil memberikan brokoli )
Disaat yang bersamaan Alvin datang untuk mengambil
minum di dapur, lalu melihat Nesya dan Mamanya sedang
masak bersama.
125
ALVIN
“selamat pagi semua”
( sapa Alvin )
NESYA DAN MAMA
“Pagi Vin”
( jawab mereka )
ALVIN
“emang lo bisa masak Nes?”
( tanya Alvin sambil mengejek )
NESYA
“bisa dong kalo cuman motong-motong doang..hehehe”
( jawab Nesya )
ALVIN
V.O
( Ternyata Nesya gak cuman cantik, dia rajin dan baik,
pinter masak pula.. semua kriteria cewek idaman gue ada
di Nesya, fix gue jatuh cinta! )
126
#11.INT. RUMAH – DAPUR - SIANG HARI/DAY
(ALVIN – NESYA )
Establish Nesya membuka laptop dan sesekali terlihat
sedang mengetik.
#12.INT. RUMAH – DAPUR - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – NESYA )
NESYA
( Berolahraga )
ALVIN
V.O
“Semakin lama Nesya tinggal di rumah gue, gue ngerasa
kalau Nesya itu beda sama perempuan lainnya. Bahkan gue
sampai paham kegiatan apa aja yang setiap hari dia
lakuin. Mulai dari pagi hari, dia biasa olahraga pagi”
#13.INT. RUMAH – DAPUR - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – NESYA )
NESYA
( membantu Mama Alvin menyiapkan makanan )
127
ALVIN
V.O
“nyiapin sarapan juga bantu mama di dapur”
#14.INT. RUMAH – RUANG KELUARGA - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – NESYA )
NESYA
( membaca buku )
ALVIN
V.O
“Selain itu, Nesya juga hobi banget baca buku berbau
sejarah. Menurut dia sih, dengan membaca buku sejarah,
bisa menjadikan dia dari seseorang yang tidak tahu
menjadi tahu juga paham dan menghargai sesuatu yang
terjadi pada masanya, walaupun ketika itu mungkin dia
belum lahir”
#15.INT. RUMAH – RUANG KELUARGA - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – NESYA )
NESYA
( mendengarkan musik )
128
ALVIN
V.O
“Gak Cuma itu, Nesya juga suka banget dengerin musik,
salah satu jenis musik favoritnya adalah musik-musik
dari band indie”
#16.INT. RUMAH – DAPUR - SIANG HARI/DAY
( ALVIN – NESYA )
ALVIN
V.O
( Nesya sedang mengupas apel dan langsung memotongnya
lalu menyuapi Alvin potongan apel tersebut )
Ternyata itu hanyalah khayalan Alvin saja. Di saat yang
bersamaan, Nesya langsung menegur Alvin yang sedang
asik mengkhayal dan menawarkan apel yang dikupasnya
tadi. Alvin merasa malu dan menolak lalu langsung
menuju kamarnya.
NESYA
“Vin, mau?”
( Kata Nesya menawarkan Apel )
ALVIN
129
“Hm..gak usah Nes, aku ke kamar dulu ya”
( Jawab Alvin singkat dan langsung menuju kamarnya )
#17.INT. RUMAH – RUANG TAMU - SIANG HARI/DAY
( NESYA – ORANG TUA ALVIN )
Tidak lama kemudian, Mama alvin datang menghampiri
Nesya di dapur.
MAMA ALVIN
“Nes, Alvin mana?” (
Tanya mama alvin )
NESYA
“Tadi ke kamar, tante.. kenapa ya tan?”
( Kata nesya )
MAMA ALVIN
“Tante sama om mau pergi dulu ya Nes”
( Kata mama alvin )
MAMA ALVIN
“Pah, ayo pah, udah jam 2 nih, nanti kesorean”
( Ajak Mama Alvin kepada Papapanya ) PAPA
ALVIN
130
“Yaudah ayuk Mah”
( Jawab Papa Alvin )
MAMA ALVIN
“Nes, Om sama Tante berangkat ya.. kamu jangan lupa
kunci pintunya..Assalamualaikum”
( Pamit Mama Alvin )
NESYA
“Oke tante, walaikumsalam.. hati-hati ya Om Tante”
(Jawab Nesya sambil menuruti perintah orang tua Alvin)
#18.INT. RUMAH – KAMAR - SORE HARI/DAY
( ALVIN )
ALVIN
Alvin menuju kamar untuk bersiap berangkat kerja dan
langsung memakai kemeja kerjanya. Tak lama, Nesya masuk
ke dalam kamar Alvin untuk memakaikan dasi pada kerah
kemeja Alvin. Lalu keduanya berciuman.
Setelah itu dering handphone Alvin berbunyi tanda
panggilan masuk dari Mamanya, suara itu membuat Alvin
tersadar dari khayalannya.
131
MAMA ALVIN
“ALVIN!!! Kamu kemana sih?!! Mama di bawah nih, cepat
bukain pintunya!!”
( suruh Mama Alvin sambil sedikit marah )
ALVIN
“ Iya iya Ma, ma’af Alvin ketiduran”
( Menjawab telpon dari Mamanya )
#19.INT. RUMAH – RUANG TAMU - SORE HARI/DAY
( ALVIN )
Alvin membukakan pintu orang tuanya.
MAMA ALVIN
“Kamu ngapain aja sih dari tadi mama ketuk pintu, terus
manggil-manggil kamu minta bukain pintu, tapi gak ada
yang jawab”
( Mama Alvin menggerutu sambil menuju ruang tamu )
ALVIN
“Yah ma’af Ma.. Pa.. tadi Alvin ketiduran, pas Mama
telfon minta bukain pintu Alvin baru kebangun. Oiya,
Mama sama papa darimana ?”
132
( Jawab Alvin )
PAPA ALVIN
“Tuh nganter Mama belanja”
( Kata Papa Alvin ) MAMA
ALVIN
“Oh iya Mama beliin kamu kemeja nih kyanya cocok buat
kamu”
( Kata Mama Alvin )
ALVIN
“Mana coba aku liat”
( Pinta Alvin )
MAMA ALVIN
“Nih Vin”
( Sambil memberikan bungkusan berisi kemeja kepada
Alvin )
MAMA ALVIN
“Oiya, Nesya kemana? Mama beliin dia gelang nih”
( Tanya Mama Alvin )
133
ALVIN
“Dikamar kayanya Ma.. oiya Ma, ngomong-ngomong Nesya
tuh sodara dari Mama atau Papa sih?”
( Tanya alvin )
MAMA ALVIN
“Jadi, Mamanya Nesya itu adiknya papa kamu, papa kamu
kan 3 bersaudara, Papa, Om Wisnu, sama Tante Lidya. Nah
Nesya tuh anaknya Tante Lidya”
( Kata mama alvin )
ALVIN
“Oh gitu.. jadi aku sama Nesya..hmm.. ga bisa pacaran
dong Ma?”
( Tanya Alvin dengan canggung )
PAPA ALVIN
“Sembarangan kamu! Ya nggak boleh lah vin, Nesya sama
kamu kan sepupu kandung, Nesya itu sepupu dari Papa,
jadi kalo dari Papa itu ga boleh saling jatuh cinta,
apalagi pacaran”
( Jelas Mama Alvin )
134
ALVIN
“Oh gitu”
( Muka Alvin terlihat kecewa )
MAMA ALVIN
“Iyalah, nggak enak juga sama tetangga masa kamu nikah
sama sepupu kamu sendiri sih. Alvin.. Alvin kamu ada-
ada aja si nak“
( Kata Mama Alvin )
ALVIN
“Ii...Iya juga ya mah”
( Sambil terbata-terbata )
PAPA ALVIN
“Kamu suka sama Nesya?”
( Celetuk Papa Alvin )
ALVIN
( Tersenyum canggung )
TAMAT
135
3.4. Proses Kerja Penata kamera
Menurut Leli Achlina (2011 : 33). “Cameramen ; 1) operator kamera ; 2)
orang yang mengoperasikan kamera, membuatnya fokus, dan merekam atau
meliputi subjek dalam frame-frame gambar”. Pada proses kerja penata kamera
seorang kameramen harus memahami teknik pengoperasian kamera, menciptakan
sebuah framing yang menempatkan objek pada komposisi yang baik dalam
mengambil sebuah gambar yang dibutuhkan oleh seorang sutradara. Menurut
Ariatma (2008:76). ”Menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara
dan pengarah visual agar mencapai persesuaian penafsiran untuk mewujudkan
gagasan penulis sekenario dan sutradara dalam bentuk nyata dengan menciptakan
konsep look dan Mood yang disepakati bersama untuk menunjang penceritaan.”
Penulis dan juga sebagai penata kamera dalam sebuah proses kerja penata
kamera perlu berdiskusi dengan sutradara dalam hal menentukan pengambilan
gambar pada kamera agar hasilnya tidak keluar dari naskah dan set yang telah
dibuat untuk mendapatkan hasil yang baik dalam membuat keputusan teknis dan
kreatif. Penata kamera juga harus memiliki ide untuk bisa menambahkan sebuah
masukan untuk sebuah pengadeganan yang akan dilakukan sutradara. Untuk
mencapai look dan mood penulis disini menekankan bahwa pencapaian mood
akan lebih difokuskan pada elemen komposisi type of shot, angel, gerak kamera.
Sementara pencapaian look akan dimaksimalkan melalui tata cahaya dan warna.
3.4.1. Pra Produksi
Dalam proses pra produksi merupakan tahapan yang menentukan sebuah
hasil gambar yang baik. Menurut Leli Achlina (2011 : 133). “Preproduction
136
proses perencanaan dan persiapan sebelum produksi di lapangan atau di studio”.
Saat pra produksi seorang kameramen menentukan pengambilan gambar dengan
semua aspek teknik dari segi sudut pengambilan gambar, shoot size, blocking
camera, sampai pergerakan gambar. Dan dalam tahapan ini penata kamera
sebagai penulis harus menyiapkan beberapa persiapan teknis maupun non teknis.
Dengan terjalannya semua ini diharapkan proses pengambilan gambar dapat
berjalan dengan baik dalam membuat keputusan teknis dan kreatif.
3.4.2. Produksi
Penulis sebagai penata kamera adalah orang yang bertanggung jawab dalam
memvisualkan dan menciptakan gambar dari sebuah skenario, yang tentu saja
dengan tetap berkomunikasi dengan seorang sutradara/director dengan sesuai
arahannya. Menurut Ariatma dkk, (2008 : 83). “Melaksanakan perekaman visual
secara teknis sesuai arahan PF ( Pengarah Fotografi) baik dalam hal komposisi,
sudut pengambilan, gerak kamera dengan segala perubahannya”.
Pada saat produksi penata kamera juga dibantu sutradara untuk
mendapatkan gambar yang sesuai dengan storyboard, shot list, dan blocking
camera yang telah dibuat. Selain itu seorang kameramen harus memastikan bahwa
tidak ada kesalahan saat ia mengambil gambar, harus memastikan bahwa ia
mengambil gambar yang tajam (fokus), komposisi gambar (framing) yang tepat,
pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai dan menjaga kontinuiti visual.
Agar pergerakan kamera lebih smooth penulis sebagai kameramen menggunakan
slider, DJI Ronin untuk mendapatkan hasil yang baik dalam melakukan
pergerakan kamera.
137
3.4.3. Pasca Produksi
Pada pasca produksi penulis harus membantu dalam hal penyunting
gambar dan bertanggung jawab atas karya yang di hasilkan saat produksi tujuan
untuk mempermudah seorang Editor untuk memproses hasil akhir. Menurut
Nugroho (2014: 101). “Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada
tahapan terakhir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun
beberapa kamera”.
Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting
yang sudah dilaksanakan sebelumnya, kesalahan pada waktu shooting sebagian
mungkin diselesaikan pada tahap ini. Untuk memudahkan editor dalam bekerja,
setelah pengambilan gambar, penulis membuat camera report yang berisi tentang
semua keterangan camera report lengkap dengan keterangannya agar
memudahkan seorang editor dalam penyuntingan gambar. Penata kamera juga
ikut melakukan penyuntingan suara maupun gambar selain itu membantu
mengevaluasian program yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan,
jika ternyata terdapat kekurangan.
3.4.4. Peran dan Tanggung jawab Penata Kamera
Tugas dan tanggung jawab dari departemen kamera tentu tidak jauh-jauh
dari kamera itu sendiri. Menurut Leli Achlina (2011 : 33). “First Cameraman
sering disebut sebagai penata fotografi (director of photography) atau kepala
kamerawan bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan
juga pencahayaan dalam suatu adegan”.
138
Seorang kameramen secara umum mempunyai tugas dan tanggung jawab
Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana produksi,
mempelajari naskah, memilih peralatan kamera serta penunjangnya, bekerjasama
dengan sutradara dalam membuat shoot list dan blocking kamera, mempersiapkan
alat-alat dan mengecek kembali perlengkapan apa saja yang akan di butuhkan
pada saat produksi, seperti kamera video, tripod, slider kamera, dan lainnya dalam
kondisi baik. Penulis dan sutradara bekerja sama dalam hal mengvisualisasikan
naskah kedalam audio visual (AV), agar hasil adegan yang dibuat tidak keluar
dari naskah yang telah dibuat. Selain itu penulis dan sutradara membuat blocking
kamera, dan kamera report, untuk menjadi panduan dalam pengambilan gambar
dan mempermudah saat proses syuting berlangsung. Penata kamera sangat
bertanggung jawab dalam hal pengambilan gambar dan mengikutti blocking
kamera dan shot list yang sudah dibuat agar gambar yang dihasilkan sesuai arah
sutradara dan pra produksi. Penulis juga bertanggung jawab dalam hal komposisi
pengambilan gambar dan pergerakan kamera dengan sempurna. Penulis juga
harus membantu peran sutradara untuk mengatur blocking camera dan tata letak
cahaya yang akan digunakan dalam sebuah produksi.
3.4.5. Poses Penciptaan Karya
a. Konsep kreatif
Penulis sebagai penata kamera memiliki konsep kreatif di film ”IKATAN”
yang genre Drama Romance ini penulis mempersembahkan slow motion yang
hadir di beberapa scene di film bergenre Drama Romance ini, dengan tujuan
memberikan efek dramatis pada film ini.
139
b. Konsep Produksi
Dalam drama televisi ini penata kamera mendiskusikan pengambilan gambar
kepada sutradara, penata cahaya, penata artistik, dan editor agar mendapatkan
gambar sesuai dengan yang dibutuhkan di film ini.
1. Angle kamera objektif
Angle ini menempatkan kamera dari sudut penonton yang tersembunyi. Angle
ini melihat dari sudut pandang penonton dan tidak dari sudut pandang pemain
tertentu sehingga kamera angle objektif tidak mewakili siapa pun.
2. Komposisi gambar
Komposisi adalah penataan elemen-elemen gambar dalam sebuah frame.
Elemen-elemen ini yang mencakup bentuk, garis,warna, terang dan gelap.
a. Golden Mean
Apabila layar dibagi menjadi tiga bagian baik secara horizontal dan
vertical, maka di keempat titik pertemuan dari garis-garis tersebut
menjadi area yang cocok untuk menempatkan elemen yang menjadi
pusat perhatian.
b. Looking Room
Teknik pengambilan gambar dengan memberikan ruang kosong pada
objek yang melihat kesuatu arah.
c. Aerial Shot
Teknik pengambilan daratan dari udara dengan meletakan posisi
kamera pada pesawat udara. Fungsi pengambilan gambar ini untuk
melihat suasana dibawah daratan secara menyeluruh dan leluasa.
140
d. Kamera Movement (Pergerakan Kamera)
Gerakan kamera sangat penting untuk dilakukan oleh penata kamera.
Suasana kedinamisan gambar dan dimensi yang dapat terkesan tiga
dimensi dapat tercipta dengan menggunakan teknik ini.
c. Konsep Teknis
Pada perancangan drama televisi yang berjudul “IKATAN” ini penata kamera
menggunakan kamera Canon C300 hal ini dikarenakan memiliki ”Dynamic
Range” yang baik dan canon sendiri mendesign kamera ini untuk sinema/motion,
dan Canon C300 memiliki picture style C8 : cinema yang cenderung warnanya
flat berguna untuk memudahkan editor untuk colour grading pada film drama ini.
Dalam proses pembuatan drama televisi ini penata kamera membutuhkan alat
bantu lainya seperti Dji Ronin, Dji Osmo dan slider untuk meminimalisir getaran
pada saat pengambilan gambar yang dibutuhkan.
3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusinya
Beberapa kendala yang terjadi pada saat produksi yang menghambat
terjadinya proses produksi. yaitu :
a. Kendala : Hujan saat pengambilan gambar di luar ruangan.
Solusi : Penulis dan sutradara mendiskusikan kembali kepada seluruh difisi untuk
mengganti waktu pengambilan gambar pada scene tersebut.
141
b. Kendala : Monitor LCD 5 inch port adaptornya kurang baik, sehingga saat
tersentuh dan bergeser kabelnya layarnya mati, sehingga banyak memakan
waktu ketika dalam kondisi seperti ini.
Solusi : Kabel LCD di lem ke body kamera agar tidak mudah goyang dan
tersentuh.
c. Kendala : Genset pada saat shooting mengalami kerusakan pada kabel dan
busi.
Solusi : Mencoba memperbaiki kerusakan yang terjadi pada genset agar dapat
digunakan kembali.
d. Kendala : Monitor LCD 14 inch AC Adapternya rusak, sehingga sempat
mengganggu proses produksi.
Solusi : Sebagian crew keluar untuk mencari penggantinya.
142
3.4.7. Lembar Kerja Kameramen
Konsep Penata Kamera
Camera Report
Blocking Camera
Spesifikasi Alat
143
Konsep Penata Kamera
Dalam produksi drama televisi “IKATAN” penulis bertanggung jawab
sebagai penata kamera Pada tahap pra produksi, penulis harus mendiskusikan
sudut pengambilan kamera bersama Produser, Sutradara dan Penulis Naskah agar
mendapat sudut pengambilan yang paling baik di dalam produksi drama televisi
“IKATAN”, mendampingi sutradara pada saat mencari lokasi lalu mengambil
gambar lokasi untuk menentukan posisi blocking kamera serta pilihan sudut
pengambilan gambar. Konsep yang dibuat dalam film ini lebih menekankan
kepada hal yang bersifat natural dengan look dan mood yang wajar tidak ada hal
yang berlebihan dari segi pengambilan gambar, teknis, angel, kamera, komposisi
gambar, warna, camera movement, hingga pencahayaan lighting.
Selanjutnya, pada tahap produksi, penulis melakukan pengambilan gambar
sesuai blocking kamera, Camera Angel, dan Camera Movement yang sudah
dibuat saat pra produksi dan bertanggung jawab atas keseluruhan peralatan
kamera. sehingga konsep awal yang sudah dibuat saat pra produksi dapat tercapai.
Ketika pasca produksi, penulis mendampingi editor dalam melihat hasil
pengambilan gambar saat produksi di lapangan dengan acuan Camera Report
yang telah penulis buat, mengikuti setiap tahap editing bersama editor guna
mengetahui kebutuhan gambar, warna, letak shot dan shot pilihan yang diinginkan
dalam scenario.
CAMERA REPORT
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Penata Kamera : Lantip Putera Hamarto
Tabel III.25
144
SCENE
SHO
T
VISUAL TAKE
DIRECTION
AUDIO
NOTE SHOT SIZE MOVE ANGLE
SCENE I
1 1 Black Screen Jatuh cinta
tidak pernah
ada dalam
rencana
manusia,
karena kita
tidak pernah
memilih akan
jatuh cinta
pada siapa.
Berbicara
tentang
perasaan
tentu sangat
rumit ,
selalu ada
yang seperti
lautan. Kita
tenggelam,
merasa
nyaman dan
ingin
tinggal,
namun sayang
kita bukan
ikan ataupun
karang
1 2 Medium Shot Track
Right
Eye Level 2 Alfin memakai baju Contohnya
gue, nama
gue Alvin
Putra
Wijaya.
1 C 2 OK
1 3 Close Up Still Eye Level 2 Bingkai foto keluarga Gue anak
tunggal di
keluarga
gue. Umur
gue 23 tahun
1 C 2 OK
1 4 Establish Pan Right Eye Level 5 Gambar
Gedung
Sketsa Gue kerja di
salah satu
perusahaan
swasta di
Jakarta
4 C 5 OK
1 5 Establish Pan Right Eye Level 5 Gambar Gedung
Sketsa 4 C 5 OK
1 6 Knee Shot Track Right
Eye Level 10 Merapihkan koleksinya
kain Ini Mama,
namanya
9 C 10 OK
145
Ambar
Lestari,
perempuan
yang paling
cantik
sedunia buat
gue. Nah,
kalau ini
Papa,
namanya
Sofyan
Wijaya laki-
laki paling
tegas yang
gue kenal.
1 7 Long Shot Still Eye Level 4 Kumpul dengan keluarga diruang
tamu
Kita
sekeluarga
selalu
berkumpul di
saat hari
libur.
Biasanya
cuman ada
gue, Mama
dan Papa di
ruang
keluarga.
3 C 4 OK
146
SCENE 2
2 1 Extreme Long
Shot
Track In High
Angle
1 Establish Jakarta tapi hari
ini sepupu
gue mau
dateng
1 OK
2 2 Extreme Long
Shot
Track
Right
Eye Level 1 Establish Jakarta 1 OK
2 3 Extreme Long
Shot
Track Left Eye Level 1 Establish Jakarta 1 OK
2 4 Close Up Still Low
Angel
Nesya didalam mobil namanya
Nesya Nindya
2 5 Long Shot Still Eye Level 1 Establish Jakarta Nesya datang
ke Jakarta
tujuannya
mau kerja
1 OK
SCENE 3
3 1 Long Shot Still Eye Level 2 Nesya sampai
dirumah Alvin
dan tinggal
di rumah gue
untuk
beberapa
waktu
1 C 2 OK
147
3 2 Long Shot Still Eye Level 1 1 OK
3 3 Medium Close
Up
Pan Right Eye Level 3 Nesya turun dari
mobil
2 C 3 OK
SCENE 4
4 1 Long Shot Track
Right
Eye Level 2 Alvin dan keluarganya lagi
diruang tamu
(ketukan
Pintu)
Tok...tok...
tok
1 C 2 OK
4 2 Medium Shot Still Eye Level 1 Mama Alvin Nah, itu
kayaknya
Nesya deh,
sebentar ya
Mama bukain
pintu dulu
1 OK
4 3 Medium Shot Still Eye Level 4 Alvin iya Ma 3 C 4 OK
SCENE 5
5 1 Long Shot Still Eye Level 4 Mama Alvin buka
pintu
Mama Alvin :
Assalamualai
kum,
Walaikumsala
m, eh Nesya,
ya ampun
udah lama ya
3 C 4 OK
148
kita gak
ketemu, Kamu
makin cantik
aja..
Nesya : Iya
makasih
Tante..
Mama Alvin :
ayuk Nesya
masuk, di
dalam Om dan
Alvin sudah
nunggu loh
SCENE 6
6 1 Medium Close
Up
Follow Eye Level 8 Nesya berjalan ke
dalam rumah
- 7 C 8 OK
6 2 Medium Close
Up
Track In Eye Level 2 Alvin terpana melihat
nesya
1 C 2 OK
6 3 Medium Close
Up
Follow Low
Angle
7 Nesya bersalaman
dengan papa alvin
(ibu alvin
membuyarkan
lamunan alvin)
Alvin, kok
bengong?
ini Nesya,
kamu masih
ingat kan ?
6 C 7 OK
149
6 4 Medium Close
Up
Tilt Up Eye Level 7 Alvin tersadar dan
kaget
Hmmm...i...i
ya inget kok
ma.
Alvin : Apa
kabar nes?
6 C 7 OK
6 Long Shot Still Eye Level 3 Nesya : baik
vin
2 C 3 OK
6 5 Medium Shot Still Eye Level 8 Mama Alvin :
Yaudah Nes,
kamu
istirahat
dulu sana,
kamar kamu
sebelah sana
ya
Nesya : Iya
Tante.. mari
Vin, Om
7 C 8 OK
6 6 Medium Close
Up
Still Eye Level 3 Expresi papah
alvin
Iya nesya 2 C 3 OK
6 10 Medium Close
Up
Pan Left Point Of
View
3 Wajah nesya 2 C 3 OK
150
6 11 Close Up Track
Right
Eye Level 5 Expresi Alvin 4 C 5 OK
SCENE 7
7 1 Close Up Still Eye Level Establish Jam
7 2 Long Shot Track In Eye Level 6 Sarapan Pagi, papah
baca koran.. mama
anter kopi
5 C 6 OK
7 3 Medium Shot Follow Eye Level 2 mama anter kopi Ni pah kopinya 1 C 2 OK
7 4 Close Up Still Eye Level 3 Detail mama alvin
kasih Kopi
2 C 3 OK
7 5 Medium Shot Follow Eye Level 1 Mamah alvin duduk Selamat pagi
nesya
1 OK
7 6 Knee Shot Still Eye Level 5 Nesya menyapa
Alvin ikut sarapan
Nesya :
Selamat pagi
juga tante,
om
4 C 5 OK
7 7 Medium Shot Follow Eye Level 1 Mamah alvin menyuruh nesya
makan
Mama Alvin :
Dimakan dulu
sarapanya
1 OK
151
nesya
7 8 Long Shot Still Eye Level 1 Alvin datang Pagi Semua 1 OK
7 9 Medium Shot Still Eye Level 5 Papah Alvin Oh iya vin,
gimana
kerjaan kamu
dikantor
4 C 5 OK
7 10 Long Shot Still Eye Level 1 Alvin menjawab Alvin :
Alhamdulilah
bulan ini
alvin dapet
2 project
Papah alvin
: Oh iyaa,
kamu
terakhir
kejakarta
kapan nesya?
Nesya :
Terakhir sd
kelas 5 om
1 OK
7 11 Medium Shot Still Eye Level 2 Mamah alvin menyuruh alvin
untuk mengajak
Mama alvin :
Nah vin<
abis ini
1 C 2 OK
152
nesya jalan jalan kamu anter
nesya jalan jalan gih,
(Shot Expresi Alvin) siapa tau nesya mau liat liat jakarta.. kan udah lama juga nesya ga ke jakarta.. iya kan nes?
7 12 Medium Shot Still Eye Level 2 Expresi Alvin 1 C 2 OK
7 13 Medium Shot Still Eye Level 1 Papa alvin menegaskan
Papa Alvin :
Iya siapa
tau nesya
mau liat
liat
jakarta, kan
udah lama
juga nesya
ga kejakarta
1 OK
7 14 Medium Shot Still Eye Level 1 Nesya menjawab Nesya :
Iya boleh
om, tante
1 OK
153
7 15 Medium Shot Still Eye Level 1 Alvin mengiyakan Alvin :
Yaudah nanti
aku ajak
keliling
jakarta deh
1 OK
7 16 Long Shot Still Eye Level 1 Nesya dan Alvin siap
siap
Nesya :
Sebentar ya
vin, gua
ganti baju
dulu
Alvin :
Iya nes,
nanti gua
tunggu
didepan ya
1 OK
SCENE 8
8 1 Establish Still Eye Level 1 Rumah alvin 1 OK
8 2 Knee Shot Still Eye Level 1 Alvin menunggu
nesya
1 OK
8 3 Close Up Tilt Down Eye Level 2 Detail langkah kaki
nesya
1 C 2 OK
154
8 4 Medium Close
Up
Track Out Low
Angel
18 Nesya turun tangga 17 C 18 OK
8 5 Close Up Track In Eye Level 6 Alvin melihat nesya 5 C 6 OK
8 6 Medium Shot Track Out Low
Angel
1 Nesya turun 1 OK
8 7 Medium Close
Up
Still High
Angel
2 Alvin Terpana 1 C 2 OK
8 8 Medium Shot Still Eye Level 9 Nesya bertanya ke
alvin Nesya :
Ayo vin kita
berangkat?
8 C 9 OK
8 9 OTS Still Eye Level 2 Alvin menjawab Alvin :
yuuk
1 C 2 OK
SCENE 9
9 1 Establish Still Eye Level 1 Matahari pagi 1 OK
9 2 Knee Shot Still Low
Angel
2 Alvin memandang
nesya dari jendela
1 C 2 OK
9 3 Long Shot Still Point Of
View
1 Nesya sedang
mengikat sepatu
1 OK
155
9 4 Close Up Still Eye Level 1 Tali sepatu 1 OK
9 5 Long Shot Still Eye Level 2 Nesya berdiri
mengikat rambut
1 C 2 OK
9 6 Close Up Still Eye Level 5 Nesya menguncir
rambut
Cewek yang
lagi nguncir
rambutnya
itu
Kecantikanya
nambah 100
kali lipat
4 C 5 OK
9 7 Knee Shot Still Eye Level 1 Alvin memandang
nesya
Menurut gue,
pesona
cantik
wajahnya
jadi
1 OK
9 8 Close Up Still Eye Level 1 Nesya menguncir
rambut
kelihatan
lebih jelas
1 OK
9 9 Extreme Close
UP
Tilt Down Eye Level 10 Detail mata dan
senyum nesya
Nesya memandag
ke arah alvin
Dia punya
tatapan yang
ekspresif
dan senyum
manis
9 C 10 OK
9 10 Medium Close
Up
Still Eye Level 1 Nesya melambaikan
tangan ke alvin
1 OK
9 11 Long Shot Still Eye Level 1 Nesya melambaikan
tangan ke alvin
1 OK
156
9 12 Medium Shot Still Low
Angel
1 Alvin senyum ke
nesya
Senyumnya
itu yang
bikin hati
gue adem
1 OK
SCENE 10
10 1 Close Up Still Eye Level 2 Mama Alvin
memotong sayuran
1 C 2 OK
10 2 Long Shot Track In Eye Level 5 Mama Alvin
memotong sayuran,
nesya menghampiri
Nesya : Sini
tante, biar
aku bantu
Mama Alvin :
Eh gak usah
Nes, biar
Tante aja
4 C 5 OK
10 3 Medium Shot Still Eye Level 2 Nesya membantu
memotong sayuran
Alvin datang
mengambil minum
Nesya : Gak
apa-apa kok
Tante
Mama Alvin :
Yaudah, kamu
potongin
wortel aja
1 C 2 OK
10 4 Close Up Still Eye Level 1 Detail nesya
memotong wortel
1 OK
10 5 Medium Shot Pan Left,
Pan Right
Eye Level 7 Alvin mengambil
gelas
Alvin :
Selamat pagi
semua
6 C 7 OK
157
Nesya dan
mamah : Pagi
juga
10 6 Medium Shot Still Eye Level 3 Alvin mengejek
nesya Alvin :
Emangnya
kamu bisa
masak nes?
2 C 3 OK
10 7 Medium Close
Up
Still,
Selective
fokus
Eye Level 1 Nesya menjawab Nesya : Bisa
dong klo
Cuma motong
motong aja
sih haha
Alvin :
Ternyata
Nesya gak
cuman
cantik, dia
rajin dan
baik,
1 OK
10 8 Close Up Still Eye Level 1 Detail potongan
wortel
Alvin :
pinter masak
pula,
1 OK
10 9 Close Up Still Eye Level 2 Nesya merapihkan
rambut
Alvin :
semua
kriteria
cewek idaman
gue ada di
Nesya
1 C 2 OK
158
10 10 Medium Shot Still Eye Level 1 Alvin menatap nesya Alvin :
fix gue
jatuh cinta!
1 OK
SCENE 11
11 1 Medium Shot Track
Right
Eye Level 3 Terlihat Nesya
sedang didepan
laptop
2 C 3 OK
11 2 Medium Shot Still Eye Level 1 Nesya sedang
didepan laptop
1 OK
11 3 Close Up Still Eye Level 6 Nesya Sedang
Mengetik
5 C 6 OK
11 4 Close Up Still Eye Level 3 Layar Laptop 2 C 3 OK
11 5 Long Shot Track In Eye Level 4 Nesya sedang
didepan laptop
3 C 4 OK
SCENE 12
12 1 Long Shot Still Point Of
View
2 Nesya berolahraga 1 C 2 OK
SCENE 13
13 1 Long Shot Still Point Of
View
2 Nesya menyiapkan
sarapan
1 C 2 OK
SCENE 14
14 1 Long Shot Still Point Of
View
3 Nesya membaca
buku
2 C 3 OK
159
14 2 Close Up Still Eye Level 1 Expresi nesya 1 OK
14 3 Close Up Still Eye Level 1 Buku sejarah 1 OK
14 4 Establish Still Eye Level 3 Buku Buku 2 C 3 OK
SCENE 15
15 1 Long Shot Still Eye Level 1 Nesya duduk
dibangku
1 OK
15 2 Extreme Close
Up
Still Eye Level 2 Nesya memakai
earphone
1 C 2 OK
15 3 Close Up Still Eye Level 3 Hp nesya 2 C 3 OK
15 4 Long Shot Still Eye Level 1 Nesya mendengarkan
music
1 OK
SCENE 16
16 1 Close Up Still Eye Level 4 Potongan Apel 3 C 4 OK
16 2 Medium Shot Still Eye Level 2 Nesya memotong
apel
Alvin datang
mengambil minum
1 C 2 OK
16 3 Medium Close
Up
Still Eye Level 1 Alvin minum sambil
melihat nesya
1 OK
160
16 4 Medium Shot Still Eye Level 8 Nesya menyuapi
alvin apel
7 C 8 OK
16 5 Medium Close
Up
Still Point Of
View
3 Nesya menyuapi
Apel
Nesya menyadarkan
Alvin
2 C 3 OK
16 6 Medium Close
Up
Still Eye Level 2 Alvin tersadar dan
langsung pergi
Dan nesya pun pergi
keruang tamu
Nesya :
Vin mau?
Alvin :
Ga nes, gua
kekamar dulu
ya
1 C 2 OK
SCENE 17
17 1 Long Shot Still Eye Level 11 Nesya sedang
memakan apel
Ibu Alvin dan papa
datang
MAMA ALVIN
“Nes, Alvin
mana?”
( Tanya mama
alvin )
10 C 11 OK
17 2 Medium Close
Up
Still Eye Level 1 Nesya menjawab NESYA
“Tadi ke
1 OK
161
kamar,
tante..
kenapa ya
tan?”
( Kata nesya
)
17 3 Medium Shot Still Eye Level 2 Mama Alvin pamit
pergi
MAMA ALVIN
“Tante sama
om mau pergi
dulu ya Nes”
1 C 2 OK
17 4 Long Shot Still Eye Level 1 MAMA ALVIN
“ayo pah,
udah jam 2
nih, nanti
1 OK
162
kesorean”
PAPA ALVIN
“Yaudah ayuk
Mah”
17 5 Medium Shot Still Eye Level 1 MAMA ALVIN
“Nes, Om
sama Tante
berangkat
ya.. kamu
jangan lupa
kunci
pintunya..As
salamualaiku
m”
1 OK
163
17 6 Long Shot Still Eye Level 1 MAMA ALVIN
kamu jangan
lupa kunci
pintunya..As
salamualaiku
1 OK
17 7 Medium Close
Up
Still Eye Level 1 NESYA
“Oke tante,
walaikumsala
m.. hati-
hati ya Om
Tante”
1 OK
SCENE 18
18 1 Knee Shot Pan right Eye Level 2 Alvin masuk kamar 1 C 2 OK
18 2 Close Up Still Eye Level 2 Detail kemeja 1 C 2 OK
164
18 3 Medium Shot Still Eye Level 2 Alvin memakai
kemeja
1 C 2 OK
18 4 Knee Shot Still Eye Level 4 Alvin memakai kemeja dan nesya
masuk kamar
3 C 4 OK
18 5 Over The
Shoulder
Still Eye Level 1 Expresi Alvin, Nesya
memakaikan dasi
1 OK
18 6 Over The
Shoulder
Still Eye Level 6 Expresi Nesya 5 C 6 OK
18 7 Medium Close
Up
Still Eye Level 4 Nesya dan Alvin
hampir berciuman
3 C 4 OK
18 8 Establish Still Eye Level 2 Hp berdering
menyadarkan alvin dari mimpinya
1 C 2 OK
18 9 Long Shot Still Eye Level 1 Alvin mengangkat
HP nya
1 OK
18 10 Medium Close
Up
Still Eye Level 4 Alvin berbicara
dengan mama nya
Mama Alvin :
Alvin kamu
kemana si!!
Mamah
dibawah nih,
cepet bukain
pintunya!!
Alvin : Iya
iya Ma, maaf
alvin
ketiduran
3 C 4 OK
165
18 11 Close Up Still Eye Level 4 Alvin Menaruh HP 3 C
4 OK
18 12 Medium Shot Still Eye Level 3 Alvin out frame 2 C 3 OK
SCENE 19
19 1 Long Shot Still, Pan Eye Level 3 Alvin membukakan Mama Alvin 2 C Right pintu 3 OK :“Kamu
ngapain aja
sih dari
tadi mama
ketuk pintu,
terus
manggil-
manggil kamu
minta bukain
pintu, tapi
gak ada yang
166
jawab”
( Mama Alvin
menggerutu
sambil
menuju ruang
tamu )
ALVIN
“Yah ma’af
Ma.. Pa..
tadi Alvin
ketiduran,
pas Mama
telfon minta
bukain pintu
Alvin baru
167
kebangun.
Oiya, Mama
sama papa
darimana ?”
( Jawab
Alvin )
19 2 Over The
Shoulder
Still Eye Level 2 Papa alvin menjawab PAPA ALVIN
“Tuh nganter Mama
belanja”
1 C 2 OK
19 3 Long Shot Still Eye Level 2 Mama alvin
memberikan kemeja
MAMA ALVIN
“Oh iya
Mama beliin
kamu kemeja
nih kyanya
1 C 2 OK
168
cocok buat
kamu
19 4 Medium Shot Still Eye Level 1 Alvin mengambil
kemejanya
ALVIN
“Mana coba
aku liat”
1 OK
19 5 Long Shot Still Eye Level 2 Mama Alvin MAMA ALVIN
“Oiya, Nesya
kemana? Mama
beliin dia
gelang nih”
( Tanya Mama
Alvin )
1 C 2 OK
19 6 Medium Shot Still Eye Level 1 ALVIN
“Dikamar
1 OK
169
kayanya Ma..
oiya Ma,
ngomong-
ngomong
Nesya tuh
sodara dari
Mama atau
Papa sih?
19 7 Medium Close
Up
Still Eye Level 3 MAMA ALVIN
“Jadi,
Mamanya
Nesya itu
adiknya papa
kamu, papa
kamu kan 3
bersaudara,.
2 C 3 OK
19 8 Medium Close
Up
Still Eye Level 1 Expresi Papa Alvin Mama Nesya :
Papa, Om
1 OK
170
Wisnu, sama
Tante Lidya
19 9 Medium Shot Still Eye Level 1 Mama Alvin :
Nah Nesya
tuh anaknya
Tante Lidya
1 OK
19 10 Medium Shot Still Eye Level 1 Alvin berbicara ALVIN
“Oh gitu..
jadi aku
sama
Nesya..hmm..
ga bisa
pacaran dong
Ma?
1 OK
171
19 11 Medium Shot Still Eye Level 2 Expresi mama dan
papa
1 C 2 OK
19 12 Over The
Shoulder
Still Eye Level 4 Papa Alvin Papa Alvin :
Sembarangan
kamu!
3 C 4 OK
19 13 Medium Shot Still Eye Level 4 Mama Alvin
menenangkan
Mama Alvin :
Ya nggak
boleh lah
vin, nesya
sama kamu
kan sepupu
kandung
3 C 4 OK
19 14 Close Up Still Eye Level 2 Papa Alvin Menjelaskan
Papa Alvin :
nesya itu
sepupu dari
1 C 2 OK
172
Papa,
19 15 Close Up Still Eye Level 1 Expresi Alvin Papa Alvin :
jadi kalo
dari Papa
itu
1 OK
19 16 Close Up Still Eye Level 1 Papa Alvin Menjelaskan
Papa Alvin :
ga boleh
saling jatuh
cinta,
apalagi
pacaran
1 OK
19 17 Close Up Still Eye Level 1 Alvin menjawab ALVIN
“Oh gitu”
1 OK
173
19 18 Long Shot Still Eye Level 3 Mama Alvin
Menjelaskan
MAMA ALVIN
“Iyalah,
nggak enak
juga sama
tetangga
masa kamu
nikah sama
sepupu kamu
sendiri sih.
2 C 3 OK
19 19 Medium Shot Still Eye Level 1 Mama Alvin
Menjelaskan
Mama Alvin :
Alvin..
Alvin kamu
ada-ada aja
si nak
1 OK
174
19 20 Close Up Still Eye Level 1 ALVIN
“Ii...Iya
juga ya mah”
1 OK
19 21 Close Up Still Eye Level 3 Papa Alvin menegaskan
PAPA ALVIN
“Kamu suka
sama Nesya?”
2 C 3 OK
19 22 Close Up Still Eye Level 2 Expresi Nesya 1 C 2 OK
175
BLOCKING CAMERA
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Penata Kamera : Lantip Putera H
Scene 1
Gambar III.24 Blocking Camera Scene 1 Gambar III.25 Bloking Camera Scene 1
Gambar III.26 Bloking Camera Scene 1
176
Scene 2
Gambar III.27 Bloking Camera Scene 2 Gambar III.28 Bloking Camera Scene 2
Gambar III.29 Bloking Camera Scene 2 Gambar III.30 Bloking Camera Scene 2
177
Scene 3 Scene 4
Gambar III.31 Bloking Camera Scene 3 Gambar III.32 Bloking Camera Scene 4
Scene 5 Scene 6
Gambar III.33 Bloking Camera Scene 5 Gambar III.34 Bloking Camera Scene 6
178
Scene 7 Scene 8
Gambar III.35 Bloking Camera Scene 7 Gambar III.36 Bloking Camera Scene 8
Scene 9 Scene 10
Gambar III.37 Bloking Camera Scene 9 Gambar III.38 Bloking Camera Scene 10
179
Scene 11 Scene 12
Gambar III.39 Bloking Camera Scene 11 Gambar III.40 Bloking Camera Scene 12
Scene 13 Scene 14
Gambar III.41 Bloking Camera Scene 13 Gambar III.42 Bloking Camera Scene 14
180
Scene 15 Scene 16
Gambar III.43 Bloking Camera Scene 15 Gambar III.44 Bloking Camera Scene 16
Scene 17 Scene 18
Gambar III.45 Bloking Camera Scene 17 Gambar III.46 Bloking Camera Scene 18
181
Scene 19
Gambar III.47 Bloking Camera Scene 19
182
183
1. Spesifikasi kamera
Gambar III.48 Camera Canon
C300 1
Shape : Horizontal
Total Pixel : Approx. 9.84 megapixels
LCD Monitor : 4inch
Recording Media : SD Card, SDHC Card, SDXC Card
Finder : ya
Tipe Baterai : BP-9 Series
Optical Sensor Type / Size : CMOS (single-panel), equivalent to Super 35mm
Valid Pixel : Approx. 8.29 megapixels
Resolusi : 1920x1080 - Full HD
1280x720 – HD
1440x1080 – HD
Koneksi : HDMI
Berat : Approx. 6.0lb. (2700g) includes the grip
Monitor unit, Handle Unit, BP-955, 2x CF cards
Dimensi (WxHxD) : Body + Thumb Rest
Approx. 5.2 x 7.0 x 6.7in. (133 x 179 x 171mm)
Body + Grip
Approx. 6.9 x 7.0 x 6.7in. (174 x 179 x 171mm)
Body + Monitor Unit
Approx. 7.3 x 9.8 x 7.4in. (185 x 249 x 187mm)
Body + Handle Unit + Monitor Unit
Approx. 7.3 x 11.2 x 11.9in. (185 x 284 x 301mm)
184
3.5. Proses Kerja Penata Cahaya
Dalam produksi drama televisi IKATAN penulis bertanggung jawab sebagai
penata cahaya, menurut Purba (2013:53) “penata cahaya adalah orang yang
bertugas merencanakan pengaturan cahaya-cahaya yang berasal dari beberapa
sumber terhadap orang-orang atau suatu dekorasi yang lain sehingga merupakan
satu-kesatuan yang mendukung dan memenuhi persyaratan teknis, artistik, dan
dramatik.”
Menurut sarwo nugroho (2014:142) “penata cahaya yang baik untuk drama
televisi adalah agar dapat menghasilkan gambar yang menarik sesuai dengan
tuntutan naskah serta rencana produksinya. Dengan demikian, penata cahaya
(lighting operator) dituntut untuk terus mengembagkan daya reka dan daya
ciptanya.”
Sedangkan penulis menyimpulkan bahwa penata cahaya adalah orang yang
mengatur dan bertanggung jawab atas pencahayaan yang ada pada film ini, yang
di mana dimulai dengan tahap pra produksi sampai pasca produksi. Tata cahaya
adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan
agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga
penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu
kejadian yang dipertunjukkan dalam sebuah film (mise en scene). Seperti halnya
mata manusia, kamera membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi
secara efektif. Dengan pencahayaan, penonton akan bisa melihat seperti apa
bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan
lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi. Sesuai yang sudah dijelaskan
185
diatas, peranan cahaya amat sangat penting, atau bisa dibilang inti sebuah visual.
Dengan adanya cahaya kita bisa mewujudkan keinginan sang Sutradara dan kita
dapat memvisualkan cerita yang sudah dibuat oleh sang penulis naskah.
3.5.1. Pra Produksi
Menurut Sarwo Nugroho (2014:107) mengemukakan “Ditahap pra produksi
ini penata cahaya memahami dan mendalami naskah yang akan diproduksikan,
mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi dan
mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara. Tidak lupa membuat
konsep pencahayaan dan blocking lighting yang tepat sesuai dengan yang tertera
pada naskah, melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran
penempatan pencahayaan yang tepat dan mendata keperluan peralatan teknis yang
dibutuhkan pada saat produksi.”
Berdasarakan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata
cahaya haruslah memahami naskah dan mengadakan rapat dengan sutradara dan
kameramen agar mengerti apa saja kebutuhan pencahaayaan yang nantinya akan
dipakai. Setelah penulis membaca naskah, penulis mendapat gambaran untuk
menggunakan lighting HMI 575, Kinoflo, Redhead, dan beberapa LED, penulis
juga akan memastikan apakah sesuai dengan kemauan kameramen. Penulis juga
membuat konsep dan menentukan cahaya seperti apa yang diinginkan, baik
penentuan cahaya indoor ataupun outdoor.
186
3.5.2. Produksi
“Yang dimaksud dengan produksi ialah pelaksanaan pengubahan bentuk
naskah menjadi bentuk visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi
drama televisi. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk kelengkapan
pencahayaan, mengoperasikan perlengkapan peralatan lighting dengan baik dan
benar sesuai dengan blocking lighting yang telah dibuat pada saat pra produksi
agar didapat hasil yang memuaskan.” Sarwo Nugroho (2014:108).
Berdasarakan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata
cahaya harus dapat mengoperasikan peralatan lighting yang dibutuhkan dengan
sebaik-baiknya dan juga menempatkan lighting pada posisi blocking yang telah
dibuat, dan tetap mengikuti keinginan Sutradara dan Kameramen agar
mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal. Penulis juga tidak lupa melakukan
komunikasi dengan crew teknis yang lainnya agar tidak ada kesalah pahaman
pada saat produksi. Pada film ini penulis memiliki konsep yang sesuai untuk
meberikan cahaya yang sama dengan keadaan asli di lokasi yang akan digunakan
untuk pengambilan gambar. Pada scene ruang tamu, dapur, kamar, dan ruang
makan penulis menggunakan lampu HMI 575 sebagai key light, penulis juga
menggunakan kinoflo sebagai fill light, dan tambahan LED untuk menerangi
bagian yang masih terasa gelap sesuai keinginan kameramen dan sutradara, dan
juga sebuah redhead untuk menerangi luar ruangan agar terlihat seperti cahaya
siang hari atau night for day.
187
3.5.3. Pasca Produksi
“Pemeriksaan ulang hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah
diproduksi, menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar
yang telah diambil serta mengevaluasi hasil akhir gambar.” Sarwo Nugroho(
2014:110).
Pada tahap pasca produksi tidak banyak hal yang dapat dilakukan oleh
seorang penata cahaya pada tahap ini selain melihat hasil gambar bersama soerang
editor serta menganalisa dan mengevaluasi juga mendata apa saja yang menjadi
kekurangan pencahayaan pada gambar yang telah diambil.
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya
Dalam pra produksi drama televisi IKATAN Peran dan tanggung jawab
penulis menyiapkan lighting dan beberapa alat lainnya, penulis juga mengatur
penempatan pencahayaan yang tepat sesuai dengan blocking lighting agar dapat
menghasilkan ruang dan dimensi yang di inginkan, serta mengatur cahaya agar
terlihat seperti warna aslinya. Dan tidak lupa penulis bersama sutradara berdiskusi
untuk mempelajari naskah kemudian menentukan warna cahaya apa yang ingin
dipakai dalam proses pembuatan drama televisi dan juga penata cahaya perlu
mengetahui keinginan atau interpretasi sutradara.
Dalam tahap produksi drama televisi IKATAN penulis memaksimalkan
cahaya yang ada pada suatu ruangan dengan menggunakan prinsip dasar Three
Points Lighting yaitu Key light, Fill light, dan Back light. Apabila masih ada yang
terlihat gelap atau kurang cahaya, penulis akan menggunakan lampu tambahan
agar cahaya terlihat sempurna dikamera dan sesuai apa yang diinginkan oleh
sutradara, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya
188
jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam
sebuah film.
Dalam pasca produksi drama televisi IKATAN penulis mereview hasil
gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah diproduksi, menganalisa hasil
akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang telah diambil serta
mengevaluasi hasil akhir gambar.
3.5.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada film ini penulis memiliki konsep yang sesuai untuk memeberikan
cahaya yang sama dengan keadaan asli di lokasi yang akan digunakan untuk
pengambilan gambar. Pada scene ruang tamu, dapur, kamar, dan ruang makan
penulis menggunakan lampu HMI 575 sebagai key light, penulis juga
menggunakan kinoflo sebagai fill light, dan tambahan LED untuk menerangi
bagian yang masih terasa gelap sesuai keinginan sutradara dan kameramen. Dan
juga sebuah redhead untuk menerangi luar ruangan agar terlihat seperti cahaya
siang hari atau night for day. berikut penjelasan per scene:
Scene 1 : disini penata cahaya menggunakan lampu HMI 575, Kinoflo 4
Bank 4 Feet Daylight sebagai fill in, dan 4 LED sebagai fill light
tambahan.
Scene 2 : lampu yang digunakan HMI 575, Kinoflo 4 Bank 4 Feet
Daylight, dan LED sebagai fill tambahan.
Scene 3 : masih menggunakan lampu yang sama yaitu HMI 575, Kinoflo 4
Bank 4 Feet Daylight sebagai fill in, dan 4 LED sebagai fill light
tambahan.
189
Scene 4 dan 5 : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah),
LED 15” (4 buah), redhead (1buah).
Scene 6 : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), dan LED
15” sebagai Fill light.
Scene 7 : lampu yang digunakan HMI 575, Kinoflo 4 Bank 4 Feet
Daylight sebagai fill in, dan 4 LED sebagai fill light tambahan.
Scene 8 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah).
Scene 9 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah).
Scene 10 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah), redhead (1buah).
Scene 11 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah).
Scene 12 : tidak menggunakan lampu karena outdoor.
Scene 13 : tidak menggunakan lampu karena outdoor.
Scene 14 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah).
Scene 15 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah).
Scene 16 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah), redhead (1buah).
Scene 17 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), HMI
575.
190
Scene 18 : : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), LED
15” (4 buah).
Scene : 19 : lampu yang digunakan Kinoflo 4 Bank 4 Feet (2 buah), HMI
575.
b. Konsep Produksi
Konsep produksi pada pembuatan drama televisi IKATAN konsep warna
cahaya yang diinginkan sutradara adalah bersifat natural namun tetap
menambahkan cahaya pendukung untuk lebih mendramatisir pada saat adegan
tertentu. Menurut sarwo Nugroho (2014:143) dalam tata cahaya, ada tiga prinsip
dasar lighting yaitu Back Light : Cahaya dari belakang subjek dengan arah kamera
dan diatur hingga jatuh pada kepala dan bahu pada subjek, penyinaran ini
membentuk garis tepi pada subjek (rim light) yang memisahkan pada latar
belakang dan untuk menambah ketajaman yang nyata dengan memberikan kontras
sehingga tampak kesan tiga dimensi. Key Light : Penyinaran terarah yag utama
yang jatuh pada subjek menghasilkan bayangan kuat, memberikan tekanan segi
yang menarik dari wajah artis dan membentuk dimensi pada kepala dan wajah.
Fill Light : Cahaya yang digunakan untuk melunakan bayangan yang dihasilkan
oleh lampu key light ataupun lampu lainnya.
c. Konsep Teknis
Konsep teknis pada pembuatan drama televisi IKATAN penulis
menggunakan lampu HMI 575, Kinoflo 4 Bank 4 Feet, LED 15”, dan Redhead.
Kenapa penulis memilih lampu HMI 575 karena HMI tipe ini menghasilkan
cahaya yang kuat dengan kontras yang kuat untuk digunakan sebagai key light,
191
dengan karakter seperti ini penulis hanya perlu memberikan cutting cahaya yang
di keluarkan oleh lampu HMI ini. Penulis juga menggunakan 2 buah lampu
Kinoflo karena lampu kinoflo lebih menyebar cahaya secara merata dan
memancarkan cahaya yang lembut dengan shadow yang tipis. Penulis juga
menggunakan lampu LED 15” 4 buah untuk membuat fill light tambahan atau
membantu efek back light pada scene tertentu. Dan penulis juga menggunakan
sebuah Redhead untuk membuat cahaya matahari buatan pada scene-scene
tertentu.
3.5.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam melakukan proses pengambilan gambar tidak ada kendala yang
berarti, hanya kendala-kendala kecil yang masih bisa di atasi oleh penulis dan
crew lainnya. Kendala yang terjadi di saat shooting berlangsung adalah pada saat
scene ruang makan, lighting bocor di jendela atau bisa dikatakan memantul pada
kaca jendela rumah. Solusi yang penulis lakukan adalah dengan memberi cutting
lampu agar tidak terjadi pantulan di kaca jendela. Namun dikarenakan
pengambilan gambar dilakukan sore hari dan cuaca mendung, penulis menerapkan
teknik night for day, namun cara ini tidak bisa dikatakan efektif karena ada
sebagian lampu yang tidak menyala dengan sempurna. Kendala kedua yang
penulis alami adalah pada saat scene dapur cahaya matahari tidak masuk secara
sempurna melalui jendela. Solusi yang penulis ambil dengan menambahkan
lighting di luar jendela agar tercipta cahaya buatan yang menghasilkan cahaya
sempurna seperti keinginan awal.
192
3.5.7. Lembar Kerja Penata Cahaya
Konsep Penata Cahaya
Lighting Sheet
Floor Plan
Spesifikasi Alat
193
Konsep Penata Cahaya
Pada pembuatan drama televisi IKATAN penulis melakukan tugasnya dari
tahap pra produksi yaitu mulai dari membedah naskah sampai di akhiri dengan
membuat blocking lighting. Menurut Fachruddin, Andi (2012:18) “Perencanaan
dan detail petunjuk pelaksanaan produksi harus dibuat terlebih dahulu.
Perencanaan pengambilan gambar, story board, sehingga memiliki panduan
dalam mengatur shoot.” Tidak lupa penulis berdiskusi dengan produser, sutradara,
dan penata kamera untuk menentukan warna cahaya apa yang nantinya akan
digunakan, dan penulis juga berdiskusi untuk mengatur tentang tata letak posisi
lighting dan equipment yang akan digunakan pada saat proses shooting nantinya.
Pada tahap produksi, “Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk
kelengkapan pencahayaan, mengoperasikan perlengkapan peralatan lighting
dengan baik dan benar sesuai dengan blocking lighting yang telah dibuat pada saat
pra produksi agar didapat hasil yang memuaskan.” Sarwo Nugroho (2014:108).
Penulis sebagai penata cahaya menyiapkan equipment lighting yang telah
disepakati bersama pada tahap pra produksi kemudian mengatur tata letak lighting
sesuai dengan apa yang telah dikonsepkan pada saat pra produksi bersama
produser, sutradara, dan penata kamera.
Pada tahap terakhir yaitu bagian tahap pasca produksi, tidak banyak hal
yang dapat dilakukan oleh penulis. Hal-hal yang dapat dilakukan penulis pada saat
pasca produksi hanya melihat kembali hasil gambar yang telah masuk proses
editing kemudian mengevaluasi bagian mana saja yang mengalami masalah dalam
proses pengambilan gambar pada saat produksi. “Pemeriksaan ulang hasil gambar
untuk melihat penataan cahaya yang telah diproduksi, menganalisa hasil akhir
gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang telah diambil serta
mengevaluasi hasil akhir gambar.” Sarwo Nugroho( 2014:110). Ketiga tahap
tersebut berjalan dengan sangat baik karena adanya bantuan semua tim yang
begitu solid sehingga terciptalah hasil yang begitu memuaskan untuk semua tim
LIGHTING SHEET
Production Company : BSI Producer : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Penata Cahaya : Maulana Ibrahim
Tabel III.26
No Scene Shot Key Light Fill Light Back Light Notes
1 1 1 - - - Black Screen
2
2 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
3
3 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
4
4 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
5
5 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
6 2 1 - -
Establish Jakarta
194
7
2 -
- Establish Jakarta
8
3 - Establish Jakarta
9
4 - Establish Jakarta
10
5 -
- Establish Jakarta
11 3 1 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
12
2 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
13 4 1 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
14
2 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
195
15
3 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
16 5 1 - -
Tidak menggunakan lighting, karena di outdoor,
dengan kondisi cahaya matahari yang sangat terang.
17 6 1-12 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
18
7
1-14
HMI 575
Kinoflo 300 W
redhead
HMI tidak langung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Dan kinoflo
dijadikan fill. Dan LED ditambahkan untuk
menerangi bagian yang kurang.
19
8
1-9
Kinoflo 300 W
LED 15”
Kinoflo langsung di arahkan ke objek, LED
ditempatkan untuk menjadi fill in.
20 9 1-15 Kinoflo 300 W LED 15” Kinoflo langsung di arahkan ke objek, LED ditempatkan
untuk menjadi fill in. (kinoflo menggunakan 2 buah, Led
menggunakan 4 buah).
21
10
1-9
Kinoflo 300 W LED 15” redhead
Kinoflo langsung di arahkan ke objek, LED ditempatkan
untuk menjadi fill in. (kinoflo menggunakan 2 buah, Led
menggunakan 4 buah). Redhead ditempatkan di luar
ruangan.
196
22 11 1-5 Kinoflo 300 W LED 15” Kinoflo diarahkan 45 derajat dari objek, dan LED
ditempatkan di sebrang dari kinoflo sebagai fill in.
23 12 1 - -
- Tidak mengunakan lighting dikarenakan scene ini
outdoor.
24 13 1 - -
- Tidak mengunakan lighting dikarenakan scene ini
outdoor.
25 14 1-4 Kinoflo 300 W LED 15” Kinoflo diarahkan 45 derajat dari objek, dan LED
ditempatkan di sebrang dari kinoflo sebagai fill in.
26 15 1-4 Kinoflo 300 W LED 15” Kinoflo diarahkan 45 derajat dari objek, dan LED
ditempatkan di sebrang dari kinoflo sebagai fill in.
27
16
1-6
Kinoflo 300 W LED 15” Redhead
Kinoflo langsung di arahkan ke objek, LED ditempatkan
untuk menjadi fill in. (kinoflo menggunakan 2 buah, Led
menggunakan 4 buah). Redhead ditempatkan di luar
ruangan.
28 17 1-7 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
29 18 1-15 Kinoflo 300 W LED 15” Kinoflo langsung diarahkan ke objek, dan LED
ditempatkan di berbagai tempat untuk membuat fill
in yang sesuai.
197
30 19 1-24 HMI 575 Kinoflo 300 W HMI tidak langsung diarahkan ke objek, namun di
cutting menggunakan polyfoam. Kinoflo langsung
diarahkan ke objek.
198
Floor Plan
Production Company
Project Title Durasi
: BSI
: IKATAN : 15 Menit
Producer
Director
Penata Cahaya
: Dewi Indriyani
: Yanto Iskandar : Maulana Ibrahim
k
i
n
k
i
n
Gambar III.49 Floor Plan Scene Ruang Tamu 1
Gambar III.50 Floor Plan Scene Dapur
199
k
i
n
Gambar III.51 Floor Plan Scene Ruang Tamu 2
Gambar III.52 Floor Plan Scene Meja Makan
200
K
I
N
O
H
RE
DH
KINOFLO
Gambar III.53 Floor Plan Scene Ruang Tamu 3 Gambar III.54 Floor Plan Scene Kamar Alvin
201
L
E
k
i
n
L
E
k
i
n
k
i
n
L
E
202
Spesifikasi Lighting
Kinoflo
jumlah kinoflo 2
Input Voltage : 100-240 VAC, 50/60 Hz
Lamps : 4- 75W, 4 F75/T12 – optional
Ballast : Switch dimming, included
Mounting : 3/8 included, Baby, Junior optional Weight Fixture : 11.5 lb (5.2 kg)
Ballast : 6.1 lb (2.7 kg)
Kinoflo Set :
- Ballast (1x)
- C-Stand (1x)
- Cable Connector (1x) Gambar III.55 Kinoflo
- Cable Overlength 10m (1x)
- Sandbag (1x)
HMI 575
Jumlah HMI 1
Weight : 17.5 lbs. (7.9 kg)
Lens : 5.1” (130 mm) low expansion borosilicate Fresnel lens
Reflector Spherical : specular high purity aluminum
Lampholder : G22 high voltage
Mounting : 5/8 (16 mm) or 1 1/8 (29 mm) stand mount
HMI Set :
- Electronic Ballast
- Stand
- Cable Connector
Gambar III.56 HMI
203
LED Light 15 Inch Bi-Color (Hualin HL-30DL)
Jumlah LED : 4
- Color temperature 3200k~5600k
- 50° Flood
- Only 1.75" Thick
- Heat & Flicker Free
- Dims from 100 to 0%
- Low 40W Draw Gambar III.57 LED
- Lightweight at 3 Pounds
- Batre tahan hingga 8 jam (non stop)
LED Set :
- Light Stand (1x)
- AC/DC Adaptor (1x)
- Battery V-Mount (1x) + Charger (1x)
Redhead
Jumlah Read head : 4
Redhead Set :
- Light Stand (1x) Gambar III.58 Redhead
- Kabel Overlength 5m (1x)
204
3.6. Proses Kerja Penata Suara
Penata suara atau audio engineer adalah orang yang bertanggung jawab
dalam mengatur pelaksanaan perekaman dan pengolahan suara dalam sebuah
drama televisi. Menurut Achlina dan Suwardi (2011:13) penata suara adalah
“orang yang bertanggung jawab soal teknik dan artistik tata suara, control
audio level, balance, serta kualitas semua aspek penyuaraan, baik pada saat
rehearsal, live, atau taping, maupun saat pasca produksi”.
Penulis berperan dalam pengambilan audio, rancangan musik serta
memberi efek suara yang sesuai dengan kebutuhan yang akan dimasukan
kedalam drama televisi “IKATAN” agar menghasilkan suara yang jelas dan
nyaman didengar pada setiap adegan yang ada.
Penulis sebagai penata suara berdiskusi dengan sutradara mendengarkan
hasil audio yang di record. Penulis juga melakukan seleksi suara yang sesuai
dengan gambar dan memilih audio yang tidak banyak noisenya melihat dan
mensingkronkan audio dengan hasil gambar.
3.6.1. Pra produksi
Dalam tahap pra poduksi penulis membuat treatment audio untuk
mempermudah pada saat proses shooting dan editing berlangsung. Menurut
Achlina dan Suwardi (2011:133) ”Preproduction adalah proses perencanaan
dan persiapan sebelum produksi di lapangan atau di studio”.
Pada tahap pra produksi penulis dan seluruh anggota tim berkumpul
untuk membahas tentang ide cerita untuk drama televise “IKATAN”, setelah
205
ide cerita disepakati kemudian dilanjutkan oleh penulis naskah untuk
pembuatan naskah.
Setelah naskah selesai dan membedah naskah bersama seluruh anggota
tim, penulis merancang konsep pengambilan suara sesuai dengan naskah dan
permintaan sutradara.
3.6.2. Produksi
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:136) “Produksi adalah suatu
kegiatan membuat program acara televisi, baik di lapangan maupun studio”.
Pada tahap produksi, penulis menyiapkan semua alat yang akan
digunakan untuk pengambilan audio ketika shooting, penulis juga berkordinasi
dengan penata kamera untuk mengatur posisi yang tepat agar ketika perekaman
suara berlangsung boom mic yang digunakan tidak masuk kedalam gambar
yang diambil.
Selain itu penulis juga bertugas merapihkan, menjaga serta memeriksa
segala peralatan yang digunakan pada saat sebelum dan setelah shooting.
Penulis juga selalu melihat dan mendengar kondisi sekitar lokasi shooting pada
saat pengambilan gambar untuk memastikan agar tidak ada suara lain yang
mengganggu. Penulis sebagai penata suara juga tidak lupa mengambil suara
atmosfer di lokasi shooting karna dengan adanya atmosfer memberitahu lokasi
shooting dimana.
Selama proses produksi penulis selaku penata suara menyiapkan alat
yang digunakan saat shooting, mengecek kembali semua alat apakah berfungsi
206
dengan baik atau tidak, Sebelum shooting dimulai penulis terlebih dahulu
bergerak mencari atmosfer sekitar lokasi shooting.
Pada saat jeda shooting penulis juga merekam voice over, foley yang
sesuai dengan kebutuhan scene per scenenya pada saat produksi berlangsung.
Dalam tahap produksi drama televisi “IKATAN” seluruh audio yang terekam
menggunakan ZOOM H4n, dan boom mic Shennheiser MKH-416.
3.6.3. Pasca Produksi
Pada saat tahap pasca produksi penulis dan editor saling memberikan
saran saat memasukan musik di dalam tugas drama televisi “IKATAN”.
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:133) ”Post production atau pasca
produksi adalah tahap penyelesaian atau tahap akhir penyempurnaan materi
program untuk siaran yang proses produksinya di lapangan atau studio telah
selesai”.
Di tahap ini penulis berkordinasi dengan editor untuk melakukan
seleksi suara yang sesuai dengan gambar, mengatur level suara dan memilih
audio yang tidak banyak noise serta menyamakan ambients dalam tiap scene.
207
3.6.4. Peran dan Tanggung jawab Penata Suara
Menurut Effendy (2014: 76) “tata suara sebaiknya mendapat perhatian
dalamdalam sebuah produksi film”
Penulis bertanggung jawab akan hal-hal yang berhubungan dengan audio
seperti suara, noise, musik, efek suara, dan lain-lain. Dalam pembuatan drama
televise “IKATAN”, baik pada saat pra produksi, produksi hingga pasca
produksi seorang penata suara memiliki peran penting serta tanggung jawab
seperti membuat treatment audio sebagai panduan saat proses produksi.
Secara umum tugas seorang Penata Suara adalah sebagai berikut :
a. Merekam suara dialog pemain yang ada di naskah.
b. Menyiapkan segala peralatan audio yang berkaitan dengan perekaman
suara atmo, foley, dialog, voice over dan efek suara lainnya.
c. Meminta waktu untuk merekam stok suara yang diperlukan pada saat
shooting atau setelah shooting.
d. Menjaga seluruh peralatan audio pada saat proses produksi
berlangsung.
e. Menyiapkan ilustrasi music yang diperlukan.
208
3.6.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Setalah proses bedah naskah bersama seluruh tim, penulis
sebagai penata suara mendapat ide untuk menentukan ilustrasi musik,
efek suara yang dapat memperkuat pengadeganan sehingga bisa
membuat penonton larut dan terbawa suasana karya drama televisi
“IKATAN”.
b. Konsep Produksi
Dalam tahap produksi penulis melakukan perekaman dialog
secara langsung agar suara pemain terdengar natural. Seluruh
masalah audio baik itu dialog, voice over, sound effect, atau
backsound yang digunakan untuk memperkuat suasana diserahkan
kepada penulis..
c. Konsep Teknis
Sebelum proses produksi dimulai penulis membuat konsep
teknis berdasarkan imajinasi dan permintaan sutradara, Penulis di
tuntut untuk tepat dalam memposisikan mikrofon berdasarkan type of
shot, agar suara terdengar bagus dan terekam dengan baik. Penulis
juga membuat laporan produksi guna kebutuhan sound-past.
Pada perancangan drama televisi yang berjudul “IKATAN” ini
penulis menentukan untuk menggunakan media perekam seperti
ZOOM H4n, dan boom mic Sennheiser MKH-416 dikarenakan sesuai
209
dengan lokasi shooting yang tidak terlalu banyak gangguan suara
bising di sekitar lokasi.
3.6.6. Kendala produksi dan solusi
Dalam proses produksi drama televise “IKATAN” ini ada
beberapa kendala seperti :
1. Pada hari kedua sempat hujan turun deras sehingga mengganggu
jalannya shooting.
2. Suara mesin air dan mesin kulkas yang terdengar.
3. Suara noise dari genset yang masuk pada saat proses shooting.
Adapun solusi dari Kendala yang terjadi saat produksi adalah :
1. Menunggu hujan sedikit reda sehingga suara hujan tidak masuk ke
audio yang di hasilkan.
2. Mematikan sementara mesin air dan mesin kulkas saat
berjalannya shooting.
3. Suara noise dari genset yang masuk pada saat proses shooting.
210
3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara.
Treatment Audio
Spesifikasi Kebutuhan Penata Suara
Boom Mic : Shennheiser MKH - 416
Type Of Mic : Condensor Microphone
Mixer : -
Amplifer : -
Sound Monitor : Headset
Kable Audio : -
Headset : Rexus
Komputer Recording : Zoom H4n
Gambar III. Zoom H4n Gambar III. Boom Mic
TREATMENT AUDIO
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi :15 Menit Penata Suara : Bondan Winarno
Tabel III.27
No Scene Script Equipment Atmosphere Foley SFX
1 1 V.O ALVIN memperkenalkan papa
dan mama nya.
- Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
Suasana
rumah
dalam - -
2 2 V.O
ALVIN
NESYA
memperkenalkan
- Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
- - -
3 3 NESYA
ALVIN
sampai dirumah - ZOOM H4n Suasana
rumah
depan Suara buka dan tutup
pintu mobil
-
4 4 PAPA ALVIN, MAMA
ALVIN dan ALVIN sedang
menunggu kedatangan NESYA
- Boom pole
- Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
Suasana
rumah
dalam Suara
ketukan pintu
-
5 5 MAMA ALVIN menyambut NESYA yang baru tiba dirumah
- Boom pole
- Boom mic
Sennheiser
MKH-416
Suasana
rumah
depan Suara
ketukan pintu
-
211
- ZOOM H4n
6 6 NESYA masuk rumah disambut
oleh PAPA ALVIN, MAMA
ALVIN dan ALVIN
- Boom pole - Boom mic
Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
Suasana
rumah
dalam - -
7 7 PAPA ALVIN, MAMA - Boom pole - Boom mic
Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
Suasana ruang Suara Dering
ALVIN, ALVIN dan NESYA
makan menaruh jam weker, Suara
alarm jam
sedang sarapan. menaruh
gelas, suara
menaruh
piring, suara
menuang air,
8 8 ALVIN sedang menunggu
NESYA, untuk mengajak
NESYA pergi jalan – jalan
- Boom pole - Boom mic
Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
Suasan dalam rumah - -
9 9 ALVIN terpana melihat
kecantikan NESYA yang
- Boom pole - Boom mic
Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
Suasana
rumah
depan - -
sedang berolahraga di halaman
rumah.
10 10 MAM ALVIN dan NESYA
sedang memasak untuk makan
siang di dapur, ketika itu
- Boom pole - Boom mic
Sennheiser MKH-416
Suasana dapur Suara
memotong
sayuran,
membuka
-
212
ALVIN datang untuk
mengambil minum dan sesekali
meledek NESYA yang sedang
memasak.
- ZOOM H4n pintu rak.
11 11 NESYA sedang mencari
lowongan pekerjaan lewat
internet.
- Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
- - -
12 12 NESYA sedang berolahraga - Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
- - -
13 13 NESYA sedang membantu MAMAH ALVIN di dpaur
- Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
- - -
14 14 NESYA sedang membaca
buku
- Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
- - -
15 15 NESYA sedang santai - Boom mic Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
- - -
mendengarkan musik dari
handphone-nya menggunakan
earphone.
213
16 16 ALVIN menghampiri NESYA
yang sedang memotong buah
apel dan berhal disuapi buah
apel oleh NESYA
- Boom pole
- Boom mic
Sennheiser MKH-416
ZOOM H4n
Suasana
rumah
dalam Suara
memotong
apel.
Membuka
pintu rak.
Cassette
Reverse
17 17 NESYA yang sedang - Boom pole
- Boom mic Sennheiser
MKH-416 ZOOM H4n
Suasana dalam - -
memakan apel ditanya oleh
rumah
PAPA ALVIN dan MAMA
ALVIN yang sedang ingin
pergi keluar rumah.
18 18 ALVIN berhayal dipakaikan
dasi oleh NESYA pada saat
- Boom pole - Boom mic
Sennheiser MKH-416
- ZOOM H4n
Suasana
rumah
dalam - Suara
dering handphone
ingin pergi kekantor, dan
akhirnya ALVIN tersadar
karena kaget mendengar
handphone-nya berdering.
19 19 ALVIN membukakan pintu - Boom pole
- Boom mic
Sennheiser MKH-416
ZOOM H4n
Suasana dalam Suara -
untuk MAMA ALVIN dan
rumah langkah kaki, suara
PAPA ALVIN, setelah itu membuka
ALVIN menanyakan soal
kunci, Suara membuka
pintu, suara
214
silsilah NESYA kepada kedua menutup
orang tua nya dantanpa sengaja pintu
NESYA mendengar
percakapan tersebut.
215
216
3.7. Proses Kerja Penata Artistik
Menurut Irwanto dkk (2014:193) bahwa tata artistik merupakan salah satu
unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsi
sebagai penunjang acara siaran tv atau produksi film. Penata artistik merupakan suatu
hal yang penting dalam menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara darama tv,
film maupun program non drama. Penata artistik juga dapat mendukung suasana dan
karakter pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.
Seorang penata Artistik atau Art director bertanggung jawab dalam
menciptakan penataan yang baik termasuk urusan property, kostum, make up, set
disain dan sebagainya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi penata Artistik untuk
menciptakan pandangan yang luas , terus berfikir untuk sesuatu yang baru dan secara
konstan berusaha menciptakan kreatifitas yang lebih tinggi.
Sedangkan menurut Aclina, Suwardi (2011:9) bahwan Art Director; penata
seni, orang yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan
dengan set, dekor, tata busana dan make up dalam pembuatan program televisi;
seorang Art director dituntut berpengetahuan dan berketerampilan luas terutama
menyangkut produksi, fotografi, tata cahaya, efek dan editing.
Menurut Irwanto (2014:194) Secara teknisi Penata Artistik atau Art Director
bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan Artistik mulai dari Pra
Produksi sampai Pasca Produksi. Tata Artistik Televisi adalah bagian dari kru
televisi, di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk ke dalam Departemen
217
Artistik atau Art Departement. Di dalam Departemen ini terbagi atas: Unit Dekorasi,
Unit Properti, Unit Grafika, serta Unit Tata Rias dan Busana. Namun di beberapa
stasiun tv di Indonesia tidak selamanya seperti ini, misalnya unit grafis di beberapa
stasiun tv justru bertanggung jawab pada post production manager.
3.7.1. Pra produksi
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penata artistik pada tahap ini
menurut Irwanto dkk (2014:204-207) :
a. Planning Meeting Dalam pertemuan perencanaan program
televisi/produksi film ini produser menyerahkan draft skenario. Dalam hal
ini produser di dampingi oleh Sutradara atau pengarah acara televisi.
b. Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang di
perlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, Jadi
setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan,
maka art director harus mulai membuat list set / breakdown tata artistik
apa saja yang di perlukan.
c. Menentukan Tim / divisi yang berada di bawah tanggung jawab Art
Director.
d. Melakukan riset dan hunting lokasi untuk menentukan kesesuaian lokasi
dengan naskah yang diinginkan produser. Perencanaan lokasi berdasarkan
script yang telah di dapat. Kemudian dalam proses selanjutnya adalah
menemukan lokasi dan menelititi tempat tersebut. Lokasi yang digunakan
harus praktis dan sekiranya dapat direalisasikan ke dalam perencanaan
218
teknis dan non teknis. Kemudian dilakukan penjajakan lokasi-lokasi harus
benar-benar diteliti apakah aman dan terlindung dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Sebagai Art Director kita harus memperhitungkan set apakah
dapat melindungi kita yang pada saat cuaca yang buruk.
e. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi
keaslian
f. Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tahu set apa saja yang
dibutuhkan dalam membuat sebuah film, maka ia sudah dapat
memulai membuat cheklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan.
Tak hanya properti kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun
juga set panggung misalnya atau apa saja yang membutuhkan
kontruksi, di sini jika merupakan produksi besar, art director bisa
bekerja sama dengan bagian kontruksi.
g. Art director memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set
designer kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam
bentuk floor plan. Berikutnya, masing-masing departement
mempelajari kembali apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set
dekorasi, property, serta grafika adalah hal-hal yang sangat serius
diperhitungkan secara detail oleh penata artistik. Untuk produksi multi
camera system studio ditambahkan dengan pembuatan Elevation Plan
set disain dan maket / miniatur set.
h. Art Director meminta persetujuan sketsa set yang telah dibuat kepada
produser dan sutradara.
219
i. Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja
yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci budget yang harus di
keluarkan, jika memang budget terbatas, maka dengan sendirinya ia
harus pintar-pintar membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin ia
pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan budget yang
standar, maka namanya pun akan semakin dikenal.
j. Setelah biaya disetujui oleh production manager maka Art director
mengecek keseluruhan persiapan artistik sampai pada tahap produksi
k. Production Meeting Pengarah acara mengundang masing-masing
divisi yang terlibat dalam pelaksana produksi satuan kerja tata artistik
yang di pimpin oleh Art Director antara lain dekorator, magister
property, penata grafis, penata rias / busana dan animator. Pertemuan
ini masing-masing satuan kerja memberikan laporan mengenai
perencanaan tugas masing-masing. Sekecil apapun perubahan pada
perencanaan ini harus di utaraka untuk mendapat hasil yang maksimal.
l. Technical meeting Pembicaraan pada pertemuan ini berkisar pada
masalah teknis pelaksanaan produksi di lapangan. Pada divisi Art
segala suatu telah selesai maka mencatat segala kegiatan pada saat
produksi khususnya yang berkaitan denganpenempatan dekorasi dan
property. Petugas property harus memberi tanda tiap property dan set
dekor yang akan digeser agar tidak mengganggu sudut pengambilan
camera. Dalam penjajakan lokasi ini Art director beserta divisinya
harus melengkapi dengan alat-alat yang di butuhkan.
220
Pada saat pra produksi, penulis dan semua crew meeting atau rapat
menentukan jenis film apa yang akan diangkat, dan pada akhirnya penulis dan crew
lainnya setuju untuk mengangkat film drama percintaan, lalu penulis dan crew
melakukan bimbingan dengan dosen-dosen yang sudah di tentukan, setelah beberapa
kali bimbingan, akhirnya naskah di terima dan setelah itu penulis melakukan bedah
skenario untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang
termasuk dalam film “IKATAN” , jadi setiap adegan, setiap percakapan yang
mengaitkan pada sebuah keadaan, maka penata art harus mulai membuat list set /
breakdown tata artistik apa saja yang diperlukan, mulai dari Properti, Hand properti,
Wardrobe dan Makeup, lalu penulis bersama beberapa crew melakukan riset atau
hunting lokasi yang sesuai dengan jalan cerita dan keinginan Sutradara, pada saat itu
penulis dan beberapa crew melakukan riset lokasi di vila daerah puncak, riset vila
pertama yaitu vila manado safari, namun ternyata dari segi bentuk, properti dan
suasananya kurang cocok untuk lokasi shooting yang diinginkan, lalu penulis dan
sebagian crew mencari vila lain yang lokasinya cukup jauh dari vila sebelumnya,
yaitu vila bougenvile 2, dan ternyata vila tersebut cocok untuk lokasi shooting sesuai
yang diinginkan Sutradara. Tidak hanya itu, penulis juga mengambil gambar di lokasi
untuk menentukan set-set yang akan di tata sesuai skenario. Hari berikutnya Produser
dan Sutradara mengadakan rapat untuk mentukan berapa hari produksi akan
berlangsung, dan pada akhirnya Sutradara menentukan tiga hari Shooting.
221
3.7.2. Produksi
Pada saat produksi maka tiap scene penata artistik perlu ada dan berada
didekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang
diharapkan, sesuai dengan skenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat
nyata. bisa saja ia terlibat langsung misalnya membetulkan letak set atau property
yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh penata
artistik mulai dari bongkar pasang set sampai ke penataan set sepanjang pengambilan
gambar masih berlangsung, Menurut (irwanto dkk, 2014:207)
Pada tahap ini penulis sudah mempersiapkan properti-properti, hand Properti,
Wardrobe dan Makeup sesuai dengan kebutuhan, pada saat produksi berlangsung
penulis reading masing-masing tallent mulai dari Wardrobe, Makeup dan Hand
Properti, lalu penulis menata set lokasi sesuai konsep kreatif penata artistik dan
keinginan Sutradara, selama produksi berlangsung penulis memperhatikan set,
ataupun makeup tallent, pada pergantian setiap scene penulis reading masing-masing
tallent Wardrobe, Makeup dan Hand Properti, selama tiga hari yang sudah di
tentukan berlangsungnya produksi, tetapi ternyata selama waktu tiga hari itu tidak
menyelesaikan scene yang akan di ambil, dikarenakan genset sempat bermasalah dan
cuaca kurang mendukung, lalu ada penambahan 1 hari shooting di minggu
berikutnya, dan crew maupun tallent harus kembali ke rumah masing-masing untuk
menunggu jadwal shooting di minggu berikutnya, penulis mengemasi properti-
properti, Hand Properti, Wardrobe dan Makeup yang sudah di pakai dan menceklist
semua barang yang sudah di kemas menjelang jemputan datang ke vila, dan semua
222
barang-barang artistik di titipkan ke kosan salah satu crew. Ketika jadwal shooting
berikutnya, penulis kembali menyiapkan properti-properti, hand properti, wardrobe
dan makeup sesuai dengan adegan atau scene yang akan di ambil dan sesuai konsep
kreatif penata artistik. pada saat produksi berlangsung penulis reading masing-masing
tallent mulai dari Wardrobe, Makeup dan hand properti, lalu penulis menata set
lokasi sesuai keinginan Sutradara, selama produksi berlangsung penulis
memperhatikan set, ataupun makeup tallent, pada pergantian setiap scene penulis
reading masing-masing tallent wardrobe, makeup dan hand properti sampai produksi
selesai.
3.7.3. Pasca Produksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi yang terdapat dalam
penata artistik, dilihat dari kekurangan-kekurangan pada saat pengambilan gambar.
Kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art
lainnya. Pada tahap ini dilihat juga balancing pembiayaannya, Menurut (Irwanto
dkk,2014:207)
Pada tahap ini penulis merapikan dan mengemas semua property dan
peralatan art, penata artistik juga melakukan cek kembali alat-alat sesuai list apa ada
yang hilang atau rusak pada saat produksi berlangsung, Alhamdulillah tidak ada
kerusakan atau barang yang hilang, dan setelah itu Penulis akan mengembalikan
barang-barang pinjaman kepada pemiliknya.
223
3.7.4. Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Setelah penulis membaca naskah yang sudah dibuat oleh script writer dengan
judul “IKATAN” penulis cukup tertarik dengan jalan cerita yang ada, dan penulis
akan melakukan riset lokasi shooting di rumah atau villa, karena sesuai jalan cerita
yang ada di naskah, adegan atau scenenya lebih banyak di rumah. Dari segi konsep
kreatif, penulis akan membuat beberapa set, diataranya set kamar seorang Arsitek,
karena disini pemeran utamanya berprofesi sebagai seorang Arsitek, jadi penulis
harus membuat set kamar layaknya kamar seorang Arsitek, menyiapkan lukisan-
lukisan gedung, alat-alat gambar, berkas-berkas, dan lain sebagainya. Selain itu juga
set dapur, selain menyiapkan property untuk set dapur, penulis juga menyiapkan
hand property seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya, sesuai adegan
yang ada di naskah. Set ruang tamu, untuk set ruang tamu penulis menyiapkan
property foto keluarga, vas bunga, karena lokasi yang diinginkan harus sudah tersedia
property yang lainnya seperti meja, kursi dan lain sebagainya, maka penulis hanya
menambahkan sedikit properti dan menatanya. Selanjutnya set ruang makan, di ruang
makan penulis menata property seperti kursi dan meja makan, lalu menyiapkan hand
property buah-buahan, roti tawar, selai, keju dan susu untuk di tata diatas meja,
karena adegannya pada saat sarapan. Set di teras rumah, penulis akan membuat set
yang seperti biasanya ada di teras rumah, yaitu kursi santai dan meja. Ruang santai,
penulis menyiapkan property dan buku-buku sejarah yang akan di tata di ruang
santai, dan di buat senyaman mungkin agar terlihat cocok untuk melakukan aktivitas
yang santai. Setelah mengimajinasikan dan merincikan pembuatan konsep, penulis
224
melakukan riset beberapa lokasi shooting yaitu sebuah villa bertempatkan di puncak,
dan memilih tempat yang starategis mana yang cocok untuk lokasi shooting dan
sesuai yang diinginkan Sutradara.
B. Konsep Produksi
Ketika proses produksi seorang art director harus cekatan dalam hal
menanggapi dan mempersiapkan kostum apa saja dan make up yang akan digunakan
talent pada setiap scene yang berbeda waktu tempat dan adegan. Begitu pula dengan
menyiapkan dan menata set lokasi yang akan dipakai untuk take pada setiap scene .
maka penulis harus sangat cekatan dalam mengerjakan jobdesk nya, dan
memanfaatkan setiap waktu untuk menyiapkan Wardrobe, Makeup, Property, dan
Hand Property.
C. Konsep Teknis
Dari segi konsep teknis beberapa properti yang digunakan dalam film
“IKATAN” adalah properti asli artinya dalam setiap scene ada beberapa
mengunakankan properti yang ada di lokasi shooting. Sebagai penambah, di set
adapun penulis menambahkan dan membuat beberapa alat sebagai pelengkap untuk
menyerupai set yang di butuhkan. Untuk menunjang terciptanya sebuah karya yang
bagus penulis selalu mencoba untuk membuatnya seperti asli penulis bekerja sama
dengan lighting untuk menciptakan suasana yang pas sesuai kebutuhan dan kemauan
sutradara dan penata kamera. Untuk set ruang tamu dan dapur tidak terlalu banyak
225
penambahan property, karena di lokasi sudah cukup tersedia properti-properti yang
diinginkan oleh penulis maupun Sutradara.
3.7.5. Kendala Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi Artistik
a. Kendala Pra Produksi
- Menentukan tallent, karena bentrok sama jadwal kerja, solusinya
menentukan jadwal shooting di hari libur dan salah satu tallent cuti 1 hari.
b. Kendala Produksi
- Pada saat take scene di ruang tamu, penulis sedikit bingung karna meja
yang sudah tersedia di lokasi terlihat sangat besar di kamera dan
mengganggu setiap sudut pengambilan gambar kamera, solusinya penulis
meminta bantuan kepada crew untuk mengganti meja tersebut dengan
meja yang lebih kecil, karena meja tersebut juga sangat berat.
- Harusnya produksi hanya berlangsung tiga hari sesuai jadwal yang sudah
di tentukan Sutradara dan Produser, tetapi ternyata selama waktu tiga hari
itu tidak menyelesaikan scene yang akan di ambil, karena genset sempat
bermasalah dan cuaca kurang mendukung.
- Sutradara mengadakan rapat di lokasi dan berdiskusi untuk menemukan
solusinya, yaitu penambahan satu hari di hari lain untuk shooting lagi, dan
produser membicarakannya kepada semua tallent, pada akhirnya tallent
pun tidak masalah, hanya saja karena salah satu dari masing-masing tallent
ada yang kerja, jadi harus mengambil jadwal shooting di hari libur, maka
226
masing-masing crew dan tallent harus pulang ke rumah masing-masing
dahulu menjelang jadwal shooting berikutnya.
c. Kendala Pasca Produksi
- Pada saat pengembalian properti-properti yang di pinjam kepada masing-
masing crew penulis tidak bisa mengantarkan langsung ke rumah masing-
masing pemilik, di karenakan ada kerjaan lain. Solusinya pemilik
mengambil sendiri barang-barangnya masing-masing yang sudah di
pinjam dan di rapihkan di lokasi terdekat.
227
3.7.6. Lembar Kerja Penata Artistik
Konsep Tata Artistik
Breakdown Artistik
Set lokasi
Floor Plan
Set Desain
228
3.7.7. Lembar Kerja Penata Artistik
A. Konsep Artistik
Dalam drama yang berjudul “IKATAN”, penulis melakukan bedah naskah
dan melakukan riset dan survei lokasi, dan menghasilkan 6 setting lokasi, 5 indoor,
dan 1 outdoor sesuai jalan cerita dan keinginan Sutradara. Kalau untuk set lainnya
penulis menambahkan beberapa properti untuk memberi kesan nyata pada seluruh set
yang akan penulis buat, penulis juga menyediakan properti tambahan, make up dan
wardrobe sesuai dengan kebutuhan naskah yang penulis akan buat.
1. Property and Hand Property
Untuk Properti dan hand properti, penulis menyiapkan barang atau bahan
cadangan apabila terjadi pengulangan take pada bahan atau barang yang harus
di ganti dengan yang baru.
- Hand property Alvin
Gambar III.59 Hand Propert Alvin 1 Gambar III.60 Hand Property Alvin 2
229
- Hand property Nesya
Gambar III.61 Hand Property Nesya 1 Gambar III.62 Hand Property Nesya 2
Gambar III.63 Hand Property Nesya 3 Gambar III.64 Hand Property Nesya 4
230
-Hand Property Mamah Alvin
Gambar III.65 Hand Property Gambar III.66 Hand Property
Mamah Alvin 1 Mamah Alvin 2
Gambar III.67 Hand Property Mamah Alvin 3
231
- Hand property Papa Alvin
Gambar III.68 Hand Property Gambar III.69 Hand Property
Papah Alvin 1 Papah Alvin 2
Gambar III.70 Hand Property Papah Alvin 3
2. Wardrobe
Untuk wardrobe sendiri penulis memilih kostum yang lebih terlihat anggun
untuk tallent wanita dan terlihat santai untuk tallent laki-laki sesuai jalan cerita Film
“IKATAN”.
232
1. Kostum Alvin
- Scene 1, 4, 5, 6
Gambar III.71 Wardrobe Alvin 1
- Scene 7
Gambar III.72 Wardrobe Alvin 2
233
- Scene 8
Gambar III.73 Wardrobe Alvin 3
- Scene 9, 10
Gambar III.74 Wardrobe Alvin 4
234
- Scene 16 dan 19
Gambar III.75 Wardrobe Alvin 5
- Scene 18
Gambar III.76 Wardrobe Alvin 6
235
2. kostum Nesya
- Scene 2, 3, 5 dan 6
Gambar III.77 Wardrobe Nesya 1
- Scene 7
Gambar III.78 Wardrobe Nesya 2
236
- Scene 8
Gambar III.79 Wardrobe Nesya 3
- Scene 9
Gambar III.80 Wardrobe Nesya 4
237
- Scene 10
Gambar III.81 Wardrobe Nesya 5
- Scene 11
Gambar III.82 Wardrobe Nesya 6
238
- Scene 12
Gambar III.83 Wardrobe Nesya 7
- Scene 13
Gambar III.84 Wardrobe Nesya 8
239
- Scene 14
Gambar III.85 Wardrobe Nesya 9
- Scene 15
Gambar III.86 Wardrobe Nesya 10
240
- Scene 16, 17 dan 19
Gambar III.87 Wardrobe Nesya 11
- Scene 18
Gambar III.88 Wardrobe Nesya 12
241
3. Kostum Mama Alvin
- Scene 1, 4, 5 dan 6
Gambar III.89 Wardrobe Mamah Alvin 1
- Scene 7
Gambar III.90 Wardrobe Mamah Alvin 2
242
- Scene 10
Gambar III.91 Wardrobe Mamah Alvin 3
- Scene 13
Gambar III.92 Wardrobe Mamah Alvin 4
243
- Scene 17 dn 19
Gambar III.93 Wardrobe Mamah Alvin 5
4. kostum Papa Alvin
- Scene 1, 4 dan 6
Gambar III.94 Wardrobe Papah Alvin 1
244
- Scene 7
Gambar III.95 Wardrobe Papah Alvin 2
- Scene 17 dan 19
Gambar III.96 Wardrobe Papah Alvin 3
245
3. Makeup
Untuk make up penulis memilih lebih Natural, karena sesuai dengan masing-
masing karakter yang ada di dalam cerita Film “IKATAN”.
A. Jenis-Jenis Make-Up Yang Di Gunakan
1. Foundation
Gambar III.97
Digunakan sebelum memakai bedak atau makeup lainnya
2. Lipstic mate
Gambar III.98
246
3. Bedak tabur
Gambar III.99
4. Eye Liner
Digunakan untuk di bawah mata
5. Mascara
Digunakan untuk bulu mata
Gambar III.100
Gambar III.101
247
6. Pensil alis
Gambar III.102
Digunakan untuk alis
7. Blush on
Gambar III.103
Digunakan untuk pipi agar terlihat lebih fresh
8. Lip gloss
fresh.
Gambar III.104
Digunakan untuk melembabkan bibir, agar terlihat lebih natural dan
248
9. Bedak padat
Gambar III.105
Digunakan untuk bedak tallent laki-laki, agar terlihat lebih fresh.
10. Bulu mata palsu bawah
Gambar III.106
Digunakan untuk bulu mata atas, agar terlihat lebih natural dan fresh.
11. Spons Bedak
Gambar III.107
Digunakan untuk memakai bedak padat
BREAKDOWN ARTISTIK
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Art Director : Geby Siska Putri
Tabel III.28
249
No Lokasi Set Scene Int/
Ext
Waktu Cast Wardrobe Property Hand
property
Make Up Special
Equipment
Notes
1 Kamar Kamar 1 INT Pagi Alvin Baju kaos merah Kaca Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
- -
arsitek Celana pendek Lukisan-
abu-abu muda lukisan
arsitek/poster-
poster
Tempat buku
Berkas-berkas
dan buku-buku
Alat-alat
gambar
Jam weker
Horden
2 Ruang Ruang 1 INT Siang Alvin Baju kaos merah Meja Handphone Bedak padat
keluarga tamu Celana pendek
abu-abu muda
Kursi
Bantal kursi
Karpet
Horden
Pas bunga
Jam dinding
Photo keluarga
Sandal rumah Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
3 Ruang Ruang 1 INT Siang Mama Baju atasan pink Meja Kain batik Pondationt / - -
keluarga tamu
alvin Celana panjang Kursi Sandal rumah alas bedak
hitam Bantal kursi Bedak padet
Karpet Eye shadow
Pas bunga
Jam dinding
Blushon
Photo keluarga
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
4 Ruang
keluarga
Ruang
tamu
1 INT Siang Papa
alvin
Baju kaos polo
garis-garis biru
Secangkir
kopi
Bedak padat
Pelembab
250
Celana pendek
cream
Sandal rumah bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
5 Dijalan Dalam 2 INT Siang Nesya Mini dress Kendaraan Travel bag Pondationt /
Mobil Celana panjang umum Tas alas bedak
hitam Selempang
Jam tangan Bedak padet
Sepatu kets Eye shadow
(shading)
Blushon
Lip mate
merah
Black
Mascara
Eye liner
Pensil
Bulu mata
palsu
6 Halaman Dalam 3 INT Siang Nesya Mini dress Kendaraan Travel bag Pondationt /
251
rumah Mobil Legging hitam umum Tas
Selempang
Jam tangan
Sepatu kets
Alas bedak
Bedak padet
Eye shadow
(shading)
Blushon
Lip mate
pink soft
color
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
7 Ruang
keluarga
Ruang
tamu
4 INT Siang Alvin Handphone
Sandal rumah
Meja
Kursi
Bantal kursi
Karpet
Handphone
Sandal rumah
Bedak padat
Pelembab
bibir atau
252
Horden
Pas bunga
Jam dinding
Photo keluarga
lipbam/ lip
tanpa warna
8 Ruang Ruang 4 INT Siang Mama Meja Meja Kain batik Pondationt /
keluatga tamu
alvin Kursi Kursi Sandal rumah alas bedak
Bantal kursi Bantal kursi Bedak padet
Karpet Karpet Eye shadow
Pas bunga
Jam dinding
Pas bunga
Jam dinding
Blushon
Photo keluarga Photo keluarga
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
9 Ruang Ruang 4 INT Siang Papa Baju kaos polo Meja Secangkir Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
keluarga tamu alvin garis biru Kursi kopi
Celana pendek Bantal kursi Sandal rumah
Karpet
Pas bunga
253
Jam dinding
Photo keluarga
tanpa warna
10 Teras Teras 5 INT Siang Nesya Mini dress Kursi Travel bag Pondationt /
rumah Legging hitam Meja Tas alas bedak
Selempang
Jam tangan Bedak padet
Gelang Eye shadow
Kalung (shading)
Flat Shoes Blushon
Lip mate
pink soft
color
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
254
11 Teras Teras 5 INT Siang Mama Baju atasan pink - Sandal rumah Pondationt /
rumah alvin Celana panjang alas bedak
hitam Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
12 Ruang Ruang 6 INT Siang Nesya Mini dress Meja Travel bag Pondationt /
keluarga tamu Legging hitam Kursi Tas alas bedak
Bantal kursi
Karpet
Selempang
Jam tangan Bedak padet
Pas bunga Gelang Eye shadow
Jam dinding Kalung (shading)
Photo keluarga Flat Shoes Blushon
255
Lip mate
pink soft
color
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
13 Ruang
keluarga
Ruang
tamu
6 INT Siang Alvin Baju kaos merah
Celana pendek
abu-abu muda
Meja
Kursi
Bantal kursi
Karpet
Horden
Pas bunga
Jam dinding
Photo keluarga
Handphone
Sandal rumah
Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
14 Ruang
keluarga
Ruang
tamu
6 INT Siang Papa
Alvin
Baju kaos polo
Celana pendek
Meja
Kursi
Secangkir
kopi
Bedak padat
Pelembab
256
Bantal kursi
Karpet
Pas bunga
Jam dinding
Photo keluarga
Sandal rumah bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
15 Ruang Ruang 6 INT Siang Mama Baju atasan pink Meja Kain batik Pondationt /
keluarga tamu Alvin Celana panjang Kursi Sandal rumah alas bedak
hitam Bantal kursi
Karpet
Bedak padet
Pas bunga
Eye shadow
Jam dinding Blushon
Photo keluarga
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
16 Ruang
makan
Ruang
makan
7 INT Pagi Mama
Alvin
Baju atasan pink
panjang
Meja
Kursi
Roti tawar
Buah-buahan
Pondationt /
alas bedak
257
sarapan Celana panjang Gelas Selai Bedak padet
pagi hitam Piring
Garpu
Keju
Secangkir Eye shadow
Pisau selai kopi Blushon
Teko Susu Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
17 Ruang Ruang 7 INT Pagi Papa Baju kaos polo Meja Roti tawar Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
makan makan alvin abu Kursi Buah-buahan
sarapan Celana pendek Gelas Selai
pagi Piring Keju
Garpu Secangkir
Pisau selai kopi
Teko Susu
Koran
18 Ruang Ruang
makan
7 INT Pagi Alvin Baju kaos abu
lengan hijau
Meja
Kursi
Roti tawar
Buah-buahan
Bedak padat
258
makan sarapan
pagi
Celana pendek
abu tua
Gelas
Piring
Garpu
Pisau selai
Teko
Selai
Keju
Secangkir
kopi
Susu
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
19 Ruang Ruang 7 INT Pagi Nesya Mini dress Meja Roti tawar Pondationt /
makan makan merah Kursi Buah-buahan alas bedak
sarapan
pagi
Cardigan hitam Gelas
Piring
Selai
Keju Bedak padet
Garpu Secangkir Eye shadow
Pisau selai kopi Blushon
Teko Susu
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
259
20 Ruang
keluarga
Ruang
tamu
8 INT Pagi Alvin Baju kaos putih
Baju flanel
Celana jeans
biru muda
Meja
Kursi
Bantal kursi
Karpet
Horden
Pas bunga
Jam dinding
Photo keluarga
Handphone
Sepatu pergi
Jam tangan
Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
21 Ruang Ruang 8 INT Pagi Nesya Mini dress biru Meja Anting- Pondationt /
keluarga tamu dongker Kursi anting alas bedak
Bantal kursi
Karpet
Jam tangan
Flat shoes Bedak padet
Horden
Eye shadow
Pas bunga Blushon
Jam dinding
Photo keluarga
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
260
Pensil alis
Bulu mata
palsu
22 Jendela
kamar
Jendela
kamar
9 INT Pagi Alvin Baju kaos biru
muda
Celana pendek
orange
Horden Secangkir teh Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
23 Halaman
rumah
Halaman 9 INT Pagi Nesya Baju kaos abu-
abu
Training
olahraga /
Legging
Sepatu
olahraga
Kaos kaki
Kuncir
rambut
Pondationt /
alas bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
261
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
24 Dapur Dapur 10 INT Pagi Mama Baju atasan biru Kulkas Sayur- Pondationt /
masak alvin Celana panjang Kompor gas sayuran alas bedak
cream Piring
Gelas
Bahan-bahan
untuk masak Bedak padet
Sendok sayur capcai Eye shadow
Garpu Sandal rumah Blushon
Pisau
Kuali
Panci
Lip mate
merah
Tatakan Black
sayuran mascara
Eye liner
Pensil alis
25 Dapur Dapur
masak
10 INT Pagi Nesya Baju putih
Legging hitam
Kulkas
Kompor gas
Sayur-
sayuran
Pondationt /
alas bedak
262
Piring Bahan-bahan Bedak padet
Gelas
Sendok
untuk masak
sayur capcai Eye shadow
Garpu Sandal rumah Blushon
Pisau Bando Lip mate
Kuali merah
Panci
Tatakan
sayuran
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
26 Dapur Dapur 10 INT Pagi Alvin Baju kaos biru Kulkas Segelas Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
masak muda Kompor gas orange jus
Celana pendek Piring Sandal rumah
orange Gelas
Sendok
Garpu
Pisau
263
Kuali
Panci
27 Ruang Ruangan 11 INT Siang Nesya Mini dress pink Kursi Segelas air Pondationt /
santai santai Legging hitam Meja mineral alas bedak
(buku-
buku
Bantal kursi
Pass bunga
Bedak padet
sejarah)
Buku-buku
Eye shadow
sejarah Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
28 Halaman Halaman 12 INT Pagi Nesya Baju kaos putih
Training
Handuk kecil
Bando pink
Pondationt /
264
rumah olahraga / Kunciran alas bedak
legging Sepatu
olahraga Bedak padet
Eye shadow
(shading)
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
29 Dapur Dapur 13 INT Pagi Nesya Mini dress pink Kulkas Bando Pondationt /
masak Kompor gas Telur ayam alas bedak
Gelas
Sendok
Selai
Sayur- Bedak padet
Kuali sayuran Eye shadow
265
Panci
Pisau
Piring
Garpu
(shading)
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
30 Dapur Dapur 13 INT Pagi Mama Baju atasan Kulkas Telur ayam Pondationt /
alas bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate
merah
masak Alvin bercorak bunga Kompor gas Selai
Celana panjang Gelas Sayur-
cream Sendok sayuran
Kuali
Panci
Pisau
Piring
Garpu
266
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
31 Ruang Ruang 14 INT Siang Nesya Baju kaos putih Kursi Secangkir teh Pondationt /
santai santai Legging hita Meja alas bedak
(buku-
buku
Bantal kursi
Pass bunga
Bedak padet
sejarah)
Buku-buku
Eye shadow
sejarah
(shading)
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
267
palsu
32 Ruang Ruang 15 INT Siang Nesya Baju kaos Kursi Handphone Pondationt /
santai santai panjang Meja Headset alas bedak
(buku-
buku
Celana ¾ Bantal kursi
Pass bunga
Bedak padet
sejarah)
Buku-buku
Eye shadow
sejarah
(shading)
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
33 Dapur Dapur 16 INT Siang Nesya Baju kaos biru
Rok biru
Kulkas
Kompor gas
Buah-buahan Pondationt /
alas bedak
268
Gelas Bedak padet
Pisau
Piring Eye shadow
(shading)
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
34 Dapur Dapur 16 INT Siang Alvin Baju kaos putih Kulkas Segelas Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
Celana hitam Kompor gas orange jus
panjang Gelas
Kuali
Panci
Pisau
269
Piring
35 Ruang Ruang 17 INT Siang Mama Baju atasan Meja Tas pergi Pondationt /
keluarga tamu alvin tosca Kursi Wedges alas bedak
Celana
cream
bahan Pas bunga
Foto keluarga
Gelang
Jam tangan Bedak padet
Lukisan-
Eye shadow
lukisan Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
36 Ruang Ruang 17 INT Siang Papa Baju kemeja Meja Jam tangan Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa warna
keluarga tamu alvin ungu muda Kursi Sepatu pergi
Celana bahan Pas bunga
abu Foto keluarga
Lukisan-
lukisan
270
37 Ruang
keluarga
Ruang
tamu
17 INT Siang Nesya Baju kaos biru
Rok biru
Meja
Kursi
Pas bunga
Foto keluarga
Lukisan-
lukisan
Piring
Buah apel
Pondationt /
alas bedak
Bedak padet
Eye shadow
(shading)
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
38 Kamar Kamar
arsitek
18 INT Sore Alvin Kemeja biru
panjang
Celana hitam
panjang
Kaca
Lukisan-
lukisan
arsitek/poster-
Jam tangan
Hand phone
Dasi kemeja
Bedak padat
Pelembab
bibir atau
271
poster
Tempat buku
Berkas-berkas
dan buku-buku
Alat-alat
gambar
Jam weker
Horden
lipbam/ lip
tanpa
39 Kamar Kamar 18 INT Sore Nesya Mini dress red Kaca Sandal rumah Pondationt /
arsitek Lukisan- Dasi kemeja alas bedak
lukisan
arsitek/poster-
Avin Bedak padet
poster
Eye shadow
Tempat buku
(shading)
Berkas-berkas Blushon
dan buku-buku
Alat-alat
gambar
Lip mate
merah
Jam weker Black
Horden mascara
Eye liner
272
Pensil alis
Bulu mata
palsu
40 Pintu Pintu 19 INT Sore Alvin Baju kaos putih Meja Kunci pintu Bedak padat
ruang
tamu
ruang
tamu
Celana panjang
hitam
Kursi
Pelembab
bibir atau
Bantal kursi lipbam/ lip
Karpet tanpa
Horden
Pas bunga
Jam dinding
Photo keluarga
41 Ruang Ruang 19 INT Sore Mama Baju pergi tosca Meja Tas pergi Pondationt /
alas bedak
Bedak padet
Eye shadow
Blushon
Lip mate
tamu tamu alvin Celana panjang Kursi Wedges
cream Bantal kursi Gelang
Karpet Kalung
Horden Jam tangan
Pas bunga Anting-
Jam dinding anting
Photo keluarga Paper bag
273
belanjaan merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
42 Ruang
tamu
Ruang
tamu
19 INT Sore Papa
alvin
Baju pergi
kemeja ungu
muda
Celana panjang
abu
Meja
Kursi
Bantal kursi
Karpet
Horden
Pas bunga
Jam dinding
Photo keluarga
Jam tangan
Handphone
Sepatu pergi
Bedak padat
Pelembab
bibir atau
lipbam/ lip
tanpa
43 Dibalik
dinding
Dibalikdi
nding
19 INT Sore Nesya Baju kaos biru
Rok biru
Sendal rumah Pondationt /
alas bedak
Bedak padet
Eye shadow
(shading)
274
Blushon
Lip mate
merah
Black
mascara
Eye liner
Pensil alis
Bulu mata
palsu
275
276
SET LOKASI
Gambar III.108 Set Lokasi 1 Gambar III.109 Set Lokasi 2
Scene 1, 4, 6, 8,17, 19 scene 5
Ruang Tamu Halaman Depan
Gambar III.110 Set Lokasi 3 Gambar III.111 Set Lokasi 4
Scene 7 Scene 9, 12
Ruang Makan Ruang Atas
Gambar III.112 Set Lokasi 5 Gambar III.113 Set Lokasi 6
Scene 1, 18 Scene 11, 14, 15
Kamar Alvin Ruang Santai Atas
277
Gambar III.114 Set Lokasi 7 Gambar III.115 Set Lokasi 8
Scene 3 Scene 2
Halaman Rumah Alvin Jalanan Jakarta
Gambar III.116 Set Lokasi 9 Gambar III.117 Set Lokasi 10
1Scene 1, 18 Scene 10,13, 16
Kamar Alvin Dapur
Gambar III.118 Set Lokasi 11
Scene 9, 12
Taman Depan Rumah
FLOOR PLAN
Scene: 1, 18 Scene: 1, 4, 6,
17, 19
Gambar III.119 Floor Plan Art 1 Gambar III.120 Floor Plan Art 2
Keterangan: Kamar Alvin Keterangan: Ruang Tamu
Scene: 2 Scene: 2
Gambar III.121 Floor Plan Art 2 Gambar III.122 Floor Plan Art 4
Keterangan: Jalanan Jakarta Keterangan: Dalam Mobil
278
Scene: 5 Scene: 7
Gambar III.123 Floor Plan Art 5 Gambar III.124 Floor Plan Art 6
Keterangan: Halaman Depan Keterangan: Ruang Makan
Scene: 8 Scene: 10, 13, 16
Gambar III.125 Floor Plan Art 7 Gambar III.126 Floor Plan Art 8
Keterangan: R.Tamu - Tangga Keterangan: Dapur
279
Scene: 11, 14, 15 Scene: 9, 12
Gambar III.127 Floor Plan Art 9 Gambar III.128 Floor Plan Art 10
Keterangan: Ruang Atas Keterangan: R. Atas - Taman
280
SET DESIGN
Gambar III.129 Set Design 1 Gambar III.130 Set Design 2
Keterangan: Kamar Alvin Keterangan: Ruang Tamu
Scene: 1, 18 Scene: 1, 4, 6, 8, 17, 19
Gambar III.131 Set Design 3 Gambar III.132 Set Design 4
Keterangan: Meja Makan Keterangan: R.Atas
Scene: 7 Scene: 11, 14, 15
281
Gambar III.133 Set Design 5 Gambar III.134 Set Design 6 Keterangan: Halaman Depan Keterangan:Jalanan Jakarta
Scene: 5 Scene: 2
Gambar III.135 Set Design 7 Gambar III.136 Set Design 8
Keterangan: Kamar Alvin Keterangan: Dapur
Scene: 1, 18 Scene: 10, 13, 16
282
Gambar III.137 Set Design 9
Keterangan: Taman Depan Rumah
Scene: 9, 12
283
284
3.8. Proses Kerja Editor
Dalam produksi drama Televisi “IKATAN“ ini penulis berperan sebagai
editor. Editor adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam pengerjaan akhir
sebuah karya drama televisi.
Menurut Nugroho (2014:216) “editing adalah suatu proses mengatur dan
menyusun rangkaian shot menjadi sebuah scene, rangkaian scene menjadi sebuah
sequence, rangkaian sequence menjadi suatu cerita yang utuh.”
Menurut Walter S.M. dalam Fachruddin (2012:396) menyatakan bahwa:
Dalam Penyuntingan film ada enam hal utama untuk memutuskan kapan kita
memotong gambar. Hal tersebut disusun menurut arti penting atau yang paling
utama dulu :
1. Emosi. Sudahkan mencerminkan apa yang penyunting gambar rasakan
dengan pada yang dirasakan audiensi?
2. Cerita. Sudahkan Anda melakukan penyuntingan gambar rasakan dengan
cerita dan tujuan?
3. Irama. Sudahkan sesuai dengan alur ceritayang menarik dan juga
kebenaran yang ada?
4. Pengelihatan. Apakah audiensi sudah dapat melihat fokus utama dari
sebuah momen yang ada.
5. Layar adalah bidang two-dimension. bahwa televisi atau film adalah
sebuah layar yang berbentuk dua dimensi dan tingkat kejelasan visual
sangat berbeda dengan kenyataan.
285
6. Three-dimensional. Bagaimana kita dapat menghasilkan sebuah gambar
yang audiensi dapat merasakan secara psikologis seperti ia melihat visual
dengan matanya sendiri.
Menurut Walter S.M. dalam Fachruddin (2012:396) menyatakan bahwa:
Penyuntingan gambar pada dasarnya harus memiliki tujuan pasti. Tujuan tersebut
yang nantinya mengatur atau membawa seorang penyunting gambar kehasil yang
baik. Adapun tujuan dalam penyuntingan gambar, sebagai berikut :
1. Menghilangkan audio dan footage atau klip yang tidak diinginkan.
2. Memilih audio dan footage yang terbaik.
3. Menghasilkan sebuah cerita.
4. Menambahkan efek, graphic, dan musik (lots of fun).
5. Merubah gaya, ritme dan mood dari video.
6. Melihat video dari sudut pandang tertentu.
Dalam produksi drama televisi “IKATAN”, penulis menggunakan
konsep continuity editing. Menurut Latief dan Utud (2013:45) “continuity
editing adalah proses editing yang menghubungkan beberapa gambar hasil
rekaman dari objek yang sedang melakukan aktifitas, baik yang berupa dialog
maupun pergerakan agar tidak keluar dari kaidah estetika yang dapat
membungungkan dalam menikmati hasil editing tersebut”. Tujuan penulis
menggunakan konsep continuity editing adalah untuk menciptakan aliran
yang halus antara shot yang satu dengan shot berikutnya.
286
Dalam sebuah produksi drama seorang editor memiliki 3 tahapan kerja, yaitu:
3.8.1. Pra Produksi
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:133) “proses perencanaan dan
persiapan sebelum produksi di lapangan atau di studio.”
Pada tahapan pra produksi dalam tahap ini tugas dan kewajiban
editor adalah menganalisa naskah dengan melihat adegan yang tertulis
dalam naskah dan mengungkapkan penilaiannya pada sutradara,
berdiskusi dengan kru untuk menganalisa naskah, baik secara teknis,
artistik dan dramatik serta ikut survei kelapangan supaya penulis sebagai
editor punya gambaran tentang lokasi yang akan dipakai nantinya. Penulis
juga menyiapkan alat-alat editing lainnya seperti laptop, headset, dan lain-
lainnya.
3.8.2. Produksi.
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:136) “suatu kegiatan
membuat program acara televise, baik di lapangan maupun di studio,
biasanya dibagi dalam tiga kategori, yaitu praproduksi atau persiapan
sebelum produksi, kegiatan produksi, dan pascaproduksi.”
Pada saat produksi penulis sebagai editor ikut serta membantu
rekan-rekan dilapangan, tujuannya agar penulis sebagai editor dapat
mempunyai gambaran apa-apa saja stock gambar yang nantinya akan
dimasukan kedalam tahap editing.
287
3.8.3. Pasca Produksi.
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:133) “ pascaproduksi adalah
tahap penyelesaian atau tahap akhir penyempurnaan materi program untuk
siaran yang proses produksinya di lapangan atau di studio telah selesai;
biasanya mencakup kegiatan pengeditan gambar, pengiasan grafik, narasi,
dan ilustrasi music.”
Penulis sebagai editor adalah yang bertanggung jawab
mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat
berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah
film cerita yang utuh. Pada pasca produksi penulis sebagai editor
menyatukan gambar-gambar yang dianggap layak dan memotong gambar-
gambar yang tidak diperlukan sehingga menghasilkan sebuah film yang
utuh.
Pada pelaksanaan Proses editing, penulis menggunakan proses
Nonlinear editing. Menurut Fachruddin (2012:397) “Nonlinier editing
adalah proses penyusunan gambar yang dilakukan secara tidak berurutan
(random/acak), penyusunan dimulai dari pertengahan suatu program acara,
kemudian awal dari suatu program acara tersebut dan seterusnya hingga
program acara tersebut selesai.”
Menurut Fachruddin (2012:397) Proses nonlinier editing yaitu :
1. Capturing.
Capturing adalah proses perekaman sinyal audio video (baik sinyal
tersebut analog ataupun sinya digital) kedalam hardisk. Untuk
288
melaksanakan hal tersebut kita harus menggunakan video card
yang berfungsi sebagai codec (coder decorder).
2. Editing audio video.
Setelah semua sinyal audio video terekam dalam hardisk, maka
kita dapat melakukan tahapan selanjutnya, yakni editing. Nonlinier
editing memiliki dua proses, Yakni offline editing dan online
editing.
- Editing offline.
- Pada tahap ini, proses capturing dilakukan dengan
data rate yang rendah, yakni dibawah 4.000 Kbps.
Dengan data rate yang rendah maka hard disk
dapat menampung banyak gambar, walaupun
dengan kualitas yang rendah (low quality picture).
- Pada tahap ini belum dilakukan proses sound
mixing, titling, serta compositing pda suatu
program acara. Hasil dari editing pda tahap ini
masih merupakan editing kasar (rough cut).
- Tujuan editing pda tahap ini adalah untuk
memperoleh edit decision (EDL) yang berupa data
time code, deskripsi shot dan lain-lain yang
digunakan pada tahap selanjutnya (online editing).
- Editing online.
- Sinyal audio-video yang berasal dari original
tape/master tape akan direkamkan kedalam hard
289
disk sesuai dengan data yang ada pada EDL (edit
decision list). Pada proses ini, capturing dilakukan
dengan data rate yang tinggi sesuai dengan kualitas
hasil shooting, yakni diatas 5.000 Kbps (high
quality picture).
- Pada tahap ini baru dilakukan sound mixing,
picture manipulating/compositng, dan titling
sehingga hasil dari tahapan ini merupakan suatu
program acara yang siap disiarkan.
3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab
Menurut Fachrudin (2012 :36) “ Tugas Video editor secara
sederhana adalah menyatukan segala elemen audiovisual yang telah dibuat
berbagai pihak tim produksi menjadi satu kemasan program yang layak
disiarkan.
Seorang editor harus tahu bagaimana membuat sebuah alur cerita
yang baik. Editor adalah orang yang bertanggung jawab dalam pengerjaan
akhir sebuah karya, tanpa sebuah proses editing yang baik maka tidak akan
maksimal karya tersebut.
290
3.8.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada tahapan pra produksi dalam tahap ini tugas dan kewajiban
editor adalah menganalisa naskah dengan melihat adegan yang tertulis
dalam naskah dan mengungkapkan penilaiannya pada sutradara,
berdiskusi dengan kru untuk menganalisa naskah, baik secara teknis,
artistik dan dramatik serta ikut survei kelapangan supaya penulis sebagai
editor punya gambaran tentang lokasi yang akan dipakai nantinya. Penulis
juga menyiapkan alat-alat editing lainnya seperti laptop, headset, dan lain-
lainnya.
Penulis memilih metode continuity editing pada proses editing
metode ini dirasakan tepat untuk membangun penyampaian cerita yang
mudah dimengerti oleh penonton. Yang dimana bertujuan agar
memberikan sebuah penuturan cerita yang jelas, serta metode
penyambungan cut to cut, cross dissolve, dip to white dan dip to black.
Serta beberapa adegan yang dibuat slow motion dengan memainkan
speed pada adegan tertentu.
- Cut to cut, yang dimana dapat memberikan sebuah pergerakan yang
cepat, yaitu dengan memotong-motong gambar sesuai dengan waktu dan
kebutuhan kemudian digabung sehingga terjalin alur dari potongan
gambar tanpa memberikan transisi.
291
- Cross dissolve yaitu efek optis antara dua pengambilan gambar dengan
gambar kedua mulai muncul ketika gambar pertama secara bertahap
hilang.
- Dip to white, Perpindahan gambar secara perlahan-lahan menjadi putih
kemudian dilanjutkan dengan gambar berikutnya. Alasan penulis
menggunakan transisi ini adalah untuk pergantian waktu ke masa lalu.
- Dip to black, Perpindahan gambar secara perlahan-lahan menjadi hitam
kemudian dilanjutkan dengan gambar berikutnya. Penulis menggunakan
transisi ini untuk pergantian waktu yang dirasakan cukup lama dari
scene sebelumnya.
b. Konsep Produksi
Penulis selaku editor juga turut berperan dalam jalannya produksi,
maka penulis juga memiliki konsep produksi. Konsep produksi yang
dilakukan, yakni berusaha mengingatkan sutradara agar mengambil
beberapa gambar tambahan seperti establish, beautiful shoot, dan beberapa
gambar yang dianggap penting untuk komponen editing. Penulis selaku
editor turut serta juga memberikan saran atas beberapa pengambilan
gambar yang dilakukan oleh cameraman dan sutradara agar memiliki
konsep produksi yang sejalan sehingga memudahkan proses editing. Dan
tak lupa mencatat time code dan menyimpan data setiap selesai produksi
agar lebih mudah dalam menyortir gambar.
292
c. Konsep Teknik
Penulis disini menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2016,
Adapun alat yang digunakan selain perangkat laptop sebagai pendukung
adalah headphone dan hard disk eksternal agar memudahkan proses
editing yang juga bekerjasama dengan penata audio. Spesifikasi computer
yang akan digunakan penulis pada saat proses editing yaitu :
HARDWARE
1. Prosesor : Intel Core i3
2. Memory : DDR3 SDRAM 4GB OF RAM
3. Hardisk : Seagate 2TB
4. VGA card : Nvidia Geforce
ACCESSORIES
1. Earphone : Rexus
2. Mouse : Rexus
SOFTWARE
1. Editing : Adobe Premiere Pro CC 2016
2. Audio Sound : Adobe Audition CS 6
3. Grafis : Adobe Photoshop CS 6
293
3.8.6. Kendala di dalam produksi dan solusinya :
Dalam pembuatan film drama “IKATAN” ini penulis sebagai editor
sempat mengalami kendala kendala sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan warna dari hasil kamera C300 dengan kamera DJI
Osmo maupun hasil dari kamera Drone.
Solusinya :
1. Penulis sebagai editor akan berusaha menyamakan semua warna dari
hasil-hasil tersebut melalui proses Color Grading.
294
3.8.7. Lembar Kerja Editor.
Konsep editing / perencanaan
Laporan Editing
Spesifikasi Alat Editing
LAPORAN EDITING
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Editor : Robiul Aqli
Tabel III.29
295
NO
SHOT
EXT/
INT
KETERANGAN
VISUAL
AUDIO
Sfx
Transisi
Video
Efek
Durasi
Logging
Time
SCENE 1
1 1 Black Screen Voice Over Musik Cross - 28 dtk 00;00;20;24-
(Alvin)
Ilustrasi Dissolve 00;00;48;11
1 2 INT (Medium Shot-Track Right-Eye Level) ALVIN sedang memakai pakaian, out fokus frame
foto keluarga
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 13 dtk 00;00;48;11- 00;01;01;17
1 3 INT (Medium Close Up-Still-High Level)
Print Out Sketsa Gedung
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
Cross
Dissolve
- 8 dtk 00;01;01;17- 00;01;09;26
1 4 INT (Kneeshoot-Track Right-Eye Level) MAMAH ALVIN sedang merapihkan kain batik
koleksinya, PAPAH ALVIN datang dengan
membawa dua gelas minuman.
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 31 dtk 00;01;09;26- 00;01;40;28
SCENE 2
2 1 EXT (Extreme Long Shoot-Track in-Bird Angel Level)
Establish Jakarta 1
- Musik
Ilustrasi
- - 8 dtk 00;01;40;28- 00;01;48;26
2 2 EXT (Extreme Long Shoot –Track Right-Eye Level)
Establish Jakarta 2
- Musik
Ilustrasi
- - 8 dtk 00;01;48;26- 00;01;56;03
2 3 EXT (Extreme Longshot-Track In-Eye Level)
Establish Jakarta 3
- Musik
Ilustrasi
- - 7 dtk 00;01;56;03- 00;02;03;15
2 4 INT (Close Up-Still-Low Level)
Neysa di dalam mobil
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - dtk
2 5 EXT (Long Shoot-Still-Eye Level)
Establish Jakarta dari dalam mobil
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - dtk
SCENE 3
3 1 EXT .(Long Shoot-Pedestal Down-Eye Level)
NESYA sampai dirumah ALVIN
Voice Over
(Alvin)
Atmo - - 7 dtk 00;02;31;01- 00;02;38;25
3 2 EXT (Medium Close Up-Still-Eye Level)
Expresi NESYA turun dari mobil
- Atmo,
Folley
- - 10 dtk 00;02;38;25- 00;02;48;15
SCENE 4
4 1 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) Keluarga ALVIN menunggu NESYA diruang tamu
- Atmo,
Folley
ketukan
pintu
- - 4 dtk 00;02;48;15- 00;02;52;14
296
4 2 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) MAMA ALVIN mendengar suara ketukan pintu
MAMA
ALVIN
“Nah, itu
kayaknya
Nesya deh,
sebentar ya
Mama bukain
pintu dulu”
Atmo - 4 dtk 00;02;52;14- 00;02;56;18
4 3 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level)
ALVIN menjawab
ALVIN
“iya mah..”
Atmo - - 2 dtk 00;02;56;18- 00;02;58;09
SCENE 5
5 1 EXT (Loong Shoot-Still-Eye Level)
MAMA ALVIN membuka pintu
NESYA
“Assalamuala ikum”
MAMA
ALVIN
“Walaikumsa lam, eh
Nesya, ya
ampun udah
lama ya kita
gak ketemu”
Atmo - - 24 dtk 00;02;58;09- 00;03;22;03
297
MAMA
ALVIN
“Kamu makin cantik
aja,
NESYA
“Iyaa
makasih
tante..
MAMAH
ALVIN
ayuk Nesya
masuk, di
dalam Om
dan Alvin
sudah nunggu
loh”
298
SCENE 6
6 1 INT (Medium Close Up-Track Out-Eye Level) NESYA berjalan kedalam rumah
NESYA
“Apa kabar
Om?”
PAPA
NESYA
“Baik Nesya, kamu apa
kabar?”
NESYA
“Baik Om”
Atmo - - 16 dtk 00;03;22;03- 00;03;38;05
6 2 INT (Medium Close Up-Track In-Eye Level)
ALVIN terpana melihat NESYA
- Musik
Ilustrasi
- Slow
Motion
10 dtk 00;03;38;05- 00;03;48;19
6 3 INT (POV-Still-Low Level) NESYA bersalaman dengan PAPAH ALVIN
NESYA tersenyum ke arah ALVIN
MAMAH ALVIN membuyarkan lamunan alvin
MAMA
ALVIN
“Alvin, ko bengong..
ini Nesya,
kamu masih
ingat kan ?”
- - - 11 dtk 00;03;48;19- 00;03;59;08
6 4 INT (Medium Close Up-Till Up-Eye Level) ALVIN kaget dan tersadar
ALVIN
“Hmmm...i...i ya inget kok
Atmo - - 4 dtk 00;03;59;08- 00;04;03;20
299
mah..
6 5 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) ALVIN bersalaman dan menanyakan kabar
ALVIN
Apa kabar
Nes..?”
NESYA
Baik Vin..
Atmo - - 3 dtk 00;04;03;20- 00;04;06;11
6 6 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) MAMA ALVIN menyuruh NESYA untuk
beristirahat
MAMA
ALVIN
“Yaudah Nes,
kamu
istirahat dulu,
kamar kamu
sebelah sana
ya”
Atmo - - 7 dtk 00;04;06;11- 00;04;13;00
6 7 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) NESYA berpamitan kamar untuk istirahat
NESYA
“Iya Tante..
mari Vin,
Om”
Atmo - Slow
Motion
2 dtk 00;04;13;00- 00;04;15;23
6 8 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level)
Expresi PAPAH ALVIN
PAPAH
ALVIN
“Iya Nesya..”
Atmo - Slow
Motion
2 dtk 00;04;15;23- 00;04;17;27
300
6 9 INT (Medium Shoot-Track Left-Eye Level) NESYA bergegas pergi
- Musik
Ilustra
si
- Slow
Motion
2 dtk 00;04;17;27- 00;04;19;26
6 10 INT (Big Close Up-Pan Left-Eye Level)
Wajah NESYA
- Musik
Ilustra
si
- Slow
Motion
2 dtk 00;04;19;26- 00;04;21;22
6 11 INT (Big Close Up-Track Right-Eye Level)
Expresi ALVIN
- Musik
Ilustra
si
- Slow
Motion
9 dtk 00;04;21;22- 00;04;30;09
SCENE 7
7 1 INT (Big Close Up-Still-Eye Level)
Establish jam berdering
Suara Jam
bordering
Atmo - - 10 dtk 00;04;30;09- 00;04;40;28
7 2 INT (Long Shoot-Track In-Eye Level) Sarapan pagi, PAPAH ALVIN membaca koran,
MAMAH ALVIN mengantar kopi
- Atmo - - 5 dtk 00;04;40;28- 00;04;45;05
7 3 INT (Loong Shoot-Still-Eye Level)
MAMAH ALVIN nganter kopi
NESYA ikut sarapan
PAPAH
ALVIN
“Makasih yaa mah..”
Atmo - - 4 dtk 00;04;45;05- 00;04;49;29
7 4 INT (Big Close Up-Still-Eye Level) Detail MAMAH ALVIN menaruh kopi
- Atmo - - 1 dtk 00;04;46;15- 00;04;47;16
301
7 5 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN menyapa NESYA
MAMAH
ALVIN
“Selamat pagi
NESYA”
Atmo - - 3 dtk 00;04;47;16- 00;04;50;00
7 6 INT (Knee Shoot-Still-Eye Level) NESYA menyapa
NESYA
“Selamat pagi juga
tante, om..”
Atmo - - 1 dtk 00;04;50;00- 00;04;51;13
7 7 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN menyuruh NESYA makan
MAMAH
ALVIN
“Sarapan Dulu
Nesya..”
Atmo - - 4 dtk 00;04;51;13- 00;04;55;25
7 8 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) PAPAH ALVIN bertanya kepada NESYA
NESYA menjawab
PAPAH
ALVIN
“Oh iyaa,
kamu terakhir
ke jakarta
kapan
Nesya??”
Atmo - - 23 dtk 00;04;55;25- 00;05;23;11
302
NESYA
“Terakhir SD kelas 5 om..”
7 9 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level)
MAMAH ALVIN menyuruh ALVIN untuk
mengajak NESYA jalan-jalan
(Shoot Expresi ALVIN)
MAMA
ALVIN
“Nah Vin, abis ini kamu
antar Nesya
jalan- jalan
gih sana..”
Atmo - - 3 dtk 00;05;23;11- 00;05;26;14
7 10 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level)
(Shoot Expresi ALVIN)
- Atmo - - 2 dtk 00;05;26;14- 00;05;28;19
7 11 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) PAPAH ALVIN menegaskan
PAPAH
ALVIN
“iyaa.. siapa tau Nesya
mau liat-liat
Jakarta.. kan
udah lama
juga Nesya
ga ke jakarta.
.
Atmo - - 6 dtk 00;05;28;19- 00;05;34;17
303
7 12 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) NESYA menjawab
NESYA
“Iya boleh
om, Tante..”
Atmo - - 3 dtk 00;05;34;17- 00;05;37;01
7 13 INt (Medium Close Up-Still-Eye Level ) ALVIN mengiyakan
ALVIN
“Iya mah nanti aku ajak
keliling
jakarta ”
Atmo - - 3 dtk 00;05;37;01- 00;05;40;15
7 14 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) NESYA dan ALVIN siap2
NESYA
“Sebentar ya
Vin”
ALVIN
“Iya Nes,
nanti gue
tunggu di
depan ya”
Atmo Cross
Dissolve
- 15 dtk 00;05;40;15- 00;05;55;00
SCENE 8
8 1 INT (Long Shoot-Still-Eye Level )
Establish Rumah
- Atmo - - 2 dtk 00;05;55;00- 00;05;57;23
8 2 Long Shoot-Still-Eye Level ) Terlihat ALVIN sedang menunggu NEYSA
- Musik
Ilustrasi
- - 7 dtk 00;05;57;23- 00;06;04;18
304
8 3 INT (Big Close Up-Pan Right-Eye Level)
Detail langkah kaki NESYA
- Musik
Ilustrasi
- Slow
Motion
4 dtk 00;06;04;18- 00;06;08;11
8 4 INT (Medium Shoot-Till down-Track Out-Low Level) NESYA turun tangga
- Musik
Ilustrasi
- Slow
Motion
6 dtk 00;06;08;11- 00;06;11;13
8 5 INT (Big Close Up-Track In-Eye Level) ALVIN terpana
- Musik
Ilustrasi
- Slow
Motion
4 dtk 00;06;11;13- 00;06;17;07
8 6 INT (Medium Close Up-Till down-Track Out-Low
Level)
NESYA turun tangga
- Musik
Ilustrasi
- Slow
Motion
6 dtk 00;06;17;07- 00;06;21;06
8 7 INT (Big Close up-Track In-Eye Level) ALVIN terpana
- Musik
Ilustrasi
- Slow
Motion
5 dtk 00;06;21;06- 00;06;27;00
8 8 INT (OTS-Still-Eye Level ) NESYA bertanya pada ALVIN
NESYA
“Ayo Vin
kita
berangkat?
Atmo - - 5 dtk 00;06;27;00- 00;06;31;18
8 9 INT (OTS-Still-Eye Level) ALVIN menjawab
ALVIN
“Ii...iya Nes, Yuk kita
berangkat
Atmo Dip To
Black
- 6 dtk 00;06;31;18- 00;06;37;23
305
SCENE 9
9 1 INT (Long Shoot-Track In-Eye Level)
Establish Matahari
- Atmo - Slow
Motion
7 dtk 00;06;31;18- 00;06;43;27
9 2 INT (Medium Shoot-Still-Low Level) ALVIN terpana
- Atmo,
Musik Ilustrasi
- - 2 dtk 00;06;43;27- 00;06;45;27
9 3 EXT (Long shoot-Still-High Level) NESYA mengikat tali sepatu
- - - - 3 dtk 00;06;45;27- 00;06;48;00
9 4 EXT (Close Up-Still-Eye Level) Detail NESYA mengikat tali sepatu
- Atmo, Musik
Ilustrasi
- - 4 dtk 00;06;48;00- 00;06;52;02
9 5 EXT (Long Shoot-Still-Eye Level) .NESYA sedang mengkikat rambut
Voice Over
(Alvin)
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 1 dtk 00;06;52;02- 00;06;53;10
9 6 EXT (Close Up-Still-Eye Level) Detail NESYA sedang mengkiat rambut
Voice Over
(Alvin)
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 5 dtk 00;06;53;10- 00;06;58;27
9 7 INT (Medium Shoot-Still-Low Level) ALVIN memperhatikan NESYA
Voice Over
(Alvin)
Atmo
Musik
Ilustrasi
- - 2 dtk 00;06;58;27- 00;07;00;29
9 8 EXT (Close Up-Still-Eye Level)
Detail NESYA meguncir rambut
- Atmo,
Musik Ilustrasi
Cross
Dissolve
- 8 dtk 00;07;00;29- 00;07;08;12
9 9 EXT (Extreme Close Up-Still-Eye Level)
Detail mata dan senyum NESYA
Voice Over
(Alvin)
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 6 dtk 00;07;08;12- 00;07;14;09
306
9 10 EXT (Medium Shoot-Still-Eye Level) NESYA menyapa ALVIN
Voice Over
(Alvin)
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 2 dtk 00;07;14;09- 00;07;16;26
9 11 EXT (Medium Shoot-Still-Low Level) ALVIN membalas sapaan NESYA
- Atmo, Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;07;16;26- 00;07;19;10
SCENE 10
10 1 INT (Close up-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN memotong sayuran
- Atmo,
Folley
- - 4 dtk 00;07;19;10- 00;07;23;07
10 2 INT (Long Shoot-Track In-Eye Level)
MAMAH ALVIN memotong sayuran, tidak lama
NESYA datang menghampiri
NESYA
“Sini tante,
biar aku
bantu”
MAMA
ALVIN
“Eh gak usah Nes, biar
Tante aja”
Atmo - - 10 dtk 00;07;23;07- 00;07;33;24
10 3 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) NESYA membantu MAMAH ALVIN memasak
NESYA
“Gak apa-apa
kok Tante,
aku juga suka
masak”
Atmo - - 12 dtk 00;07;33;24- 00;07;45;14
307
MAMAH
ALVIN
”Yaudah kamu
motongin ini
aja
10 4 INT (Medium Shoot-Pan left,Pan right-Eye Level) ALVIN datang untuk mengambil minum
ALVIN
”Selamat pagi semua..”
NESYA
DAN
MAMAH
”Pagi juga..”
Atmo - - 21 dtk 00;07;45;14- 00;08;07;00
10 5 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) ALVIN mengejek NESYA
ALVIN
”Emangnya kamu bisa
masak Nes?”
Atmo - - 2 dtk 00;08;07;00- 00;08;09;01
10 6 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) NESYA menjawab ejekan ALVIN
NESYA
”Bisa dong
kalo cuma
motong-
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 5 dtk 00;08;09;01- 00;08;13;24
308
motong
doang sih..
hehe”
Voice Over
(Alvin)
10 7 INT (Close Up-Still-Eye Level)
Detail NESYA memotong
Voice Over
(Alvin)
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 4 dtk 00;08;13;24- 00;08;17;10
10 8 INT (Close Up-Still-Eye Level) Detail NESYA merapikan rambut
Voice Over
(Alvin)
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 4 dtk 00;08;17;10- 00;08;21;28
10 9 INT (Medium-Still-Eye Level) ALVIN menatap NESYA
Voice Over
(Alvin)
Atmo,
Musik
Ilustrasi
- - 6 dtk 00;08;21;28- 00;08;27;27
SCENE 11
11 1 INT (Big Close Up-Track Left-Eye Level) Terlihat NESYA sedang berada didepan laptop
- Musik
Ilustrasi
- - 8 dtk 00;08;27;27- 00;08;35;05
11 2 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) NESYA laptop
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;08;35;05- 00;08;38;17
11 3 INT (Close Up-Still-High Level) NESYA sedang mengetik
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;08;38;17- 00;08;41;04
11 4 INT (Close Up-Still-Eye Level)
Layar Laptop
- Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;08;41;04- 00;08;43;20
11 5 INT (Long Shoot-Track In-Eye Level) NESYA didepan laptop
Voice Over (Alvin)
Musik Ilustrasi
- - 3 dtk 00;08;43;20- 00;08;46;15
309
SCENE 12
12 1 EXT (Long Shoot-Still-Eye Level) NESYA olahraga
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 6 dtk 00;08;46;15- 00;08;52;02
SCENE 13
13 1 INT (Loong Shoot ,POV-Still-Eye Level) NESYA membantu MAMAH ALVIN di dpaur
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 7 dtk 00;08;52;02- 00;08;59;01
SCENE 14
14 1 INT (Long Shoot, POV-Still-Eye Level ) NESYA sedang membaca buku
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;08;59;01- 00;09;02;13
14 2 INT (Close up-Still-Eye Level)
Expresi NESYA membaca buku
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 5 dtk 00;09;02;13- 00;09;07;14
14 4 INT Long Shoot,POV-Still-Eye Level) NESYA sedang membaca buku
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 6 dtk 00;09;07;14- 00;09;12;06
14 3 INT (Close Up-Track Right-High Level)
Detail buku sejarah
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;09;12;06- 00;09;15;05
SCENE 15
15 1 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) NESYA duduk di sofa
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 7 dtk 00;09;15;05- 00;09;22;08
15 2 INT (Big Close Up-Still-Eye Level) NESYA memakai headset
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;09;22;08- 00;09;25;19
15 3 INT (Close Up-Still-Eye Level )
Detail layar hp
Voice Over
(Alvin)
Musik
Ilustrasi
- - 6 dtk 00;09;25;19- 00;09;31;22
310
SCENE 16
16 1 INT (Close Up-Still-Eye Level)
Detail memotong apel
- Atmo,
Folley
- - 8 dtk 00;09;31;22- 00;09;39;19
16 2 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) NESYA memotong apel
ALVIN datang mengambil minuman
- Atmo,
Folley
- - 12 dtk 00;09;39;19- 00;09;51;25
16 3 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) ALVIN melihat NESYA
- Musik
Ilustrasi
- - 5 dtk 00;09;51;25- 00;09;56;20
16 4 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level ) - Musik Dip To - 6 dtk 00;09;56;20-
NESYA menyuapi ALVIN Ilustrasi White 00;10;02;19
16 5 INT (Medium Shoot,POV-Still-Eye Level) ALVIN menghayal
- Musik
Ilustrasi
- Blur 3 dtk 00;10;02;19- 00;10;05;05
16 6 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) ALVIN tersadar, lalu NESYA menawarkan ape
NESYA
“Vin, mau?”
Cassete
Reverse
Cross
Dissolve
- 16 dtk 00;10;05;05- 00;10;21;14
ALVIN menolak dan langsung pergi ke kamarnya.
Dan NESYA menuju ruang tamu
ALVIN
“Hm..gak
Nes, gw ke
kamar dulu
yaa”
311
SCENE 17
17 1 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN datang dan bertanya kepada NESYA
MAMA
ALVIN
“Nes, Alvin
mana?”
Atmo, - - 5 dtk 00;10;21;14- 00;10;26;26
17 2 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) NESYA menjawab
NESYA
“Tadi ke kamar, tante..
kenapa ya
tan?”
Atmo - - 4 dtk 00;10;26;26- 00;10;30;29
17 3 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) MAMAH & PAPAH ALVIN ingin pergi
MAMA
ALVIN
“Tante sama om mau pergi
dulu ya Nes”
Atmo - - 2 dtk 00;10;30;29- 00;10;32;15
17 4 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN mengajak PAPAH pergi
MAMA
ALVIN
“ayo pah, udah jam 2
nih, nanti
kesorean”
( Ajak Mama
Alvin kepada
Papapanya )
Atmo - - 5 dtk 00;10;32;15- 00;10;37;16
312
PAPA
ALVIN
“Yaudah ayuk Mah”
17 5 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) MAMAH, PAPAH ALVIN pamit
MAMA
ALVIN
“Nes, Om
sama Tante
berangkat
ya..
Atmo - - 2 dtk 00;10;37;16- 00;10;39;14
17 6 INT (Long Shoot-Still-Eye Level)
Mereka memberi salam
kamu jangan
lupa kunci
pintunya..Ass
alamualaiku
m”
Atmo - - 5 dtk 00;10;39;14- 00;10;44;07
17 7 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level) NESYA membalas salam
NESYA
“Oke tante, walaikumsala
m.. hati-hati
ya Om
Tante”
Atmo - - 3 dtk 00;10;44;07- 00;10;47;29
313
SCENE 18
18 1 INT (Knee Shoot-Still-Eye Level) ALVIN masuk kamar
- Musik
Ilustrasi
- - 4 dtk 00;10;47;29- 00;10;51;19
18 2 INT (Close Up –Still-Eye Level )
Detail ALVIN mengambil kemeja
- Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;10;51;19- 00;10;54;25
18 3 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) ALVIN memakai kemeja
- Musik
Ilustrasi
- - 12 dtk 00;10;54;25- 00;11;07;05
18 4 INT (Knee Shoot-Still-Eye Level) NESYA datang memakaikan dasi
- Musik
Ilustrasi
- - 10 dtk 00;11;07;05- 00;11;17;17
18 5 INT (OTS-Still-Eye Level) NESYA memakaikan dasi
- Musik
Ilustrasi
- - 11 dtk 00;11;17;17- 00;11;28;07
18 6 INT (OTS-Still-Eye Level) ALVIN membelai rambut NESYA
- Musik
Ilustrasi
- - 4 dtk 00;11;28;07- 00;11;32;06
18 7 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) NESYA dan ALVIN ingin berciuman dalam khayalan
- Musik
Ilustrasi
Cross
Zoom
- 4 dtk 00;11;32;06- 00;11;36;22
18 8 INT (Close Up-Still-high Level)
Detail hape bordering
- Suara
handph
one
- - 4 dtk 00;11;36;22- 00;11;40;00
18 9 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) ALVIN tersadar dari mimpi nya dan langsung
menjawab telfon
MAMAH
ALVIN
“ALVIN!!
Kamu
kemana
Atmo - - 19 dtk 00;11;40;00- 00;11;59;25
314
sih??!!
Mamah di
bawah nih,
cepet bukain
pintunya!!”
ALVIN
“Iiiyaa Mah, Maaf ALVIN
ketiduran..”
18 10 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) ALVIN menaruh handphone nya dan bergegas kebawah
- Atmo - - 3 dtk 00;11;59;25- 00;12;02;28
SCENE 19
19 1 INT (Long Shoot,Pan Right-Still-Eye Level) ALVIN membukakan pintu, dan berjalan menuju ke
ruang tamu
MAMA
ALVIN
“Kamu ngapain aja
sih dari tadi
mama ketuk
pintu, terus
manggil-
manggil
kamu minta
bukain pintu,
tapi gak ada
yang jawab”
Atmo - - 23 dtk 00;12;02;28- 00;12;25;06
315
ALVIN
“Yah ma’af Ma.. tadi
Alvin
ketiduran, pas
Mama telfon
minta bukain
pintu Alvin
baru
kebangun.
Oiya, Mama
sama papa
darimana ?”
19 2 INT (OTS-Still-Eye Level) PAPAH ALVIN menjawab pertanyaan ALVIN
PAPA
ALVIN
“Tuh nganter Mama
belanja”
Atmo - - 1 dtk 00;12;25;06- 00;12;26;26
19 3 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN memberi ALVIN kemeja
MAMA
ALVIN
“Oh iya Mama beliin
kamu kemeja
nih kyanya
cocok buat
kamu”
Atmo - - 5 dtk 00;12;26;26- 00;12;31;17
316
19 4 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level) ALVIN melihat kemeja yang dibelikan MAMAHNYA
ALVIN
“Mana coba
aku liat”
Atmo - - 5 dtk 00;12;31;17- 00;12;36;18
19 5 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN menanyakan NESYA
MAMA
ALVIN
“Oiya, Nesya kemana?
Mama beliin
dia gelang
nih”
Atmo - - 3 dtk 00;12;36;18- 00;12;39;21
19 6 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level ) ALVIN bertanya kepada MAMAHNYA
ALVIN
“Dikamar kayanya Ma..
oiya Ma,
ngomong-
ngomong
Nesya tuh
sodara dari
Mama atau
Papa sih?”
Atmo - - 11 dtk 00;12;39;21- 00;12;50;29
19 7 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level ) MAMAH ALVIN menjelaskan
MAMA
ALVIN
“Jadi, Mamanya
Atmo - - 7 dtk 00;12;50;29- 00;12;57;06
317
Nesya itu
adiknya papa
kamu, papa
kamu kan 3
bersaudara,
19 8 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level )
Expresi PAPAH ALVIN
- Atmo - - 1 dtk 00;12;57;06- 00;12;58;17
19 9 INT (Medium Close Up-Still-Eye Level ) MAMAH ALVIN menjelaskan
Om Wisnu,
sama Tante
Lidya. Nah
Nesya tuh
anaknya
Tante Lidya”
Atmo - - 5 dtk 00;12;58;17- 00;13;03;11
19 10 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level ) ALVIN bertanya
ALVIN
“Oh gitu.. jadi aku sama
Nesya..hmm..
ga bisa
pacaran dong
Ma?”
Atmo - - 8 dtk 00;13;03;11- 00;13;11;09
19 11 INT (Medium-Still-Eye Level)
Expresi MAMAH dan PAPAH
- Atmo - - 1 dtk 00;13;11;09- 00;13;12;23
19 12 INT (OTS-Still-Eye Level)
PAPAH ALVIN
PAPAH
ALVIN
“Sembaranga
Musik
Ilustrasi
- - 3 dtk 00;13;12;23- 00;13;15;02
318
n kamu!
19 13 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level ) MAMAH Musik - - 4 dtk 00;13;15;02-
MAMAH ALVIN menenagkan ALVIN
“Ya nggak
Ilustrasi 00;13;19;09
boleh lah vin,
nesya sama
kamu kan
sepupu
kandung”
19 14 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level ) PAPAH Musik - - 3 dtk 00;13;19;09- PAPAH ALVIN menegaskan lagi ALVIN Ilustrasi 00;13;22;09
nesya itu
sepupu dari
Papa,
19 15 INT (Close Up-Still-Eye Level) PAPAH Musik - - 4 dtk 00;13;22;09- Expresi ALVIN ALVIN Ilustrasi 00;13;26;25
jadi kalo dari
Papa itu
19 16 INT (Medium Shoot-Still-Eye Level ) PAPAH Musik - - 2 dtk 00;13;26;25- PAPAH ALVIN menegaskan lagi ALVIN Ilustrasi 00;13;28;15
319
ga boleh
saling jatuh
cinta, apalagi
pacaran”
19 17 INT (Close Up-Still-Eye Level) ALVIN Musik - - 2 dtk 00;13;28;15- ALVIN menjawab
“Ooh gitu..” Ilustrasi 00;13;30;02
19 18 INT (Long Shoot-Still-Eye Level) MAMAH ALVIN menjelaskan
MAMAH
ALVIN
Musik
Ilustrasi
- - 13 dtk 00;13;30;02- 00;13;43;21
“Iyalah,
nggak enak
juga sama
tetangga
masa kamu
pacaran sama
sepupu kamu
sendiri sih.”
MAMAH
ALVIN
“Alvin..
Alvin kamu
ada-ada aja si
320
nak“
19 19 INT (Close UP-Still-Eye Level) PAPAH ALVIN menegaskan
PAPAH
ALVIN
Musik
Ilustrasi
- - 2 dtk 00;13;43;21- 00;13;45;23
“kamu suka
sama
NESYA!?”
19 20 INT (Close Up-Still-Eye Level)
Expresi NESYA
- Musik ILustra
si
- - 3 dtk 00;13;45;23- 00;13;48;02
321
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam memproduksi sebuah film,tidak hnaya ada pemeran (artis),
ada kamera, ada peralatan, pasca produksi editing, lalu shooting. Namun
diperlukan kerja sama yang solid antara semua crew. Komunikasi amat
sangat diperlukan disini,setiap masalah yang didiskusikan untuk mencapai
jalan keluar yang terbaik.
Begitu pula dengan proses kerja tim produksi drama televisi
“IKATAN” semua saling bekerja sama dan membantu untuk
mendapatkan hasil akhir yang maksimal. Setiap masalah atau perselisihan
pendapat didiskusikan guna mendapatkan solusi yang terbaik dan tidak
terjadi perpecahan nantinya.
Tim penulis merasa cukup puas dengan hasil yang telah dicapai,
meskipun sempat mengalami berbagai kendala baik saat pra produksi,
produksi, pasca produksi. Hal itu dapat tim penulis produksi lewati dan
tim penulis merasa mengalami kemajuan dari segi pengetahuan dan
pengalaman yang sangat berguna bagi tim penulis nantinya.
322
323
4.2 Saran
Proses penciptaan karya harus disiapkan dengan cermat dan rapih,
rancangan karya pada pra produksi menjadi tolak ukur awal budgeting
yang akan keluar. Kesiapan produksi dan hambatan yang ada dapat di
hindari bila pada pra produksi di siapkan terlebih dahulu.
Pemilihan lokasi yang strategis menjadi kemudahan pada saat
produksi, pemilihan posisi lokasi yang hening dan tidak jauh dari pos
produksi memudahkan jalannya produksi.
Pemakaian alat yang tepat sesuai dengan kebutuhan karya akan
menentukan seperti apa hasil akhir dari karya tersebut. Dalam pembuatan
karya drama film budget untuk alat mempengaruhi hasil bila memilih alat
dengan tepat.
324
DAFTAR PUSTAKA
Andi Purba, Januaris. 2013. Shooting Yang Benar. Yogyakarta: Andi
Cavandalasta, Panca. 2011. Lima hari mahir membuat film. Jakarta: PT.
Gramedia.
Effendy, Heru. 2014. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga.
Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana.
Irwanto dan Kusmawati, Nina. 2014. Broadcasting Televisi Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Cendekia.
Lutters, Elizabeth. 2010. Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: PT. Grasindo.
Mabruri, Anton KN. 2013. Manajemen Produksi Program Acara TV Format Acara
Drama.
Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT. Gramedia.
Nurudin. 2014. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Rahmawati, Indah dan Rusnadi, Dodoy. 2011. Berkarier di Dunia Broadcast.
Bekasi: Laskar Aksara.
Suprapto, Tommy. 2013. Berkarier di Bidang Broadcasting. Yogyakarta: Caps
Irwanto, M.Ikom,dkk.2014.Broadcasting Televisi Teori Dan
Praktik.Yogyakarta:Graha Cendikia.
Achlina, Leli & Purnama Suwardi.2011. Kamus Istilah Pertelevisian. Jakarta: PT.
Kompas Media Nusantara.
325
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
CV CREW
Nama : Dewi Indriyani
Nim : 42140347
TTL : Lampung barat, 11 Juli 1996
Alamat : Jl.Jati Cempaka Jaya Jatiwaringin Jakarta Timur
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri 2 Sekincau- Lampung Barat (2002-2008)
MTs Nurul Iman Sekincau – Lampung Barat (2008-2011)
SMA Negeri 01 Sekincau – lampung Barat (2011-2014)
Cp : 082280027879
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Produser tugas karya Radio
-Jobesk Kameraperson tugas di studio karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk Sutradara tugas Film Pendek
-Jobdesk Tallent di studio Karnos
-Jobdesk Tallent tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk Sutradara tugas karya Terpadu (Cinta Dalam Kotak -
Drama)
-Jobdesk Produser tugas video clip Editing
-Jobdesk Music Director tugas Drama Radio
-Jobdesk Penulis naskah tugas karya Broadcasting award 2016 (Abnormal –
Thriller )
SEMESTER 4 : - Jobdesk Produser tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Produser tugas Berita TV
- Jobdesk Scriptwriter/penulis naskah tugas Animasi
SEMESTER 5 : - Jobdesk Penyiar tugas Radio Non Berita
-Jobdesk Produser tugas Divisi Drama ( Bahagia Bersama Keluargaku)
SEMESTER 6 :
-Jobdesk Produser artistik tugas Tugas Akhir Semester
326
Nama : Iskandar Yanto
Nim : 42140001
TTL : Karawang 17 Juni 1994
Alamat : Jl. Kh Masmansyur No.27 Rt 10. Rw 02 Kel
Bekasi Jaya – Kec Bekasi Timur
Riwayat Pendidikan :
MI Al - Wathoniyah (2000-2006)
SMPN 18 Bekasi (2006-2009)
STM karya Guna 1 Bekasi (2009-2012)
Cp : 085715225838
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Produser tugas karya Radio
-Jobesk Produser di Studio Karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk Sutradara tugas Film Pendek
-Jobdesk Produser di studio Karnos
-Jobdesk Produser tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk Sutradara tugas karya Terpadu (Cinta Dalam Kotak -
Drama)
-Jobdesk Produser tugas video clip Editing
-Jobdesk Produser tugas Drama Radio
-Jobdesk Produser tugas karya Broadcasting award 2016 ( Abnormal – Thriller )
SEMESTER 4 : - Jobdesk Sutradara tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Produser tugas Berita TV
- Jobdesk Animator tugas Animasi
SEMESTER 5 : - Jobdesk Produser Naskah tugas Radio Non Berita
-Jobdesk Sutradara tugas Divisi Drama ( Bahagia Bersama Keluargaku - Drama )
SEMESTER 6 :
-Jobdesk Sutradara tugas Tugas Akhir Semester
327
Nama : Lantip Putera Hamarto
Nim : 42140235
TTL : Tanggerang 06 oktober 1992
Alamat : kampong kademangan RT 001/001 Kec setu
tanggerang selatan
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri 1 muncul (2000-2006)
SMP PGRI 35 Serpong (2006-2008)
SMK N 01 tanggerang selatan (2008-2010)
Cp : 081280658663
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Penulis naskah tugas karya Radio
-Jobesk Kameraman di Studio Karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk Sutradara tugas Film Pendek
-Jobdesk Kameraman di studio Karnos
-Jobdesk Kameraman tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk Kameraman tugas karya Terpadu (Bahagia Bersama
Keluargaku - Drama)
-Jobdesk Editor tugas video clip Editing
-Jobdesk Editor tugas Drama Radio
-Jobdesk kameraman tugas karya Broadcasting award 2016 (Abnormal - Thriller)
SEMESTER 4 : - Jobdesk kameraman tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Kepala redaksi tugas Berita TV
- Jobdesk Editor naskah tugas Animasi
SEMESTER 5- Jobdesk Editor tugas Radio Non Berita
-Jobdesk Kameraman tugas Divisi Drama ( Bahagia Bersama Keluargaku -
Drama)
SEMESTER 6 :
-Jobdesk Kameraman tugas Tugas Akhir Semester
328
Nama : Anti Yunita
Nim : 42140116
TTL : Jakarta 10 Juni 1995
Alamat : Jl. Tirta kencana V blok E 337 RT 01 / RW 013
komp AL jatikramat bekasi
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri Jatikramat 1 (2001-2007)
SMP Negeri 23 Bekasi (2007-2010)
SMK BPS&K 2 Jakarta (2010-2013)
Cp : 089601355667
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Penulis naskah karya Radio
-Jobesk Floor Director di Studio Karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk Penulis naskah tugas Film Pendek
-Jobdesk Audio di studio Karnos
-Jobdesk Tallent tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk Penulis Naskah tugas karya Terpadu (Cinta Dalam
Kotak – Drama )
-Jobdesk Produser tugas video clip Editing
-Jobdesk Penulis naskah tugas Drama Radio
-Jobdesk Tallent dan clipper tugas karya Broadcasting award 2016 ( Abnormal –
Thriller)
SEMESTER 4 : - Jobdesk Penulis naskah tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Reporter tugas Berita TV
- Jobdesk Scriptwriter/penulis naskah tugas Animasi
SEMESTER 5 : - Jobdesk Scripwriter/Penulis Naskah tugas Radio Non Berita
-Jobdesk Asisten produser Naskah tugas Divisi drama ( Bahagia Bersama
Keluargaku - Drama )
SEMESTER 6 :
-Jobdesk Penulis naskah tugas Tugas Akhir Semester
329
Nama : Bondan Winarno DP
Nim : 42140491
TTL : Jakarta 11 Februari 1993
Alamat : Jl. Palem barat 10 Blok CC 30 No 23 Pondok
Pekayon Indah 17148 Bekasi Selatan
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri Pekayon Jaya 7 (2001-2007)
SMP Negeri 12 bekasi (2007-2010)
SMA Negeri 3 bekasi (2010-2012)
Cp : 085770881917
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Penyiar tugas karya Radio
-Jobdesk Kameraman di Studio Karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk kamera tugas Film Pendek
-Jobdesk Kamera di studio Karnos
-Jobdesk Kamera tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk Kamera tugas karya Terpadu (BEDA – Drama)
-Jobdesk Tallent tugas video clip Editing
-Jobdesk Penyiar tugas Drama Radio
-Jobdesk kamera & Tallent tugas karya Broadcasting award 2016 ( Abnormal –
Thriller )
SEMESTER 4 : - Jobdesk Kamera tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Kamera tugas Berita TV
- Jobdesk Penulis Naskah tugas Animasi
SEMESTER 5 : - Jobdesk Music Director tugas Radio Non Berita
-Jobdesk Audioman tugas Divisi Drama( Bahagia Bersama Keluargaku-Drama )
SEMESTER 6 :
-Jobdesk Audioman tugas Tugas Akhir Semester
330
Nama : Maulana Ibrahim Prakoso
Nim : 42140463
TTL : Jakarta 03 Maret 1996
Alamat : Prima Harapan Regency Blok L6 No.59 RT. 03
RW 12 Kelurahan Harapan Baru Bekasi Utara.
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri 024772 Binjai Sumatra utara (2002-2008)
SMP Negeri SMPN 213, Jakarta Utara (2008-2011)
SMK Travina prima Bekasi Utara (2011-2014)
Cp : 087878864778
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Musik Director tugas karya Radio
-Jobesk Kameraman di Studio Karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk Sutradara tugas Film Pendek
-Jobdesk Kameraman di studio Karnos
-Jobdesk Lighting tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk DOP ( Director Of Photografi) tugas karya Terpadu
(Sebuah Lilin)
-Jobdesk Kameraman tugas video clip Editing
-Jobdesk Editor tugas Drama Radio
-Jobdesk DOP ( Director Of Photografi) tugas karya Broadcasting award 2016 (
Abnormal – Thriller )
SEMESTER 4 : - Jobdesk Kameraman tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Kameraman tugas Berita TV
- Jobdesk Music director tugas Animasi
SEMESTER 5 : - Jobdesk Music Director tugas Radio Non Berita
-Jobdesk DOP ( Director Of Photografi ) tugas Divisi Drama ( Bahagia Bersama
Keluargaku - Drama )
SEMESTER 6 :
-Jobdesk Lighting tugas Tugas Akhir Semester
331
Nama : Geby Siska Putri
Nim : 42140719
TTL : Palembang 25 oktober 1993
Alamat : Jl. Haji Muhyin Jatiwaringin-Pondok gede
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri 64 Muara bulian-Jambi (2001-2007)
SMP Negeri 3 Batanghari-Jambi (2007-2010)
SMK Kosgoro Muara bulian-Jambi (2010-2012)
Cp : 082176435008
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Produser tugas karya Radio
-Jobesk Floor Director di Studio Karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk Sutradara tugas Film Pendek
-Jobdesk Switcer & Tallent di studio Karnos
-Jobdesk Tallent tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk Sutradara tugas karya Terpadu (Naomi-Thriller)
-Jobdesk Produser tugas video clip Editing
-Jobdesk Produser tugas Drama Radio
-Jobdesk Tim Art tugas karya Broadcasting award 2016 ( Setitik Putih Diantara
Hitamnya Diriku – Drama )
SEMESTER 4 : - Jobdesk Sutradara tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Reporter tugas Berita TV
- Jobdesk Scriptwriter/penulis naskah tugas Animasi
-Jobdesk
SEMESTER 5 : - Jobdesk Scripwriter/Penulis Naskah tugas Radio Non Berita
-Jobdesk Scriptwriter/Penulis Naskah tugas Divisi Program Kuis ( non Drama )
SEMESTER 6 :
-Jobdesk director Art/penata artistik tugas Tugas Akhir Semester
332
Nama : Robiul Aqli
Nim : 42140325
TTL : Jakarta 01 Agustus 1996
Alamat : Jl. Pedati RT 02 RW 01 Kec Jatinegara kel Bali
Mester No 20 Jakarta Timur
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri CC 04 Pagi (2002-2008)
SMP Negeri 62 Rawa bunga (2008-2012)
SMK Kapin Jakarta (2012-2014)
Cp : 081381860912
Email : [email protected]
PORTOFOLIO :
SEMESTER 1 : -Jobdesk Editor tugas karya Radio
-Jobesk Audioman di Studio Karnos
SEMESTER 2 : - Jobdesk Sutradara tugas Film Pendek
-Jobdesk Audioman di studio Karnos
-Jobdesk Boomer tugas karya di Kampung Artis
SEMESTER 3 : - Jobdesk Audioman tugas karya Terpadu (Cinta Dalam Kotak -
Drama)
-Jobdesk Tallent tugas video clip Editing
-Jobdesk Editor tugas Drama Radio
-Jobdesk Tim Art tugas karya Broadcasting award 2016 ( Abnormal – Thriller)
SEMESTER 4 : - Jobdesk Editor tugas karya Film Dokumenter
- Jobdesk Kameraman tugas Berita TV
- Jobdesk Editor naskah tugas Animasi
SEMESTER 5 : - Jobdesk Produser tugas Radio Non Berita
-Jobdesk Audioman tugas Divisi Drama ( Bahagia Bersama Keluargaku - Drama )
SEMESTER 6 :
-Jobdesk Editor tugas Tugas Akhir Semester
333
LAMPIRAN
334