7/26/2019 Tentir Aritmia
1/12
TENTIR RITMI
Aritmiamerujuk pada setiap gangguan pada frekuensi, regularitas, tempat asal atau konduksi
impuls jantung.
Yang terjadi pada aritmia:
1. Irama jantung tidak teratur, tidak berasal dari nodus SA
2. HR < 60x/menitsinus bradikardi,HR > 100x/menitsinus takikardi
3.
Terdapat hambatan pada supra/intra ventrikular
Patofisiologi aritmia
1. Automatisasi
Sel miokard di atrium mengeluarkan impuls sebelum impuls normal dai nodus SA. Jadi,
adanya impuls yang datang sendiri dan tidak berasal dari nodus SA.
Penyebab : iskemia miokardium, keracunan obat, ketidakseimbangan elektrolit.
2.
Triggered Activity
Kelainan impuls listrik yang kadang muncul saat repolarisasi, saat sel sedang tenang
dan dengan stimulus satu impuls saja sel-sel miokard tersentak beberapa kali. Jadi,
timbulnya hantaran baru karena dipicu.
Penyebab : hipoksia, peningkatan katekolamin, iskemia, infark miokard, dan obat yang
memperpanjang repolarisasi
3. Re-entry
7/26/2019 Tentir Aritmia
2/12
Keadaan dimana impuls kembali menstimulasi jaringan yang sudah terdepolarisasi
melalui mekanisme sirkuit, blok dalam konduksi serta perlambatan konduksi dalam
sirkuit. Jadi, impuls yang terbentuk tidak berjalan lurus melainkan berputar-putar.
Penyebab : hiperkalemia dan iskemia miokard.
Diagnosis
1. Anamnesis
Gejala (Palpitasi marah/istirahat, Dizziness, Lightheadedness hipersensitif s.
karotis, nyeri dada, Syncope, Lemah, gelisah, Tinnitus, Pandangan kabur, penyakit
dasar)
Kegiatan yang menghentikan gejala
Frekuensi, lama
Berat
Riwayat obat RPD
Riwayat keluarga
2.
Pemeriksaan Fisis
TV
HR
Tek. vena jugular
Auskultasiditemukan adanya ronki,gallop,bising
Hepatomegali, edemagagal jantung kanan
3.
Pemeriksaan Penunjang EKG 12 sadapan
Holter monitorEKG kontinu selama 24 jam
Uji latih jantung
Tilt table test
Elektrofisiologi
Ekokardiografi
Secara umum, kelainan irama jantung terbagi atas 2 kelompok besaryaitu :
Takiaritmia : HR > 100x/menitirama jantung yang terlalu cepat.
Bradiaritmia: HR < 60x/menit.irama jantung yang terlalu lambat.
7/26/2019 Tentir Aritmia
3/12
Takiaritmia
Kompleks QRS sempit : < 0,12 detik
supraventrikular
Kompleks QRS lebar : > 0,12 detik
intraventrikular
1. Sinus takikardi
2.
Atrial takikardi3. Atrial flutter
4. Atrial fibrilasi
5. AVNRT (AV Node Re-entry Takikardi)
6. AVRT (ortodromik)
7. MAT
1. VT
2.
VF3. SVT with abberancy
4. AVRT (antidromik)
5. Torsade de Pointes
Cara membedakan irama supraventrikular dan intraventrikular
a. Kenormalan gelombang P
b. Lebar kompleks QRS
Kompleks QRS sempit : < 0,12 detiksupraventrikular
Kompleks QRS lebar : > 0,12 detikintraventrikular
c. Hubungan antara gelombang P dan kompleks QRS
Jika satu gelombang P mendahului satu kompleks QRSirama berasal dari atrium
d. Keteraturan irama
Gelombang P normal?
Aksis normal Aksis abnormal
YA TIDAK
Aktivitas retrograde atrium
dari impuls dibwah atrium(nodus AV/ventrikel)
Berasal dari atrium
Berasal dari bawah
atrium
(nodus AV/ventrikel)
7/26/2019 Tentir Aritmia
4/12
1. Sinus takikardi
Frekuensi : > 100 x/menit.
Irama : regular
Etiologi : normal (olahraga berat), patologis (gagal jantung kongestif, penyakit paru berat)
2.
Atrial takikardi
Frekuensi : 150250 x/menit
Irama : regular
3.
Atrial flutter
Frekuensi : 250350 x/menit
Irama : regular, saw toothed pattern
PR interval : bervariasi
P wave normalPR interval normal : 0 120 20 dtk RS normal : 0.060.10 dtk
QRS normal : (0.060,10 dtk) namun
terkadang dapat menyimpang
PR interval : bisa
jadi
7/26/2019 Tentir Aritmia
5/12
4. Atrial fibrilasi
Frekuensi : atrium350500 x/menit, ventrikelbervariasiIrama : iregular
Flutter atrium paling sering dihasilkan oleh sirkuit re-entri yang berjalan terutama di sekitar
cincin trikuspid.
Pada flutter atrium, depolarisasi atrium terjadi sangat cepat sehingga tidak terlihat jelas
adanya gelombang P tersendiri yang dipisahkan oleh garis datar.
Impuls atrium berjalan terus menerus ke nodus AVnodus AV tidak sempat repolarisasitidak semua impuls atrium berhasil melewati nodus AVtidak terbentuk QRS.
Blokade AV : untuk beberapa gelombang flutter, terdapat 1 gelombang yang berhasil
melewati nodus AV untuk menghasilkan kompleks QRS.
Tidak ada gelombang P sejati
Aktivitas atrium sangat kacau
Kelistrikan berasal dari fokus ektopik multiple.
7/26/2019 Tentir Aritmia
6/12
5. AVNRT (AV Node Re-entry Takikardi)
Frekuensi : 120-250 x/menit
Mekanisme re-entry AV nodal
6.
MAT
Frekuensi : 100200 x/menit
Irama : irregular
7. VT (ventrikel takikardi)
Frekuensi : 100250 x/menit
Irama : regular
Terdapat minimal 3
gelombang P yang berbeda
Interval P-R bervariasi
Disebabkan oleh beberapa fokus ektopik di atrium yang berbedayang menghasilkan impuls
secara acak
Dapat ditemukan pada penderita penyakit paru berat
Gelombang P jelas dan mendahului
setiap kompleks QRS
Pseudo-r
VT adalah 3 PVC atau lebih yang muncul berurutan. Kompleks QRS pada PVC tampakmelebar karena depolarisasi ventrikel tidak mengikuti jalur konduksi normal.
VT yang menetap merupakan satu kegawatan yang mengawali henti jantung dan
memerlukan penanganan segera.
7/26/2019 Tentir Aritmia
7/12
a. Monomorfik
b. Polimorfik
Kompleks QRS memiliki bentuk dan amplitudo yang sama.
VT monomorfik (uniform) sering ditemukan pada infark yang sudah sembuh, jaringan
parut miokardium dapat mencetuskan terjadinya takikardi ventrikular re-rentri.
Kompleks QRS memiliki bentuk dan amplitudo yang bervariasi, interval QT bisa
normal atau memanjang.
VT polimorfik sering ditemukan pada iskemia akut atau infark.
7/26/2019 Tentir Aritmia
8/12
Diagnosis VT : kriteria Brugada
8. Ventikel Fibrilasi
Frekuensi : tidak menentu
Irama : tidak beraturan
Tidak terdapat QRS sejati, gel. P & segmen ST tidak beraturan
Pada fibrilasi ventricular, jantung tidak menghasilkan curah jantuh sehingga diperlukan
resusitasi jantung paru dan defibrilasiKegawatdaruratan
7/26/2019 Tentir Aritmia
9/12
9. SVT with abberancy
Frekuensi : 15250 x/menit
Irama : regular
10.Torsade de Pointes
Frekuensi : 200250 x/menit
Irama : ireguler
kompleks QRS lebar dan bergerak mengitari dasar. Aksis dan amplitudo QRS berubah-ubah
Merupakan bentuk takikardia ventrikular yang biasanya ditemukan pada pasien
dengan interval QT yang memanjang
Pemanjangan interval QT biasanya disebabkan oleh pemanjangan repolarisasi
ventrikel (gelombang T memanjang). PVC yang jatuh pada gelombang T yang
memanjang dapat mencetuskan torsade de pointes.
Penyebab : obat-obatan yang dapat menyebabkan pemanjangan interval QT danabnormalitas elektrolit seperti hipomagnesemia, hipokalsemia, hipokalemia.
kecepatannya sangat cepatGel. P seperti menghilang
SVT kemungkinan berhubungan konsumsi kopi, nikotin, stress.
7/26/2019 Tentir Aritmia
10/12
Bradiaritmia
1. Sinus bradikardi
Frekuensi : < 60 x/menit
Irama : regular
2. Hambatan berkas his & percabangan
Blok AV derajat 1
Frekuensi : bergantung pada kecepatan yang mendasari irama
Irama : regular
Sinus bradikardi normal pada atlet dan sewaktu tidur. Penggunaan beta blocker juga dapat
menyebabkan bradikardi
PR interval memanjang : > 0,20 dtk
Gel. P & kompleks QRS normal
PR interval, gelombang P & QRS normal.
7/26/2019 Tentir Aritmia
11/12
Blok AV derajat 2
a. Tipe I (Mobitz I atau Wenckebach)
Frekuensi : bergantung pada kecepatan yang mendasari irama
Irama : iregular
b. Tipe II (Mobitz II)
Frekuensi : 60100 x/menit
Irama : atrium regular, ventrikel ireguler
Hampir selalu disebabkan oleh blokade di dalam nodus AV
PR interval menjadi memanjang secara progresif sampai gel. P menjadi terblok totaldan tidak terbentuk QRS.
Dapat disebabkan oleh oba-obatan seperti beta blocker, digoxin, dan calcium
channel blockers.
Diagnosis : harus dipastikan adanya pemanjangan progresif setiap interval PR yang
berurutan sampai 1 gel. P gagal dihantarkan melalui nodus AV sehingga tidak diikuti
kompleks QRS.
Tidak terbentuk QRS
QRS melebar Rasio gel. P terhadap QRS = 2:1
PR interval memanjang tapi konstan
PR interval memanjang secara progresif
Disebabkan oleh blokade di bawah nodus AV pada berkas his.
Diagnosis : adanya denyut yang menghilang tanpa pemanjangan progresif interval
PR
7/26/2019 Tentir Aritmia
12/12
Blok AV derajat 3
Frekuensi : 60100 x/menit
Irama : regular
Sekian teman-teman untuk tentir artimianya. Dibaca lagi ya buku EKGnya (EKG chou & EKG
notes). Sukses sumatif 2& lulus modul kadio!!
CNG
Gel. P tidak diikuti QRS, P & QRA berdiri sendiri-sendiri. Namun,
ketidakharmonisan teratur
Konduksi antara atrium dan ventrikel tidak ada karena adanya blokade elektrik
pada atau di atas nodus AV. Tidak ada impuls atrium yang berhasil lewat untuk
mengaktivasi ventrikel. Nama lain dari irama ini adalah complete heart block
Gelombang P berbaris dengan frekuensi yang biasa tetapi tidak punya hubungan
dengan kompleks QRS yang muncul dengan frekuensi lolos yang jauh lebih
lambat.
Kompleks QRS tampak lebar dan aneh seperti PVC karena berasal dari ventrikel.
Diagnosis : adanya disosiasi AV, yaitu frekuensi ventrikel lebih lambat daripada
frekuensi sinus atau atrium.
QRS lebar